Aku Ingin Jadi Steemian Populer, Apa Itu Mungkin?

in #indonesia7 years ago

Semula, aku tidak tahu apa yang mesti kulakukan dengan Steemit. Mungkin, karena waktu terlalu sibuk dengan sesuatu yang ingin kuharap banyak, maka gelar Steemian belum kuraih seketika. Aku kenal Steemit dari @iqbalsweden kala hari menjelang senja di September lalu. Aku masih berkutat pada yang kuyakini benar dan membanggakan, sedangkan dirinya telah begitu paham tentang kaidah di media baru ini.

Perjalanan panjang yang tak usai, kupikir. Aku terlarut dalam pusaran namun di satu sisi, aku diam di tempat. Perdebatan panjang dengan si ceria @fardelynhacky, si manis @ihansunrise dan juga si traveler penyuka olahraga lagi @citrarahman, membuatku mengolah kembali daya pikir untuk menjadi sesuatu yang lain. Daya tarik-menarik yang kuhempaskan pada gelap malam terasa kian kuat. Aku maju mundur bukan gaya Syahrini tetapi seirama dengan lagu yang dinyanyikan penyanyi manja ini. Tiap kupikir ulang, aku hanya ingin jadi sesuatu dalam jiwa Steemian!

Setidaknya, jika kau ingin meraih sesuatu maka jangan setengah-setengah, sebuah kutipan yang selalu kuingat dari Agnez Mo yang sudah go internasional sesuai cita-citanya. Kadang tak ada dalam logika seperti lagunya tentang apa yang ingin kuraih di Steemit ini. Kadang pula, aku mencium aroma yang terdesak masuk sebelum kusentuh baunya. Dalam dunia blog yang telah kutatih dengan sempurna, aku bisa mendapatkan sesuatu yang lebih, bagaimana dengan Steemit yang baru kunaiki tangganya persekian senti ini?

Huawei.jpg
Jalan menjadi penulis itu panjang sekali - Foto dari Xiong Jiawei dengan judul asli Each dawn brings a new hope for the fishermen

Aku Ingin Jadi Steemian Populer, maka aku harus mencangkul lebih dalam, mendaki lebih tinggi, agar sampai kepada cita dan asa yang entah telah bersemedi dalam ragaku. Tetapi, engkau tidak perlu ragu tentang cerita, tentang waktu, tentang apa yang akan kutulis; karena aku tidak pernah takut kehilangan ide meski badai telah menerpa lara hati suatu ketika nanti!

Huawei 2.jpg
Jalan berkabut, terjal dan suram adalah miliknya penulis - foto dari Badrul Hisham Khalil dengan judul asli 3 young man standing on top of the drain

Kenapa Aku Ingin?
Dulu, menulis itu susah sekali. Jariku yang kaku di atas mesin tik tidak lantas membuahkan hasil. Puluhan naskah dikirim ke majalah namun tidak satu pun yang mau menerimanya. Akhir 1998 aku mengenal majalah Annida dan memburunya tiap kali terbit. Tulisanku lebih kurang mirip dengan naskah yang dimuat di sana. Dan aku memulai dengan fiksi; cerita pendek maupun puisi. Aku terus mengirim namun tidak satu pun yang mendapatkan kabar. Aku merasa telah sampai pada titik terakhir, aku harus menyerah dalam menulis.

Tetapi tidak, ide tulisan yang kian merekat, enggan pula untuk tidak ditulis. Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh menjadi rumah pertama yang membuatku takut, salut dan optimis bahwa suatu saat nanti, dari menulis aku akan menjadi sesuatu sesuai yang aku inginkan. Namun tampaknya tidak demikian, usai perih di 2004 belum ada juga naskahku yang lolos. Nama besar Annida masa itu masih melekat, kami berbondong-bondong mengirim naskah dan berlomba. Temanku satu persatu dimuat dan aku tetap dalam kabut panjang.

Waktu yang kuburu kian melesat tajam. Naskah-naskah yang ditulis tak lagi menumpuk dalam buku catatan harian. Naskah-naskah tersebut terkirim untuk majalah Annida, Gadis, Ummi, sampai Femina dan juga Kompas, Republika dan Jawa Pos. Tak ada kabar dari sebagian besar. Hanya Kompas yang sampai kini rutin membalas e-mail untuk naskah yang tidak layak muat. Kemudian, naskahku satu persatu dimuat oleh Annida, lalu Ummi dan Femina dan kemudian Harian Umum Serambi Indonesia. Kupikir ini menjadi titik terang. Tetapi tidak, perkembangan yang bergurau dengan masa, media cetak satu persatu tumbang, media online yang merajah diri makin perkara.

