Tugu Krueng Sabee, Aceh Jaya
DUA Bulan terakhir saya agak sering mengunjungi Krueng Sabee, Aceh Jaya.
Selain kegiatan traveling, kawasan ini sebenarnya wilayah transit jika saya pulang ke Kabupaten Aceh Barat Daya.
Keude Krueng Sabee, untuk kesekian kalinya saya singgahi. Biasa di masjid Jamik Keude Krueng Sabee saya istirahat untuk melanjutkan perjalanan ke Barat Daya.
Ada tugu sangat mencolok yang besar dan tingginya lumayan menarik perhatian. Saat tiba Di atas jembatan, tugu itu menarik dicermati.
Dengan ornamen khas kemegahan raja-raja Aceh, Tugu Keude Krueng Sabe berdiri tegak mengisyaratkan kokohnya hati warga Di kawasan ini yang pernah luluhlantak dilumat tsunami 26 Desember 2004 silam.
Jangan heran, melintasi Aceh Jaya anda akan bertemu banyak gerombolan sapi di jalan.
Hati-hati, hanya kita yang wajib bersabar saat gerombolan sapi ini melintasi jalan Raya.
Tahun ini, Krueng Sabee sudah memasuki umur 88 tahun. Kecamatan di wilayah Aceh Jaya ini sudah ada sejak tahun 1930, sebelum Indonesia ada.
Dari Tugu Krueng Sabee, saya menyempatkan menjelajah kawasan Ranto Panyang dan Gampong Alue Tho, berjarak kurang lebih 12 Kilometer perjalanan.
Di kawasan ini, kita masih menemukan rusa dan kancil binatang cerdik yang biasa kita baca pada buku cerita sekolah dasar.
Saya tidak beruntung memergoki kancil, rusa, dan gajah karena hewan tersebut lebih mudah ditemui malam hari.
Sempat ditawari ikut berburu kancil malam hari. Karena cuaca tidak mendukung, hujan deras, tawaran tersebut resmi saya abaikan.
Aceh Jaya menyimpan banyak pesona. Selain Di Krueng Sabee, kita juga bisa menghabiskan sore di Dermaga Calang, memancing tentu menjadi pilihan tepat.
Oh ya, ada yang terlewatkan. Saat melintasi kawasan Lamno, ada kuliner Mie Aceh yang terkenal itu. Di Kilometer 20 jangan lupa singgah Di Mie Kepiting Lamno.
Beberapa kawan merekomendasi Mie Yang satu ini. Memang, tidak Salah. Mie Kepiting Lamno Nikmat luar biasa.
Kepiting Lamno dalam balutan kuah Mie Aceh memancing selera lidah untuk tak berhenti melahap mie sambil memecah kulit keras pembalut daging kepiting.
Jangan tidak singgah di Mie Kepiting Lamno. Tentu, suasana sore lebih pas menikmatinya.
Nah, ini baru sepenggal cerita Dari kawasan Aceh Jaya. Masih banyak yang belum saya bagikan di sini.
Ayo ke Aceh Jaya!