The Dark Side of Albert Einstein | Sisi Gelap Sang Jenius |

in #indonesia7 years ago

Albert Einstein is known by his genius through the theory of relativity, apparently to keep secret about his affair with a woman to give birth to an illegitimate child in 1902 in a village at that time entered the Austro-Hungarian empire. The girl was known as Elizabeth Einstein. Another name of the beautiful women is Mariya Draganovic, a name that smells of eastern Europe.

This is not the first fiction of Einstein's life. Previously - just to mention one example - has also been circulated Einstein Dreams by Alan Lightman (KPG, 1999). The difference, Einstein's Dreams include science fiction that photographed Einstein from his scientific side using an imaginative approach. In The Einstein Girl, we will also find some of the terms and scientific discussions in the fields of physics, but it will be a lot of psychology and health, especially mental health because of a problem that is experienced by the main character.

Of course Philip Sington was not about to seek sensation by writing Albert Einstein's scandal. Long before the novel was written, has circulated the news that reveals Einstein's correspondence with Mileva Maric, a Serbian mathematician who became his first wife. Knowing the background of the correspondence, is very helpful to enjoy this novel. Even if it is considered inconvenient, for that is not familiar with the issues of Einstein advised to read the historical record in the backyard The Einstein Girl before reading the entire novel. This will better describe the main message and readers do not easily lose the main topic.

From that historical record we also know, the child who was called Lieserl really existed. Born on January 27, 1902 in a village belonging to Vojvodina Province, Austro-Hungary. As mentioned in the note, there is evidence of Einstein's daughter experiencing mental retardation, but the actual history is still mysterious to date. The secret was safeguarded not only to protect the genius's image, but to avoid the Nazi threat at that time. This story did happen about two months before Adolf Hitler came to power.

The secret of Einstein's illegitimacy is revealed by the character of Martin Kirsch, a psychiatrist working at the Charite Psychiatric Clinic. Kirsch stressful long journey in search of truth stems from trips Einstein child two boys cycling in a wooded area near Potsdam, Berlin, on a Saturday morning in late October. They intend to walk along the shores of the lake on Caputh because they heard Albert Einstein once lived and boamed there. Instead of Einstein they found there, precisely a beautiful woman lying on the edge of the lake that allegedly died.

The woman has no identity whatsoever. The only clue is the discovery of the identity of a piece of paper near the woman's body which contains a notice of a public lecture on quantum theory by Albert Einstein, a fact that makes the media immediately renamed it 'The Einstein Girl'.

Kirsch, who kept a high curiosity for large and complex cases, became interested in Mariya Draganovic's cassette. The woman had a permanent amnesia so she did not know who she was, where she came from, and what she did until she was stranded with her half-naked body on the banks of the river. One-one red thread was then revealed by the persistence of doctor Martin Kirsch.

The success of unveiling Mariya brought Kirsch into a major problem both personally and professionally. He begins to fall in love with Mariya, a feeling that not only disrupts his marriage plans with Alma Siegel, but also destroys his career in medicine.

Despite being promoted to deputy director at the clinic, Kirsch then resigned to save Mariya. The man who was a former doctor in the army sacrificed a lot to reveal the truth. The sacrifice also feels even heavier because Kirsch is also suffering from a disease that makes his body has a high fever even when he is in the crowd.

Albert Einstein appeared so little in this book with little conversation, perhaps because he was not the main character though the most important role in Mariya's existence. The brilliant professor had a short conversation with Hans de Vries, his driver and his personal bodyguard. Then with Helena, a former student who is also a friend of Mileva Maric. Finally, Einstein was seen talking to Mariya in the cemetery, showing her mother-in-law's grave or Mariya's grandfather to her daughter, as well as a grave that was originally believed to be Mariya's grave. In fact, it was the grave of Senka, Mariya's sister who suffered a lot of pain from their father's cruel act.

Another important figure in this book is Eduard Einstein, the youngest son of the Genius who also suffers from mental instability and gets treatment at a mental hospital. Readers will be treated to many letters in this book - as one of the popular communications media of the time, including Martin Kirsch's letter, Mariya's letter, and of course Eduard's letter. While the correspondence between Einstein and Mileva is not shown, it only appears in Einstein's conversation with Helena. Albert Einstein met Helena at a coffee shop to retrieve the letters he had sent to Mileva for - according to his plans at the time - were destroyed.

