Membuka Kisah Hujan
Apa kabar hujan. Kau turun dalam kesunyianku. Saat semua keramaian menjauh. Dalam dirimu, semua kenangan bertaburan.!
Wahai hujan. Berikan dinginmu. Meskipun dinginku tanpa kehangatan. Dinginlah tetap membeku. Biarkan gigil bergerak.
Hujan tanpa seaeorang. Dengan segelas kopi. Aku memandangimu hujan. Membaca ulang peristiwa turunmu. Seperti hujan yang dahulu.
Tegukan kopi ini masih hangat. Meskipun tak sehangat mereka yang berkeliaran. Kehangatan dengan dingin yang menyatu. Lebih terasa nikmat saat kenangan menari-nari.
Puisi ini adalah ungkapan hati. Betapa ku mencari cinta yang dibalik setiap kenangan. Hujan memang memiliki arti tersendiri. Banyak kenangan diantara rintikan hujan yang membasahi bumi.
Mungkin masih perlu belajar lagi dengan bang @musismail dan bang @apilopoly untuk menajamkan puisiku.
Asyik niiih😊
Iyaa hujan-hujanan yuukk @ahdajaudah
Mantap bg. Lanjutkan.
Sama-sama kita lanjutkan. Berjuang dalam literasi.