Blog menjadi media personal yang membawa berkah untuk kami sebagai penulis yang ‘gagal’ memiliki nama di media massa. Blogger yang semula dipandang sebelah mata kini diburu oleh banyak orang; mulai lembaga swasta sampai lembaga pemerintah dengan tujuan mempromosikan sesuatu yang harusnya mereka lemparkan ke media massa dengan biaya lebih mahal. Aku berada di antara segenap mereka yang meraih bahagia dalam hal ini. Aku merasa senang saat orang tahu tentang @bairuindra, aku merasa cukup bahagia memenangkan banyak lomba dan undangan acara ke luar Aceh.

Aku ingin menjadi blogger sukses masa itu, dan telah kulalui meskipun tidak sesukses blogger lain. Sukses yang berbeda, populer yang nyata ini barangkali datang dari sudut pandang masing-masing. Namun, aku merasa telah sukses, telah populer dan ingin kuulangi kembali di Steemit sebagai Steemian sejati dengan banyak cerita dan curahan hati; yang mungkin saja tak begitu penting untuk sebagian orang!

Dengan Apa Aku Bisa?
Sejujurnya, aku telah memiliki irama dalam menulis. Aku memiliki waktu tertentu dalam menghasilkan banyak karya, baik sebagai lampiasan isi hati maupun kerjasama dengan sponsor. Irama ini yang kian hari kupertahankan, berjalan dengan apa adanya, terjal sekali pun tetap aku turun ke bawahnya. Meski lelah sekali, walau tidak terdesak, aku akan melahirkan satu tulisan saja dalam sehari. Entah itu aku publikasikan entah tidak, kupikir irama ini harus terus berada pada nada yang pas agar lagunya indah didengar.

Irama yang berada pada not-not ini, membuatku yakin dan optimis bahwa aku sanggup mengulang kenangan di blog saat menjadi Steemian. Aku yakin ini tidak mudah, tetapi ada yang percaya dengan apa yang telah kulakukan selama ini. Sahabat saya, @fardelynhacky pernah berujar tentang ‘gilanya’ jiwaku dalam menulis. Cambuk ini bisa menjadi penopang apa yang sebenarnya bisa kulakukan.

Dengan apa aku bisa menjadi Steemian? Populer atau tidak seperti orang-orang, dengan tulisan yang membuat engkau bahagia membacanya, aku akan populer! Tulisanku memang jauh dari ilmiah atau sejenisnya, tulisanku mungkin masih dianggap ‘sampah’ oleh sebagian pengkritik yang kadang sehari pun tak ada satu paragraf darinya selain status di media sosial.

Aku menulis, aku membuahkan kenangan, aku mencoba melerai ide-ide yang hadir dengan sebuah harapan pesannya tersampai kepada mereka yang mau menerima. Saat ini tiba, tak ada voting sekali pun dari tulisan itu, aku merasa telah puas membagi kisah. Aku senang membaca kisah-kisah perjalanan dari Agustinus Wibowo atau Trinity. Aku jadi tahu tentang pria Mexico yang tampan semua, aku tahu alasan pria tidak boleh jongkok di negeri dengan akhiran Tan, semua itu ditulis dengan santai, penuh guyon dan menghibur. Tiada yang tidak mungkin, saat terseok-seok dan merasa lelah, saat itu pula berkah dari menulis datang tiba-tiba. Percayalah!

Aturan Main Steemit yang Tak Mudah
Aku pikir semua blog itu sama. Misalnya, aku menulis di bairuindra.com lalu mempublikasikan kembali di akun Kompasiana.com. Demikian sebaliknya. Masalah yang muncul adalah posisi di Search Engine dengan kata kunci yang sama. Siapa yang kuat SEO maka ia akan langsung menanjak tajam. Tetapi, Steemit jauh berbeda. Hukum ini tidak berlaku sama sekali. Orisinalitas adalah kata yang mujarab untuk memulai sebuah postingan. Si robot cantik Cheetah akan mampir untuk say hello jika kedapatan artikel tersebut serupa di blog lainnya.

Bukankah kita hanya memindahkan dari blog kita sendiri? Dasarnya, hanya kita yang tahu itu adalah bairuindra yang sama. Tetapi robot internet, mereka membaca script atau alamat HTML yang sama di database dunia maya. Mereka tidak tahu itu adalah kita yang sama karena di sini bukan persoalan IP Address tetapi ‘pemindahan’ dari tempat yang lain maka dianggap plagiat.

