Love Bird, Bukan Sekadar Hobi

in #indonesia7 years ago (edited)

Hobi bukan hanya sekadar mengisi waktu luang, tapi kerap membunuh rasa bosan di antara padatnya rutinitas

image| Sepasang Lutino Orange |

"ADA mainan baru nih," kataku kepada Anita, istriku, juga seorang tenaga medis di rumah sakit swasta di Kota Sigli.

"Burung lagi ya," jawabnya spontan. Tebakan dia benar. Saya pun kemudian berlalu dengan menenteng sebuah kotak warna putih, agak sedikit kotor.

Di dalam ada sepasang burung. Saya membelinya di pasar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, di sela rutinitas urusan bisnis pada pertengahan Maret 2016.

image| Mengunjungi tempat penjualan burung di Aceh Besar |

Sepasang burung asal Amerika Latin, namanya Love Bird. Karena perpaduan dua warna kuning dan orange, jenis ini kemudian dinamakan dengan Lutino.

Ada satu jenis lagi yang juga pernah saya beli pada tahun 2015, persis pada bulan Januari tahun sebelumnya. Warna putih polos, mata berlingkar hitam (kacamata). Jenis ini diberi nama Albino.

Di antara dua jenis tersebut, Lutino lebih mahal harganya ketimbang Albino. Saya juga tidak tahu mengapa? Yang jelas, perpaduan dua warna semakin menambah kesan aura kecantikan Lutino.

Jenis Lutino bisa dihargai antara Rp700 ribu hingga puluhan juta. Sedangkan Albino berkisar Rp400 ribu hingga Rp2 jutaan. Tapi jangan salah, harganya akan tak terhingga bila telah memenangkan sebuah kontes.

image| Sepasang Lutino |

Tidak puas hanya ada dua jenis burung, saya pun ingin menambah dengan beberapa jenis lainnya. Paling tidak, tiga jenis lagi sebagai koleksi sangkar di pekarangan rumah.

Lalu pada pertengahan tahun 2016, awal Juli, saya mengisi waktu luang dengan mengunjungi beberapa toko penjual burung di Kota Banda Aceh, seperti Peunayong, Stui, Lamlagang, dan Neusu.

Tidak puas, saya juga menggunakan mesin pencari google. Berharap, siapa tahu ada penjual burung online yang kepepet uang lalu menjual burungnya dengan harga yang murah. Hahaa

image| Sepasang Albino Putih |

Saking ingin menambah koleksi burung--selain love bird--sebuah tempat di Lamtamot, Aceh Besar juga pernah saya kunjungi, meski kadang harus bersusah payah akibat medan yang sulit.

Namun, tidak mudah jatuh hati pada sembarang burung. Naluri dan insting kadang kerap berada di depan. Di Banda Aceh dan Lamtamot, saya tidak menemukan burung yang saya suka.

Kemudian seorang teman melalui chat di Facebook--kemungkinan dia liat postingan saya mengenai burung--memberitahukan; tentang sebuah toko jual burung di Puntet, Aceh Utara. Menurut dia, jenis burung yang dijual lumayan lengkap.

Sebulan setelah mendapat kabar itu, bersama seorang teman saya pun berangkat menuju tempat tujuan. Sambil mengisi waktu libur dan aktivitas yang tidak begitu padat, kami pun meluncur.

image| Merpati Singa Impor Putih |

Benar saja, nama tokonya Subur. Menjual burung dari indukan sampai anakan. Murai batu hasil ternak juga ada, dan berbagai jenis burung lain yang harganya lumayan mahal.

Di sudut bangunan toko itu, sebuah sangkar hitam saya pelototin dengan serius. Sepasang burung kecil berwarna orange dengan girang melompat lompat di dalamnya. Agresif!

"Ini burung Kenari lokal atau impor," tanya saya sambil melirik sebuah sangkar lain yang di dalamnya burung nuri hijau.

"Yang ini Kenari F1 hasil perkawinan silang lokal dan impor, belum jadi, rencana ingin saya ternak, harga net Rp700 ribu," jelasnya meyakinkan.

image

Pandangan pertama begitu berkesan. Saya terpaut hati untuk memiliki sepasang kenari orange. Lumayan agresif dan tidak liar. Meski belum jadi--ngacor--saya tertarik untuk membeli.

Di saat yang sama, sepasang merpati putih, bulu lebat, bongsor dan berparuh cantik juga menjadi incaran saya siang itu. Merpati Singa impor. Harganya sepasang Rp500 ribu. Siang itu, burung kenari dan merpati singa sah menjadi milik saya.

image| Saya bersama sepasang LoveBird Lutino |

Namanya juga hobi, kadang susah dibendung. Soal selera dan kesukaan justru menjadi daya tarik tersendiri memaknai sebuah keinginan yang lebih dalam. Yang penting pada akhirnya kita akan happy.

Mungkin bagi sebagian orang, hoby hanya sekadar mengisi waktu senggang. Tapi bagi sebagian yang lain, hobi bisa menjadi bisnis dan peluang ekonomi masa depan. Selain membunuh stres dan kebosanan.

Bukan sekadar hobi, ada keuntungan lebih ketika kita memelihara burung. Percaya atau tidak, saat burung meloncat loncat kegirangan, mata kita juga bergerak ke kiri, kanan, atas dan ke bawah.

image

Saat memperhatikan loncatan tersebut, ini merupakan salah satu terapi bagi kesehatan mata, terutama bagi penderita gejala stroke atau sejenisnya. Memang logis.

Belum lagi, saat kita memberi makan burung dan merawatnya dengan sempurna. Ada efek positif yang tanpa disadari telah melatih tangan yang kaku akibat aktivitas rutin yang kaku, sehingga seakan ekspresi kebebasan menjadi kian terasa.

image| Kenari |

Hobi, hanya secuil kegiatan yang dilakukan dengan rasa senang, meski kadang harus berbayar mahal. Terserah kita maknainya seperti apa!

Sort:  

Burung dalam sangkar

That bagah neu pantau. Hahaa

Asai bek sangkar dalam burung Bg @rismanrachman... hehehe...

Udah mulai suka burung ya?

Bakat terpendam! Jameun wate ubiet lon peurara tulo

Sudah kutembak (upvote) burung satu anak! 😁

salah satu burung yang menakjubkan untuk dibudidaya
katanya gak bisa hidup kalau bukan sepasang ya bang @andifirdhaus

Bisa. Tapi kalau sepasang bisa untuk ternak.

hobi kebanyakan laki-laki, termasuk saya hehehe :D

Suku elus2 burung juga ya? Hehee

waah... ketawan :D

Memerlukan banyak waktu, uang, tenaga, perhatian dan perasaan utk mengurus hobi.

Hobi ureung kaya sit beda ngon kamo aneuk bawang.

selamat sebagai pemenang Indonesia Challenge 11.....terus berkarya semoga jaya...salam kenal @andifirdhaus

Trims atas dukungannya. Semoga

Selamat atas kemenangannya bg @andifirdhaus

Trima kasih banyak. Semoga menjadi lebih baik ke depan

Long resteem manteng ngen komentar, ka lemeh VP lon... hehehe...

Trimeng geunaseh

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 61870.12
ETH 2401.56
USDT 1.00
SBD 2.53