WARNA
Alam dan kehidupan kita tampak indah memesona berkat warna. Bayangkan jika hidup ini hanya satu warna saja. Amat membosankan!
Warna mengandung makna amat mendalam. Di samping menampilkan variasi, perbedaan dan keindahan, warna bisa menyatakan perasaan. Emosi kerap diwujudkan dalam warna. Lukisan-lukisan nan indah lebih dari sekedar kombinasi warna, melainkan juga ekspresi perasaan. Seperti yang dikatakan Pablo Picasso, pelukis Italia ternama:”Colors, like features, follow the changes of the emotions.” (Warna, seperti kisah hidup, mengikuti perubahan-perubahan emosi). Bukankah orang yang sedang sedih-sendu dilukiskan sebagai “feeling blue”?
Menarik bahwa warna asli, hasil karya Sang Pencipta tidak pernah dapat ditiru. Warna dan pelbagai kombinasi karya para pelukis selalu berbeda dari warna aslinya. Coba, bandingkan warna bunga mawar asli dengan warna bunga mawar goresan pada kanvas oleh pelukis terkenal sekalipun. Sangat berbeda. “Nature always wears the colors of the spirit,” kata Ralph Waldo Emerson. Artinya, alam selalu mengenakan warna-warni dari roh.
Adalah rencana Allah bahwa ada pelbagai macam warna. Maksudnya jelas, yakni untuk membuat dunia ini tampak indah. Keragaman selalu lebih menarik daripada keseragaman. Kebun dengan pelbagai bunga berwarna-warni selalu tapak lebih asri daripada kebun dengan kembang satu warna.
Warna juga menyangkut kehidupan sosial. Hidup bersama yang diwarnai dengan macam-macam suku, agama, ras, golongan, etnis dan budaya sungguh mengekspresikan keindahan warna sosial yang dirindukan banyak orang. Hidup dalam kelompok serupa dan seragam kurang menarik dan mempersempit wawasan serta pengalaman hidup. Bisa juga mempertumpul kepekaan terhadap perbedaan.
Di tengah masyarakat global, nasional dan lokal yang sedang getol mengampanyekan kelompok masyarakat yang sama dan seragam, warna alami dan warna sosial memanggil orang untuk kembali ke hakikat aslinya, yakni bahwa kehidupan ini akan indah ketika dihiasi oleh keanekaragaman warna-warni jiwa.
MoBert030318