Save Our Earth from Yourself: Menjaga Bumi Tetap Lestari Dimulai dari Diri Sendiri
Halo Steemians, kali ini saya ingin berbagi cerita saya mengenai kebiasaan harian saya yang berhubungan erat dengan lingkungan kita.
Cukup banyak plastik yang kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saat berbelanja, kita biasanya menggunakan kantung plastik untuk membawa pulang belanjaan kita. Bahkan saat membeli perlengkapan kecil seperti alat cukur atau pasta gigi.
Selain plastik kemasan, kita juga sering menggunakan plastik saat minum air mineral. Juga menggunakan pipet sedotan. Sampah dari botol minuman dan sedotan ini sulit didaur ulang.
Oleh karena itu kita bisa mulai menggunakan botol minuman sendiri untuk mengurangi pemakaian botol minum plastik. Ingatkan pula pelayan di kafetaria untuk tidak memberikan sedotan saat kamu memesan minuman.
Selain itu, kita juga bisa mulai menggunakan tas pakai ulang. Saya juga mulai kembali menggunakan tas anyaman tradisional saat berbelanja ke pasar. Meskipun, masih sering lupa juga, hehehe.
Memang kelihatannya seperti hal yang sepele, namun jika hal ini dilakukan secara massal, akan sangat besar dampaknya.
Tahukah kamu sampah plastik tidak dapat didaur ulang. Sampah plastik baru dapat terurai setelah sekurang-kurangnya 200 hingga 400 tahun.
Dan tahukah kamu, setiap tahunnya, rata-rata orang Indonesia menggunakan 700 kantong plastik per tahun atau sekitar 2 kantong plastik per harinya. Secara nasional, orang Indonesia menghabiskan 100 miliar kantong plastik per tahun.
Fakta lainnya adalah, sekitar 80% sampah yang berada di lautan bersumber dari daratan, di mana 90% sampah tersebut merupakan sampah plastik.
Tidak hanya sampai di situ saja, sampah plastik tersebut akan diidentifikasi sebagai makan oleh satwa laut seperti lumba-lumba, penyu dan anjing laut. Pada saat hewan-hewan itu mati, bangkainya akan dimakan oleh binatang lain termasuk sampah plastik yang mengendap di tubuh hewan tersebut.
Apabila sampah plastik dibakar, hasil pembakaran akan menghasilkan dioksin yang dapat berdampak jangka panjang yaitu merusak sistem pernafasan manusia.
Dengan banyaknya dampak buruk yang dihasilkan oleh sampah plastik, tidak heran jika para pegiat lingkungan terus menyuarakan pengurangan pemakaian sampah plastik.
Saya telah memulai. Dalam keseharian saya, saya menggunakan tas pakai ulang dan botol minum yang sering saya bawa di dalam tas saya.
Saat berbelanja makanan ringan seperti gorengan, saya sering membawa kotak bekal sehingga kita tidak lagi menggunakan kantong plastik.
Merepotkan? Tidak juga. Awalnya belum terbiasa. Tapi saya memaksakan diri. Kadang-kadang sudah setengah berjalan, saya kembali lagi ke rumah untuk mengambil tas pakai ulang atau kotak bekal.
Sering bergaul dengan teman-teman komunitas pegiat lingkungan membantu saya beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Di antara teman-teman tersebut termasuk pegiat komunitas lingkungan di Forum Kolaborasi Komunitas (FKK) dan Zero Waste Aceh (ZWA).
Belum lama ini salah seorang Steemians Bang @nasir83 mengadakan sayembara menulis dengan tema kepedulian lingkungan. Saya mengetahui sayembara tersebut dari rakan @hayatullahpasee. Saya berharap melalui sayembara tersebut, dapat menyebarluaskan semangat cinta lingkungan lebih luas lagi baik melalui platform Steemit maupun media lainnya.
Terima kasih kepada teman-teman pecinta lingkungan hidup yang tidak pernah bosan mengajak untuk membiasakan kebiasaan-kebiasaan baik. Semoga dapat semakin ditingkatkan dan bermanfaat bagi keberlangsungan generasi penerus kita.
Terima kasih telah menyimak artikel saya. Sampai bertemu lagi.
Lingkungan adalah milik kita, tanggung jawab kita untuk menjaganya..
Benar, lingkungan ekosistem rumah tinggal di mana manusia bertanggung jawab secara kolektif memperbaiki dan mencegah dari potensi kerusakan yg mungkin ditimbulkannya.