Layang-Layang Tertua di Dunia
Layang-layang telah dikenal sebagai permainan tradisional. Keberadaan layang-layang itu sendiri sangat panjang.
Disebutkan oleh staf Museum Layang-layang, layang-layang Asep Irawan di Indonesia, yang paling kuno berasal dari Muna, Sulawesi Tenggara.
"Itu sudah lama sekali sejak zaman kuno, dan di Muna, Sulawesi Tenggara, ada layang-layang yang terbang dari daun kubah, sehingga dikatakan bahwa orang ingin mencapai Tuhan dengan menerbangkan layang-layang," Asep menjelaskan.
Proses pencarian Tuhan dengan layang-layang digambarkan di dinding gua, menggunakan darah dan getah tanaman berwarna kecoklatan. Hingga kini lukisan-lukisan kuno tersebut dapat dilihat di Goa Sugi Patani, Desa Liang Kabori, Pulau Muna.
Penggemar layang-layang Jerman, Wolfgang Bieck, mengklaim bahwa layang-layang dari Muna lebih tua dari layang-layang dari China. Itu membuat layang-layang tertua di dunia dari Muna, Indonesia.
Komunitas Muna sendiri masih melestarikan pembuatan layang-layang menggunakan daun kolope. Layang-layang ini dikenal sebagai 'kaghati kolope'. "Makam unik pada orang-orang Muna diberi layang-layang sebagai atap, jika saya tidak tahu apa artinya," kata Asep.
Layang-layang Muna yang terbuat dari daun kolope menjadi salah satu koleksi di Museum Layang-layang di Jalan H. Kamang no. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Selain melihat koleksi layang-layang dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, pengunjung juga dapat belajar membuat layang-layang sendiri di museum ini.