Viagra atau Cialis?

SERING kali kita terpaku pada persoalan klasik yang tersembunyi. Kadang juga terpaksa menutup rapat problem individu yang kerap dianggap tabu untuk dikisahkan.

Judul di atas tak berlebihan. Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan nama Viagra, apalagi Cialis. Keduanya tentu memiliki kegunaan tersendiri untuk menjawab persoalan seksulitas dalam berumah tangga.

Bagi penderita gangguan disfungsi ereksi maupun masalah kepuasan ranjang, tentu informasi ini menjadi penting--malu bercerita sesat di ranjang.

Meski kerap menjadi lelucon, Disfungsi Ereksi (DE) bukanlah masalah sepele bagi para pria yang mengalaminya. Industri farmasi selama bertahun-tahun berusaha menemukan obat yang mumpuni untuk mengatasi masalah ini.

Secara legal, obat DE boleh beredar yaitu salah satunya adalah dengan nama generik sildenafil (viagra). Karena mengingat masalah kesehatan yang umum terjadi pada laki laki seiring bertambahnya usia.

Sildenafil awalnya diteliti untuk pelebaran pembuluh darah jantung. Tapi peneliti malah melihat yang melebar lebih banyak (pembuluh darah) di penis.

"Ini sebuah anugerah. Revolusi di dunia kedokteran untuk obat disfungsi ereksi yang berhasil,” kata Andri Wanananda, dokter dan pengamat kesehatan seksual kepada CNN Indonesia.

Menurut dokter Andri, Viagra adalah yang pertama dan mungkin yang paling terkenal. Viagra telah disetujui sebagai obat DE pada tanggal 27 Maret 1998. Viagra diproduksi oleh Pfizer, Inc.

Sebagai pasien dengan masalah DE akut, keuntungan obat ini adalah meningkatkan aliran darah di penis dalam menanggapi rangsangan seksual.

“Obat itu hanya bisa menimbulkan ereksi jika ada rangsangan seksual. Kalau tidak ada, ya tidak bisa berdiri,” ujar Andri, yang tergabung dalam Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Namun penggunaan obat DE ini dapat menimbulkan beberapa efek samping. Untuk sildenafil, efek samping yang umum adalah wajah kemerahan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Meski begitu, dalam laporan Agung DH di situs tirto.id, di AS, Viagra terus memegang pasar obat disfungsi ereksi global karena paten ekstensi eksklusivitas sampai 2020.

Apapun analisanya, Viagra atau Cialis merupakan suplemen yang didamba kaum lelaki yang tak punya daya. Termasuk mereka yang sudah lanjut usia tetapi masih memiliki dorongan seksual yang tinggi.

Bos majalah layboy Hugh Hufner. Pria yang mengaku pernah bersetubuh dengan 2000 perempuan itu mengaku pengguna aktif Viagra.

“Saya bercinta beberapa kali seminggu, dan saya mengambil Viagra ketika saya hendak bercinta,” katanya kepada New York Times pada 2010 silam.

Nah, kita?