DURIAN: VARIASI RASA DAN HARGA
Durian merupakan buah khas asia yang memiliki aroma khas. Banyak orang menyukai buah yang satu ini, tapi juga sebagian orang yang tidak sanggup mencium aroma buah berduri ini. Pohon durian banyak tumbuh atau ditanami oleh petani kebun sebagai manifestasi masa depan yang dapat dinikmati oleh anak cucu sampai beberapa keturunan.
Di aceh secara umum durian memiliki rasa dan harga yang berbeda-beda. Setiap daerah membanggakan durian daerahnya lah yang paling enak dengan harga variatif. Daerah yang mengklaim durian paling enak biasa mematok harga tinggi perbuahnya. Sementara daerah lainnya menjual dengan harga bersahabat namun rasanya tidak kalah dengan harga yang tinggi alias mahal.
Saya pernah tersinggung dengan kesombongan seorang pedagang durian yang menjual durian dengan harga sangat mahal menurut saya, karena saya sering bahkan sering sekali makan durian dengan harga standar namun rasanya sangat bersahabat. Saya datang ke suatu daerah yang tidak perlu saya sebutkan untuk jalan-jalan bersama keluarga, setibanya saya di sebuah perkampungan banyak durian dijajak di pinhgiran jalan. Karena anak-anak bilang mau makan durian akhirnya saya coba melihat-lihat beberapa durian untuk saya beli.
Setelah saya pilih beberapa buah yang menurut saya isinya lumayan bagus mulailah saya menawar dengan penjual. Betapa terkejutnya saya ketika mendengar jawaban penjual yang mengatakan harganya mencapai Rp. 60.000 perbuah. Saya katakan sama anak-anak biar abi bawa pulang dari sana (daerah durian yang harganya bersahabat) saja nanti. Karena sudah sering saya bawa pulang dan tidak pernah mengecewakan. Namun sang penjual mengatakan, coba tawar dulu siapa tau ada kecocokan harga. Saya jawab gak berani saya tawar karenan harganya agak tinggi. Serta merta sang penjual mengatakan, "beh jak mita treuk boh drien murah" dan panjang lagi ocehannya yang tidak saya tanggapi.
Di daerah yang saya sebut harga duriannya mumer alias murah meriah. Sering saya dapatkan durian yang isinya tebal dan nyaris tidak ada biji yang bisa dijadikan bibit karena bijinya sangat kecil, hanya seukuran kelingking. Kalaupun ada biji dalam sebuah durian hanya satu dua biji yang bisa dijadikan bibit dan berukuran normal.
Katak dalam tempurung. Mungkin ungkapan itu layak diaematkan kepada orang-orang yang hanya membanggakan daerahnya, kepunyaannya, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.
Bagi2 nyan.
.....
Nyan dokumentasi musem boh drien yang ka u likot dan ata bak lampoh ngon hehehe. Dipat posisi @ahmadkhairan
Hehehe...... Lon tgl ulee madon aceh utara
This post has received a 0.10 % upvote from @drotto thanks to: @banjo.