Kebahagiaan Setelah Berjabat Tangan Di Depan Penghulu
Rasa haru bercampur kebahagiaan datang ketika kita menjabat tangan wali mempelai wanita di depan penghulu. Sesaat beban begitu berat ketika terpikir akan mampukah menjawab dengan lancar ucapan kata nikah yang terasa "simple" namun sangat berat untuk diucapkan di depan penghulu dan wali nikah.
Kebahagiaan datang setelah kita menyelesaikan mengucapkan kata akad nikah, "saya terima nikahnya anak bapak dengan maskawin berupa bla bla bla". Perasaan bahagia yang kita rasakan sama halnya ketika dinyatakan lulus saat sidang tugas akhir (TA). Kawan dekat saya pernah melakukan sujud syukur ketika dinyatakan lulus dengan nila C. Rasa bahagia yang mendalam karena bisa keluar dari kampus yang sangat mencekam saat itu.
Kebahagiaan kali ini dirasakan oleh sepupu saya. Kemarin dia dinyatakan sah menjadi seorang suami setelah berijab kabul di depan penghulu. Proses ijab kabul berlangsung di mesjid yang disaksikan oleh keluarga mempelai pria dan wanita dan juga turut diikuti oleh petuha setempat.
Dibalik kebahagiaan yang dirasakan setelah ijab kabul, maka bertambah lagi beban hidup yang harus kita pikul. Setelah menikah beban istri yang sebelumnya ditanggung oleh orang tuanya kini menjadi beban suami. Nafkah lahiriah dan batiniah sang istri kini menjadi tanggung jawab sang suami. Sang suami harus siap menanggung segala beban demi membahagiakan keluarga.
Kebahagiaan seumur hidup yang dirasakan kedua mempelai yaitu dimana mereka kini menjadi sebuah keluarga yang saling menyayangi dan saling mencintai dalam menjalani kehidupan dan menjalankan ibadah sesuai dengan perintah agama.
Semoga kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.
Bireuen, 17 september 2018