ACEHNOLOGI ( BAB 19 SASTRA ACEH)

Assalamu’alaikum Wr,Wb…
Kali ini saya akan mencoba kembali mereview bab 19 dari buku ACEHNOLOGI VOLUME 2 yang ditulis oleh bapak Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad, PH.D. Baiklah saya lagsung saja memulai pembahasan tentang bab 19 tentang Sastra Aceh.
Jika kita bahas tentang sastra pasti berkaitan dengan orang –oranya yang telah menulis karya karya hebat yang berhubngan dengan Aceh tentunya. Dan juga bisa kita katakan bahwa sastra aceh seperti arah jarum jam bagi sistem nilai di dalam masyarakat Aceh. Pada intinya kehidupan masyarakat Aceh sangat ditentukan oleh peran sistem nilai yang sudah ada atau tertanam dalam Hadih Maja.. Faktor yaitu adanya bahasa Aceh dan bahasa Melayu dan ada yang menyebutkan bahwa sastra Melayu dimulai di Aceh. Makanya sastra Melayu bisa dikatakan sastra di Aceh dan juga sebaliknya.
Tujuan dari Sastra Aceh adalah tidak hanya menjadi bagian dari inti manusia Aceh tetapi menjadi benteng bagi orang Aceh dalam menunjukkan kekautan ilham yang terdapat dalam setiap diri sastrawaan dan yang paling terpenting adalah karya sastra harus memiliki daya tarik bagi penikmat karya sastra juga bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk menjalani kehidupan ini dan sastra Aceh juga memiliki hubungan dengan pemikiran islam di dunia Melayu. Hal itu dikarenakan dalam sastra Aceh adanya nilai – nilai yang merupakan ekspresi jiwa bangsa Aceh yang tuangkan dalam karya seorang sastrawaan, makanya jika ingin mendalami Aceh harus membaca sastra Aceh supaya tidak mengalami kecacatan secara intelektual.
Contoh dari adanya ekspresi yang dituangkan dalam sastra Aceh yaitu hikayat Aceh yang ditampilkan oleh Adnan PMTOH yang telah menghentak dunia agar memahami seni dala pengaruh sastra dalam pikiran orang Aceh dan yang paling luar biasa lagi adalah seni musik dan tarian orang Aceh sudah berada dalam level internasional bukan hanya di tingkat nasional. jadi berkali – kali.
Karena dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini seni sastra di Aceh mulai menunjukkan keredupan. Maksudnya generasi sekarang lebih suka menonton sinetron dalam negeri ataupun drama produk luar seperti drama korea yang banyak diminati para kalangan generasi muda. Sedangkan seni sastra Aceh bahkan sekarang pun sudah tidak banyak lagi penikmatnya hanya kalangan akademisi yang mendalaminya.
Demikian saya review pembahasan mengenai Sastra Aceh, apa bila ada kekurangan dalam menyampaikan atau penulisan kata-kata saya mohon maaf.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 62182.25
ETH 2437.70
USDT 1.00
SBD 2.61