Ketika Voting Power 'Membatasi' Ruang Gerak Para Kurator

in #indonesia6 years ago (edited)

Salam Hangat Untuk Seluruh Sahabat Steemian.

Sebelumnya, saya ingin sedikit menegaskan bahwa tulisan ini bukanlah sebuah bentuk aksi pembelaan terhadap para kurator. Saya hanya ingin menulis menurut apa yang saya lihat dan saya rasakan sendiri. Namun, jika masih ada yang menganggap tulisan ini adalah sebuah aksi penjilatan, maka saya akui bahwa saya memang seorang PENJILAT. Yaa, seorang yang sangat suka menjilat es krim, kuah beulangong, dan manisan apam. Lol :D.

Daripada berlama-lama mengucapkan muqaddimah, lebih baik kita langsung masuk saja ke inti pembahasan yang ingin dibahas. Semoga menarik. Cekidot!


image


Mungkin, sebagian teman-teman disini masih menganggap bahwa kurator di platform Steemit adalah seorang steemian yang memiliki Steem Power (SP) yang besar. Pada dasarnya, setiap steemian adalah creator (pembuat/pencipta) konten dan curator (pemberi kurasi) pada sebuah konten. Jadi, setiap steemian memiliki 2 tugas utama di Steemit, yaitu menghasilkan sebuah konten dan memberikan kurasi/penghargaan kepada konten lain dalam bentuk vote.

Nah, melihat penjelasan diatas, sudah jelas bahwa setiap steemian berhak menjadi kurator, bahkan steemian pemula sekalipun. Akan tetapi, nilai reward dari setiap kurator tentunya pasti berbeda, sesuai dengan Steem Power yang dimiliki oleh masing-masing kurator. Di antara mereka yang memiliki Steem Power yang besar, ada yang menjadi kurator untuk sebuah komunitas, kurator untuk sebuah project, bahkan ada juga yang menjadi kurator untuk sebuah negara.

Untuk negara Indonesia sendiri, kita telah mengenal dua orang steemian yang telah menjadi kurator untuk Indonesia, yaitu @levycore dan @aiqabrago. Menjadi seorang kurator untuk sebuah negara bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika perkembangan steemian di negara tersebut semakin hari semakin meningkat. Ditambah lagi dengan sistem voting power yang terbatas, membuat sang kurator tidak bisa mem-vote seluruh postingan milik steemian Indonesia dalam sehari.

Voting Power merupakan sebuah acuan yang digunakan untuk memberikan nilai kurasi kepada setiap konten. Voting power akan berkurang setiap kali kita mem-voting sebuah konten. Sesuai dengan namanya, Power (kekuatan) akan semakin terkuras jika semakin sering digunakan. Sistem yang seperti ini memang sengaja dibuat oleh pihak Steemit agar para pengguna Steemit tidak sembarangan dalam memberikan kurasi kepada setiap konten. Jika seandainya saja tidak ada sistem voting power, maka akan banyak muncul spam dalam bentuk akun maupun postingan.


image


Dengan terbatasnya voting power yang dimiliki, maka setiap steemian disarankan untuk lebih bijaksana dalam menggunakannya. Inilah yang kemudian menjadi pertimbangan para kurator untuk tidak sembarangan memberikan vote. Mereka memilih dan memilah konten dan memberikan kurasi sesuai dengan nilai konten tersebut.

Tetapi, ada beberapa sahabat steemian yang tidak kebagian jatah vote, padahal kontennya itu sangat bagus dan menarik. Nah, ini bagaimana ceritanya?

Mengenai hal tersebut, kita kembali kepada prinsip dasar seorang manusia. Kurator juga seorang manusia biasa dengan segala keterbatasannya, sama juga seperti para manusia lainnya. Mereka juga punya waktu yang harus dibagi untuk berkumpul bersama keluarga dan sahabat. Seandainya saja salah satu dari sahabat steemian disini ditunjuk untuk menjadi kurator, apakah Anda mampu untuk memberikan kurasi kepada seluruh konten sehingga Anda mengorbankan waktu Anda yang sangat berharga?

Saya sendiri sempat membayangkan, bagaimana jika posisi kurator tersebut diamanahkan kepada saya? Apakah saya mampu berlaku adil? Apakah saya mampu memberikan kurasi kepada seluruh steemian yang ada di negeri ini? TIDAK, adalah jawaban yang hampir mendekati fakta dan kenyataan. Atau bahkan, mungkin saja saya akan bertindak lebih tidak bijaksana dan akhirnya malah menimbulkan hal yang lebih kontroversi. Maka dari itu, saya memutuskan menjadi kurator untuk rumah sendiri saja. Lol :D


image


Di satu pihak, ada yang bisa mengerti dengan keadaan tersebut. Namun di pihak yang lain, ada juga yang menganggap bahwa kurator tidak bekerja secara adil. Kurator dianggap terlalu memilih dalam memberikan vote.