The strength of this book lies in its complete research so that in some sections we can not distinguish between fact and fiction. Philip - who previously wrote Zoia's Gold (2005), conducted research, among others, by tracing the Albert Einstein archive at the Jewish National & University Library, Jerusalem. He also gained a lot of support from the competent parties in the field of health and war. With this strong research, the fictional world will be felt as an indisputable reality.[]

The Einstein Girl_AV.jpg


Source

Tabir Gelap Albert Einstein

ALBERT Einstein yang selama ini dikenal dengan kejeniusannya melalui teori relativitas, ternyata menyimpan rahasia tentang hubungan gelapnya dengan seorang perempuan sampai melahirkan seorang anak haram pada 1902 di sebuah desa yang pada masa itu masuk wilayah kerajaan Austro-Hongaria. Anak perempuan itu dikenal dengan nama Elizabeth Einstein. Nama lain dari perempuan perempuan cantik itu adalah Mariya Draganovic, sebuah nama yang beraroma Eropa timur.

Ini memang bukan fiksi pertama menyangkut kehidupan Einstein. Sebelumnya – sekadar menyebut satu contoh – juga sudah beredar Mimpi-Mimpi Einstein karya Alan Lightman (KPG, 1999). Bedanya, +Mimpi-Mimpi Einstein_ termasuk fiksi ilmiah yang memotret Einstein dari sisi ilmiahnya dengan menggunakan pendekatan imajinatif. Dalam The Einstein Girl, kita juga akan menemukan beberapa istilah dan diskusi ilmiah di bidang fisika, tetapi akan lebih banyak bidang psikologi dan kesehatan, terutama kesehatan jiwa karena masalah itulah yang dialami para tokoh utamanya.

Tentu saja Philip Sington bukan hendak mencari sensasi dengan menulis skandal Albert Einstein. Jauh sebelum novel itu ditulis, sudah beredar berita yang mengungkap surat-menyurat Einstein dengan Mileva Maric, seorang matematikawan Serbia yang menjadi istri pertamanya. Mengetahui latar belakang surat-menyurat tersebut, sangat membantu menikmati novel ini. Kalau pun itu dirasa merepotkan, bagi yang tak familiar dengan isu-isu Einstein disarankan membaca catatan historis di halaman belakang The Einstein Girl sebelum membaca keseluruhan novel ini. Hal ini akan lebih menggambarkan pesan utama dan pembaca tidak mudah kehilangan topik utama.

Dari catatan historis itu juga kita tahu, anak yang dipanggil Lieserl itu benar-benar ada. Dilahirkan pada 27 Januari 1902 di sebuah desa yang masuk wilayah Provinsi Vojvodina, Austro-Hongaria. Seperti disebutkan dalam catatan tersebut, ada bukti anak perempuan Einstein itu mengalami keterbelakangan mental, tetapi riwayat yang sebenarnya masih misterius sampai saat ini. Rahasia itu dijaga bukan saja untuk melindungi citra buruk sang Jenius, tetapi juga menghindari ancaman Nazi pada masa itu. Kisah ini memang terjadi sekitar dua bulan sebelum Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan.

Rahasia keberadaan anak haram Einstein dikuak melalui tokoh Martin Kirsch, seorang psikiater yang bekerja di Klinik Psikiatri Charite. Perjalanan panjang menegangkan Kirsch dalam mencari kebenaran anak Einstein bermula dari perjalanan dua anak laki-laki bersepeda di daerah hutan di dekat Postdam, Berlin, pada Sabtu pagi di akhir Oktober. Mereka bermaksud menyusuri tepian danau di Caputh karena mendengar Albert Einstein pernah tinggal dan berperahu di sana. Bukannya Einstein yang mereka temukan di sana, justru seorang perempuan cantik yang terbaring di pinggir danau yang diduga sudah meninggal dunia.

Perempuan itu tidak memiliki identitas apa pun. Satu-satunya petunjuk identitas adalah ditemukannya secarik kertas di dekat tubuh perempuan itu yang berisi pemberitahuan sebuah kuliah umum tentang Teori Kuantum oleh Albert Einstein, sebuah fakta yang membuat media segera menamainya ‘The Einstein Girl’.

Kirsch yang menyimpan rasa penasaran tinggi terhadap berbagai kasus besar dan rumit, menjadi tertarik dengan kasu Mariya Draganovic. Perempuan itu mengalami amnesia permanen sehingga tidak tahu siapa dirinya, dari mana asalnya, dan apa yang dilakukannya sampai terdampar dengan tubuh setengah telanjang di tepian sungai. Satu-satu benang merah itu kemudian terkuak berkat kegigihan dokter Martin Kirsch.

Kesuksesan membuka tabir Mariya membawa Kirsch dalam sebuah masalah besar secara personal maupun profesional. Ia mulai jatuh hati kepada Mariya, sebuah perasaan yang bukan saja mengganggu rencana pernikahannya dengan Alma Siegel, tetapi juga menghancurkan karirnya di dunia kedokteran.

