Akhlak, Sikap Adalah Cermin Perbuatan

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Pulang sekolah saya singgah di sebuah mesjid pinggiran jalan raya Medan Banda Aceh. Mesjid ini sangat mudah diakses siapa saja selain pengguna jalan raya, karena letaknya strategis serta di perempatan jalan, dekat dengan sekolah, pasar serta perkantoran. Maka fungsi mesjid ini sangat luas, tempat peribadatan, tempat istirahat sejenak, tempat pertemuan membahas sesuatu, tak jarang juga hanya sekedar tempat buang hajat bagi yang sedang kebelet, hehehe.

image

Saat sedang wudhu, tiba-tiba naik seseorang di tempat suci tersebut, sepatu bootnya kentara sekali terdengar. Sambil berjalan dan menatap sekeliling termasuk saya, beliau mengatakan "ini yang salah, di papan cuma ditulis dilarang menaikkan sandal, tidak ada tulisan dilarang menaikkan sepatu", dia berlalu menuju toilet yang sedianya tidak boleh menaikkan sandal atau sepatu untuk menjaga kesucian tempat wudhu dari kotoran sandal atau sepatu yang dinaikkan seseorang. Tidak ada seorang pun yang berani mencegah bahkan menegur orang ini, termasuk saya, bisa jadi juga karena seragam hijau loreng yang dipakainya. Sekeluar dari toilet, beliau menuju ke arah kantornya yang memang dekat dari mesjid setelah dengan santainya menyalahkan pengelola mesjid.

Pikiran saya langsung menerawang pada anak saya, kocak banget, usia belum 5 tahun dia belajar puasa, tapi kalau ke dapur dia makan beras. Saya tanya kenapa puasanya masih suka mencicipi beras, dengan santai saja dia jawab "Ayah, puasa itu tidak boleh makan dan minum", mungkin begitu, karena terpikir olehnya adalah tidak boleh makan dan minum, tapi kalau makan beras boleh. Tapi bagaimana dengan lelaki tadi, pikirannya hanya sebatas "balita" itu kah ? Memahami sebatas teks saja, tidak mampu memahami esensi dari teks tersebut. Atau hanya mencari pembenaran saja lalu menyalahkan orang lain sambil memamerkan kekuatan atau power yang dimilikinya.

image

Usai wudhu, saya mencari papan pengumuman itu. Astaghfirullah, clear sekali tulisan tertera di papan. "Dilarang menaikkan alas kaki", bahkan kaus kaki pun tidak boleh dinaikkan. Jika demikian, karena tujuan besarnya untuk menjaga kesucian tempat wudhu sehingga sempurnalah Shalat para jamaah mesjid.

Dalam suatu tayangan, Profesor Quraish Shihab memberi pengertian tentang Akhlak, yaitu kondisi kejiwaan seseorang yang melakukan sesuatu begitu mudahnya. Akhlak itu tentang kondisi jiwa seseorang ternyata, tidak hanya kepatuhan diri terhadap Yang Maha Kuasa, berbaik pada atasan, patuh pada orang tua. Tapi juga akhlak menghormati sesama termasuk yang lebih muda dan lebih lemah, menyanyangi sesama serta mengutamakan kebaikan bagi orang lain, bahkan melihara aset, menjaga kondisi lingkungan, tidak kencing di lubang semut, tidak menganiaya binatang, itu juga bagian dari akhlak dalam Islam yang dilakukan dengan jiwa yang menyenangkan.

image
Source_Image

Jika seseorang melakukan sesuatu dengan mudahnya tanpa menghormati orang lain, seperti hal yang terjadi di atas bahkan di social media pun dengan mudahnya kita menghina orang lain, menyalahkan orang lain, menghasut dan menebarkan kebencian, begitulah gambaran akhlak kita, kebayang enggak bagaimana kondisi jiwa kita saat ini.

Agama menuntun kita dengan akhlak yang ideal sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Qalam: "Dan sesungguhnya engkau benar2 berada di atas budi pekerti yang agung". Wallahua'lam bissawaf

Sort:  

artikel yang sangat menakjubkan kawan,,@atafauzan79

Sedikit unek2 melalui tulisan,semoga ada manfaatnya

Bagus sekali kawan,maju terus,@atafauzan79

informasi yang sangat penting kawan ,dan sangat bermamfaat kawn

Tentang keadaan yang tidak menghargai hasil kerja orang lain

oalah sangat bagus kawan

oma foto cukop lagak lagak pak @atafauzan79 kajeut keu fotography sang kali nyoe

Foto tidak seberapa, coba ditelaah esensi yang lain

Postingan yang menarik dan menginspirasi 👍
Saya kenal @atafauzan79

yaya...terima kasih telah hadir di post saya

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63022.98
ETH 2580.28
USDT 1.00
SBD 2.72