Referensi artikel maupun media pendukung sebenarnya di semua blog sama adalah ‘wajib’ untuk mencantumkannya. Steemit menekan hal ini agar – sekali lagi – robot manis Cheetah tidak muncul sehingga akun kita tidak masuk ke dalam list akun keramat dari media ini. Artikel dengan bubuhan nama penulis pertama adalah wajib meskipun itu bukan karya ilmiah. Keterangan gambar juga demikian yang menandakan hasil karya orang lain wajib dihargai.

Aturan main lain yang sebenarnya wajib tahu untuk memulai publikasi tulisan adalah tag atau tagar. Kadangkala kita terlalu menganggap santai dengan tag padahal di Steemit hal ini yang paling penting. Misalnya, tulisan dengan tag travel maka semua artikel serupa masuk ke sini. Kegunaannya agar pembaca yang suka travel tidak terganggu dengan artikel lain. Sebenarnya, hal ini sudah diketahui maka tak ada salahnya untuk melihat kembali tag apa saja yang ada di Steemit.

Reputasi seseorang di Steemit berbeda dengan blogger. Makin sering menulis, makin sering membalas komentar, makin sering mendapatkan vote dari kurator – terutama – maka reputasi akan makin mudah meningkat. Naiknya reputasi ini bukankah jalan untuk menjadi populer?

Aku ingin jadi Steemian populer, apa itu mungkin? Kupikir, selama mematuhi aturan main maka tak ada yang tidak mungkin. Aturan yang begitu banyak memang membuat bingung. Namun untuk engkau dan untukku pula, jalan keluar untuk menjadi populer itu adalah dengan menulis, menulis, menulis, vote, vote, vote dan komentar, komentar, komentar, di mana-mana bukan hanya untuk akun yang dikenal, akun di komunitas, tulisan yang share di grup maupun untuk artikel kurator saja.

Steemian.png
Aku Steemian - dokumen @bairuindra

Bukankah kita harus mencobanya?


Terima kasih telah membaca tulisan ringan ini, mari saling berbagi di kesempatan lain dengan #follow akun @bairuindra

Sort:  

Congratulations @bairuindra! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of comments

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Thanks you so much!

Dengan usaha dan kesabaran, Insya Allah tidak ada yang tidak mungkin.

Amin, semangat terus ya!

Tidak ada yang tidak mungkin, khususnya untuk siapa saja yang sudah menegaskan visinya, merumuskan misinya, menetapkan nilai-nilai dan sikap dasarnya, serta menyusun langkah-langkah strategis untuk menggapainya, plus terus mempelajari medan perjalanan serta tantangannya.

Tetapkan pencapaian itu pada diri kita, kitalah kunci utamanya. Hanya kita yang bisa membawa langkah kita sendiri, sedangkan yang lainnya hanya bisa membantu.

Nah, berkomunikasilah, jangan bosan belajar agar mendapatkan hal-hal baru, memperbaiki yang sudah tdk update lagi dan lain sebagainya.

Di atas segalanya lakukan dengan iklas dan jujur sehingga tidak terbangun hambatan. Percayalah, kita semua bisa maju, dan kuncinya ada pada kita sendiri.

Siap, Bang. Semoga diberikan kemudahan dalam menulis banyak hal.

Hempas tarik hempas tarik.

Dan, hempas manja!

Yes, aku yakin kamu akan menuai popularitas juga di sini, Bai! Go go go! You can!

Akrabi ladang ini, ikuti aturan mainnya, cintai sepenuh hati, maka kamu akan mengalir alami dan sampai ke tujuanmu dengan nyaman dan selamat. :)

Amin, semoga kita dimudahkan jalannya di sini juga ya Kak!

Mau komen, tapi terlirik angka 43 yang merangkak naik hanya dalam sebulan.

Ga jadi lah. Secara diri sendiri masih mentok di 36 hahahha.

Hahaha, semangat manjat bang!!!

sudah di upvote ya bg

Makasih, Aula!

Maju mundur cantik manjaaa... Yaudaah sekarang aja Bang Ubai udah populer bangeet! Ecieee... Nggak nahan sama diksinya yang hiperbol gitchu...

Hahaha, semoga kita menjadi Steemian populer dan penuh berkah ya!

Postingan yang menarik tentang Aku Ingin Jadi Steemian Populer, Apa Itu Mungkin?

Terima kasih, semoga bermanfaat ya.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 58949.08
ETH 2306.78
USDT 1.00
SBD 2.47