MEMBINA KELUARGA

Keluarga adalah sebuah perkumpulan orang yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan beberapa anak-anak bila Allah SWT karuniakan anak. Namun cukup disebut keluarga bila sudah ada sepasang suami istri (seorang laki-laki dan seorang perempuan yang diikat dengan tali pernikahan). Keluarga merupakan sebuah institusi yang memiliki aturan, baik aturan itu datangnya dari agama maupun aturan yang disepakati bersama untuk tetap berjalannya institusi keluarga tersebut.

Keluarga sudah ada sejak nabi Adam as hingga dunia ini hancur atau qiyamat. Selagi dunia ini belum qiyamat hendaknya setiap kepala keluarga dalam hal ini suami dapat terus membangun atau membina keluarga menjadi keluarga yang harmonis bahagia dunia dan akhirat. Kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat merupakan dua kebahagiaan yang disediakan oleh Allah SWT untuk hamban-Nya yang taat pada ketentuan-ketentuannya. Namun Allah memberikan kebahagiaan dunia bagi siapa saja baik dia taat akan perintah-perintah-Nya maupun inkar, ini dinamakan istidraj.

Dalam Islam. Allah SWT memerintahkan kepada setiap orang yang beriman atau kepala keluarga yang beriman untuk memelihara diri sendiri dan keluarga dari keganasan api neraka jahanam. Setiap orang tua akan gundah saat ada anggota keluarganya yang sakit, mulai dari demam sampai penyakit-penyakit kronis lainnya. Yang sakit masih bisa diobati saja kita gundah, tidur pun kadang tidak bisa untuk terus bisa memantau setiap saat kondisi anggota keluarga yang sakit. Bagaimana bila sakit itu tidak lagi bisa diobati (ini bukan sakit yang kita alami di dunia) melainkan sakit yang tidak berpenghujung. Akankah kita tenang-tenang saja menyikapinya?

Bila kita gagal dalam menjaga, membina atau memelihara Keluarga tentu sakit berkepanjangan dan tidak berkesudahan akan kita alami di dalam alam akhirar. Di sana hanya ada dua tempat. Pertama syurga dan yang kedua neraka. Untuk menentukan salah satu di antara dua tempat itu, di dunialah inilah saatnya. Dalam Islam siapa saja yang taat akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, sudah Allah janjikan tempatnya di syurga. Sementara bagi yang inkar tempatnya kelak dalam neraka.

Kemana kita akan membawa keluarga kita? Ke syurgakah atau kita dorong mereka ke neraka? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.

                        قو أنفسكم وأهليكم نارا