Pura-Pura Bahagia Itu Berbahaya. Yakin, Bisa?
Pura-pura bahagia pun butuh tenaga.
Begitulah ungkapan yang sering terdengar saat ini. Ketidakjujuran perasaan ini sebenarnya bertujuan untuk mengelabui orang lain yang melihatnya, agar dirinya terlihat seperti “bahagia” nya yang orang lain pikirkan.
Tergelincir Arus Media Sosial
Apakah bahagia hanya sekadar pencitraan di dunia maya? (Hanya Anda yang tahu jawabannya di dalam hati terdalam)
Pura-pura bahagia saya pikir ini merupakan produk dari generasi masa kini yang selalu ingin terlihat sesempurna foto-foto para selebriti di platform media sosial. Saat ini sebut saja sedang muncul trend travelling. Banyak orang yang memaksa dirinya untuk traveling ke destinasi yang sebenarnya dia tidak mampu, hanya untuk menunjukkan bahwa dia sukses, bahwa dia sudah bahagia. Padahal setelah itu, dia harus menanggung banyak beban. Kalian pernah melihat orang yang begini?
Membohongi Diri Sendiri
Musuh terbesar kita adalah diri sendiri. Ada ego yang lebih mengerikan daripada monster. Setiap hari monster ego dalam diri mencari makanan agar bisa hidup dan terus menerus menjadi ujian bagi diri untuk menjalani hidup dalam bersosial.
Siapa yang ingin terlihat terus-terusan bersedih? Siapa yang ingin terlihat terus-terusan tidak berhasil menemukan pekerjaan lebih baik? Siapa yang ingin terlihat terus-terusan tersiksa dengan kesendiriannya?
Barangkali pertanyaan-pertanyaan tersebut yang membuat diri memperbesar ego agar pura-pura bahagia Sekuat tenaga bagaimana pun caranya seseorang ingin merasa apa yang dia jalani terasa bahagia, walaupun sebenarnya sangat jauh dari rasa bahagia.
Masalahnya adalah, banyak dari kita yang salah mengartikan antara pura-pura bahagia dan berpikir positif. Salah mengartikan dua hal ini sangat berbahaya. Psikologis akan terus-menerus ditekan yang akhirnya bisa membuat depresi sehingga pada akhirnya bisa memicu bunuh diri.
TONTON VIDEO INI UNTUK MENGETAHUI BAHWA MEMANG ADA PERBEDAAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DAN PURA-PURA BAHAGIA
Yuk berhenti membohongi diri sendiri.
Sebenarnya bahagia itu sangat sederhana. Sesederhana kita berani jujur apa adanya pada sekeliling kita, dan sesederhana kita tidak INGIN PURA-PURA BAHAGIA.
Ehmm... Jd mau pura2 bahagia atau beneran bahagia?
Thats your choice!!
Benar sekaliii. Lebih baik jujur sehingga kita lebih mudah memahami dan membahagiakan diri
Berpura-pura bahagia sebenarnya untuk membiasakan diri agar bahagia menjalani kehidupan ini.
Jadi, yakin kuat, Bang?
Segala yang pura-pura itu tidak baik. Terlebih pura-pura bahagia. Aku sih memang beneran bahagia.
nangis di pojokan
Sodorin tisu buat kamu Bayar ya pake SBD :d
Hahaha,,, di dunia Steemit pun ternyata nggak ada yang gratis juga. 😂😂
Bahaya tapi bagus
Yang selalu dan benar-benar bahagia cuma brader @bahagia-arbi 😂😂😂😅😅
Aku juga beneran bahagia lho. Bahagia-Anggrek. ahahaha
Huuuuhuuyy.... Hahahaha
Bahagia yang tak berpura-pura adalah bang @bahagia-arbi hehehe
Ya ampuuuuuuuuun, nama Bahagia Arbi dibawa-bawa terus. ahaha
Hahaha
Bahagia kok pura-pura....., capek deuuuchhh.....
Banyak lho mas, kasus begini.
Jangan lupa sarapan, karena pura-pura bahagia itu butuh tenaga.
Aku mah gak sarapan kuat, karena tidak butuh pura-pura. Kalo nangis ya yuk nangis aja, lepass, gak ada beban. ehehe wlek
Ahaha ciyee yang tegar!
Yakinlah bahwa usaha akan sampai, karena didalam sebuah cerita ada canda, tawa, luka dan duka . Nice yunda @anggreklestari
Iya benar itu, Bang. Tapi yang terpenting kita harus jujur sama diri sendiri. Kalau sudah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang dilakukan, jangan diteruskan. Efek psikologisnya bahaya.
Aku bisa pergi kemanapun dan menjadi karakter apapun yang aku inginkan, walaupun aku harus kembali pulang kerumah dengan diriku sendiri yang terpuruk dalam kepiluan. Lebih baik berpura-pura bahagia sambil mencari bahagia daripada bahagia dengan orang yang berpura-pura.
Asalkan karakterku tidak tertukar. Hanya dirimu yang paham pengaturan itu. Selagi kepingan-kepingan dalam dirimu tidak ada yang protes, it's okay. Karena bagian-bagian dalam dirimu punya porsi yang seimbang harusnya.