Meski sempat dipromosikan menjadi wakil direktur di klinik, Kirsch kemudian memilih mengundurkan diri untuk menyelamatkan Mariya. Lelaki yang mantan dokter di militer itu mengorbankan banyak hal untuk mengungkapkan kebenaran. Pengorbanan itu juga terasa kian berat karena Kirsch juga menderita penyakit yang membuat tubuhnya terserang demam tinggi bahkan ketika ia sedang berada di keramaian.

Albert Einstein tampil begitu sedikit dalam buku ini dengan percakapan yang sedikit, mungkin karena dia memang bukan tokoh utama meski paling berperan dalam keberadaan Mariya. Profesor brilian itu bercakap pendek dengan Hans de Vries, sopir sekaligus pengawal pribadinya. Kemudian dengan Helena, mantan muridnya yang juga sahabat Mileva Maric. Terakhir, Einstein terlihat berbincang dengan Mariya di kawasan pemakaman, menunjukan kuburan mertuanya atau kakek Mariya kepada anak perempuannya itu, juga sebuah kuburan yang awalnya diyakini sebagai kuburan Mariya. Sesungguhnya, itu adalah kuburan Senka, adik Mariya yang mengalami banyak penderitaan akibat ulah ayah mereka yang kejam.

Tokoh penting lainnya dalam buku ini adalah Eduard Einstein, anak bungsu sang Jenius yang juga mengalami masalah instabilitas mental dan mendapat perawatan di sebuah rumah sakit jiwa. Pembaca akan disuguhi banyak surat dalam buku ini – sebagai salah satu media komunikasi populer pada masa itu, antara lain surat Martin Kirsch, surat Mariya, dan tentu saja surat Eduard. Sementara surat menyurat antara Einstein dengan Mileva tidak ditampilkan, hanya muncul dalam perbincangan Einstein dengan Helena. Albert Einstein menjumpai Helena di sebuah warung kopi untuk mengambil surat-suratnya yang ia kirimkan kepada Mileva untuk – menurut rencananya saat itu – dimusnahkan.

Kekuatan buku ini terletak pada risetnya yang lengkap sehingga pada beberapa bagian kita sulit membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi. Philip – yang sebelumnya menulis Zoia’s Gold (2005), melakukan riset antara lain dengan menelusuri arsip Albert Einstein di Jewish National & University Library, Yerussalem. Ia juga mendapatkan banyak dukungan dari pihak berkompeten di bidang kesehatan dan perang. Dengan riset kuat inilah, dunia fiksi akan terasa sebagai sebuah kenyataan tak terbantahkan.[]


Source


Badge_@ayi.png

Design by @jodipamungkas

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

Sort:  

The secret of Einstein's illegitimacy is revealed by the character of Martin Kirsch, a psychiatrist working at the Charite Psychiatric Clinic. Kirsch stressful long journey in search of truth stems from trips Einstein child two boys cycling in a wooded area near Potsdam, Berlin, on a Saturday morning in late October. They intend to walk along the shores of the lake on Caputh because they heard Albert Einstein once lived and boamed there. Instead of Einstein they found there, precisely a beautiful woman lying on the edge of the lake that allegedly died.

Nothing Sir @mukhtar.juned. You not lucky yet...

Tokoh penting lainnya dalam buku ini adalah Eduard Einstein, anak bungsu sang Jenius yang juga mengalami masalah instabilitas mental dan mendapat perawatan di sebuah rumah sakit jiwa. Pembaca akan disuguhi banyak surat dalam buku ini – sebagai salah satu media komunikasi populer pada masa itu, antara lain surat Martin Kirsch, surat Mariya, dan tentu saja surat Eduard. Sementara surat menyurat antara Einstein dengan Mileva tidak ditampilkan, hanya muncul dalam perbincangan Einstein dengan Helena. Albert Einstein menjumpai Helena di sebuah warung kopi untuk mengambil surat-suratnya yang ia kirimkan kepada Mileva untuk – menurut rencananya saat itu – dimusnahkan.

Luar biasa bang ayi mantap sekali!

wah ternyata semua orang hebat ada sisi gelapnya juga yah bang?

Amazing Book

Wah saya baru tahu sisi lain dari seorang Albert Einstein.

Kisah cinta seorang tokoh selalu menarik untuk dibaca dan ditonton @ririn. Sekarang, di Indonesia ada pertunjukan perempuan-perempuan Chairil Anwar.

Dark side :)

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63493.34
ETH 2578.53
USDT 1.00
SBD 2.79