Think narrow, this is the danger

in #indonesia7 years ago (edited)

image

This popular proverb is used to describe people who only know their own world, narrow insights, and coupons. If he "jumps", his movement is only as far as the shell encloses it; going up, sideways, fore, also backward. As a result, the frog is unable to make a long and high jump. As long as the shell is not opened, it will last until the frog has died.

Pribahasa populer ini dipakai untuk menggambarkan orang yang hanya tahu dunianya sendiri, wawasannya sempit, dan kuper. Kalau dia “melompat”, gerakannya hanya sejauh tempurung yang melingkupinya; mau ke atas, ke samping, kedepan, juga ke belakang. Akibatnya, sang katak tidak mampu melakukan lompatan yang jauh dan tinggi. Selama tempurung tidak dibuka, keadaan itu akan berlangsung sampai sang katak menemui ajalnya.

Actually, the frog is all of us, and the shell that covers it is the limit of our knowledge of life. Check out what we already know about other people around us, about our environment, about our region, about our country, about their lives unspoiled by the map, about the life of the world, about the life of the afterlife. if today we do not also know all that, can not we be categorized a frog who only knows his own world, narrow-minded, and a peer?

Sebetulnya, sang katak itu adalah kita semua, dan tempurung yang melingkupinya adalah batas pengetahuan kita tentang kehidupan ini. Coba periksa, apa yang sudah kita ketahui tentang orang lain disekitar kita, tentang lingkungan kita, tentang wilayah kita, tentang Negara kita, tentang kehidupan mereka yang belum terjamah peta, tentang kehidupan dunia, tentang kehidupan akhirat… kalau hari ini kita tidak juga tahutentang semua itu, bukankah kita dapat dikategorikan katak yang hanya tahu dunianya sendiri, berwawasan sempit, dan kuper?

image

What do we know about other people, if it's time to just say hello and have a little chat? What can we know about our environment, if someone asks the address of this Pak or Ib Budi just we shook our heads as a sign of not knowing? What do we know about our region, if we are still lost like a deer entering the city ?.

Apa yang sudah kita ketahui tentang orang lain, jika menyediakan waktu untuk sekedar menyapa dan mengobrol ringan saja tidak mampu? Apa yang dapat kita ketahui tentang lingkungan kita, jika seseorang menanyakan alamat Pak Ini atau Ibuk Budi saja kita menggeleng kepala sebagai tanda tidak tahu? Apa yang kita ketahui tentang wilayah kita, jika kita masih saja tersesat bagai rusa masuk kota?.

What we can explain about our country, if still inferior appear as host in their own country? What can we account for from the concept of "we are all brothers" if we never think that there is a life of our brother who escapes our minds? What can we know about the purpose of the creation of life in the world, otherwise no question has ever occurred about the creator of world life?

Apa yang kita dapat jelaskan tentang Negara kita, jika masih minder tampil sebagai tuan rumah di negeri sendiri? Apa yang dapat kita pertanggung jawabkan dari konsep “kita semua bersaudara” jika kita tidak pernah berpikir bahwa ada kehidupan saudara kita yang luput dari pikiran kita? Apa yang dapat kita ketahui tentang maksud penciptaan kehidupan di dunia, jika tidak sebuah pertanyaan pun pernah terlintas tentang sang kreator kehidupan dunia?

What can we do for life "there" if we never have to visualize the heaven-hell in our consciousness? Well, it turns out we are indeed frogs in the shell. The problem now is: how hard our efforts are to expand the range of the shell that surrounds us, so we can jump and move as high as possible, as far as possible ..

Apa yang dapat kita lakukan untuk kehidupan “di sana” jika kita tidak pernah mempu memvisualisasikan surga-neraka dalam kesadaran kita?Nah, ternyata kita memang katak dalam tempurung itu. Masalahnya sekaran; seberapa keras usaha kita untuk meluaskan jangkauan tempurung yang melingkupi kita, sehingga kita dapat melompat dan bergerak setinggi-tingginya, sejauh-jauhnya…

image

We certainly still remember the way of thinking "Thinking Outside the Box", that we actually exist in a certain box. The extent to which we achieve and have today, it is a measure of the box or boundaries that exist in us. It means if we want to have a greater achievement, then open our minds. Open the heart. Opening the heart can be started by cleaning the dirt that is in the heart. Begin by asking God for forgiveness and multiplying worship so that our hearts become clear. Accept the advice, even if it pierces our hearts. If we do not like good advice, it means there is something in the heart. Then start to receive advice even if it feels bitter, not rejecting it or seeking justification. Hopefully, we all avoid the person who is closed both his heart and his mind. Hopefully our life is not like a frog in a shell.

Kita tentunya masih teringat dengan cara berpikir “Berpikir Diluar Kotak”, bahwa sebenarnya kita ada dalam kotak tertentu. Sejauh mana kita capai dan miliki saat ini, itu adalah ukuran dari kotak atau batasan yang ada pada diri kita. Artinya jika kita ingin memiliki pencapaian yang lebih besar, maka bukalah pikiran kita. Bukalah hati. Membuka hati dapat dimulai dengan membersihkan kotoran-kotoran yang ada dalam hati. Mulailah dengan memohon ampun kepada Allah dan memperbanyak ibadah agar hati kita menjadi bening. Terimalah nasihat, meski pun nasihat itu menonjok hati perasaan kita. Jika kita tidak suka dengan nasihat baik, artinya ada sesuatu dalam hati. Maka mulailah untuk menerima nasihat meskipun itu terasa pahit, bukan menolaknya atau mencari pembenaran. Mudah-mudahan, kita semua terhindar dari orang yang tertutup baik mata hatinya maupun pikirannya. Mudah-mudahan hidup kita tidak Bagai Katak Dalam Tempurung.

image

Sort:  

Cangguk diyub bruuk,pribahasa yang kaya makna

Amazing chameleon
Nice shot

Saya suka postingan ini dan saya kasih 👍

Bantu vote lon bg. Kibn cara lon ulah hana ureng vote ct

rasa peduli dan sosial pada zaman sekarang memang sudah semakin kurang.sukses sahabat .

Terima kasih sahabat @bustamam

great content

Menyoe khen ureng tuha awai pegah haba top langet taloe keing ngom bg nyoee ha ha ha

Seperti katak di bawah tempurung hehehe, peribahasa yang masihh eksis sampai saat ini. Orang yang hanya hidup dengan dunianya sendiri tanpa mau membuka mata sedikit saja untuk melihat dunia yang sesungguhnya maha luas....postingan yang cukup menginspirasi . Terimakasih sahabat @atafauzan79

Hampir hilang ide malam nyoe, untung si katak lewat...heheh

Congratulations @atafauzan79! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

postingan yang menginspirasi.
terima kasih sudah berbagi.

Terima kasih kembali@rkb

Memang sudah begitu zaman now orang udik ken tidak tau masalah kota ilmu baru sepenggal, jadi baru terbuka sedikit terkejut melihat zaman now sudah go internasional. Lageu cang uok diyup bruk ban teuhah brok donya kaluah. Sukses buat kawan

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 65809.66
ETH 2680.91
USDT 1.00
SBD 2.95