Semua orang bisa ber-cang panah, semua orang berhak dan mampu mengeluarkan pendapat sesuai dengan kehendaknya. Namun ketika berhadapan dengan sebuah permasalahan, maka akan berbeda jalan cerita dan 'nasib' pendapat yang telah ia utarakan. Hanya mereka yang memiliki niat yang tulus (bukan modus), semangat dan tekad yang kuat, serta strategi yang matang yang dapat mempertahankan dan merealisasikan pendapat mereka.

Jadi intinya, tetaplah fokus dalam berkarya dan jangan terlalu berharap kepada voting yang besar. Ketika postingan kita mendapatkan reward yang minim, maka jangan jadikan kurator sebagai biang keladi. Intropeksi diri dan terus mengoreksi hasil karya sendiri itu lebih baik dan lebih mendatangkan manfaat. Memberikan vote adalah hak setiap steemian, maka sungguh tidak etis bila kita terlalu memaksakan hak tersebut.

Bermain di platform Steemit hampir sama dengan memancing ikan di samudera yang luas. Butuh trik dan umpan yang bagus untuk mendapatkan hasil tangkapan yang besar. Jangan mengharapkan seekor ikan tuna yang besar, bila hanya mengandalkan sebatang bambu tua.


image

Source Image


Akhir kata, penulis hanya ingin mengucapkan:
Selamat ber-Steemit ria!

Saleum Rakan Steemit.



image

Salam Hangat - Komunitas Steemit Indonesia

image

image

Sort:  

Mencerahkan sekali tulisan ini, secerah cinta abang pada adek itu. Thank you.

Tapi sayang, cinta adek itu semakin redup 😂

Ketika kami para pemula malah menjadi bingung harus bagaimana,disaat kamibperlu belajar banyak tentang steemit tapi justru kami tidak tahu harus bagaimana dengan tidak ketahuan kami..semoga ada jalan dalam mendalami steemit dengan para kurator bisa terus memberikan perhatian kepada para pemula...selamat dan sukses selalu sahabatku..

Selalu ada jalan dalam mencapai keberhasilan.
Intinya, jangan pernah malu untuk bertanya dan jangan pernah merasa minder untuk bergabung dengan yang lebih berpengalaman. Salam sukses juga kawan, Saleum. :)

thanks for sharing this idea..

You're welcome, brother @mohammadkaleem :)

Ooh meunaan ternyata sissteem jih

Beutoi buk guru, meunan lah kira2 hehehe

Hehehe..

Vote lah kamoe sigogoe bg @alvaro017

Bah jeulah lom..hahaha

Lugas... Jelas.... Bahasannya cerdas mencerahkan

Terima kasih bro @alvaro017

Sama-sama yahbang @yaisardinarto.
Terima kasih juga sudah berkunjung, semoga bermanfaat untuk kita semua :)

Hana pat bantah... 👍👍👍

Kalupun dibantah, aku ikhlas bang 😂

Saboh pencerahan yang jroh Adun Alvaro!

Nyoe sekaligus jeut keu penjelasan ciet bak rakan tanyoe, pakoen kadang han tan vote dille. Krn voting power tanyoe seubaho hamba laeh ka habeh. Tinggai engkol kosong teuk. Heheheh

Hahaha, adak engkol kosong pih kadang suah ta vote syit 😂
Nyan dikheun spirit engkol kosong hahaha.

Mencerahkan, @alvaro017. Tugas kreator produksi konten. Tugas kurator memberi nilai. Kreator dan kurator bekerja sama meningkatkan mutu di setiap meet up.

Benar sekali bang @marxause 👍
Semua bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kita sebagai kreator diarahkan untuk lebih fokus dalam meningkatkan kualitas konten, biarkan para kurator menilai sesuai dengan kemampuannya.

Betoi that aduen .. apalagi akun seperti saya yang hanya posting gambar jalan2. Tapi maklum lah bang .. anak2 ..

Hana masalah nyan adoe.
Yang penting tetap konsisten, insya Allah akan na jalan yang get. :)

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.12
JST 0.027
BTC 54506.20
ETH 2881.76
USDT 1.00
SBD 2.03