Kalender Kearifan Leo Tolstoy: Sayangi Binatang

Dalam buku A Calendar of Wisdom (Kalender Kearifan), sastrawan tersohor asal Rusia, Leo Tolstoy, mengutip sebuah kata-kata bijaksana dari seorang besar yang sangat bijaksana pula sebagai berikut:

Bertakwalah kepada Tuhan, jangan sakiti binatang. Biarkan mereka melayanimu, dan biarkan mereka beristirahat apabila mereka kelelahan. Sediakan makanan dan minuman yang cukup bagi yang tidak dapat berbicara itu.

Bunta, gajah jinak "sang juru damai" saat masih hidup. (Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia)

Taukah kawan, kata-kata bijak di atas milik siapa? Itu adalah kutipan hadits Nabi saw. Tolstoy bukanlah seorang Muslim, tapi ia merasa sangat terkesan dengan hadits Nabi saw tersebut. Karena kalimat anjuran nabi itu bermakna kasih sayang.

Sudah sering kita dengar Nabi saw menganjurkan kepada kita umatnya untuk saling sayang-menyayangi sesama manusia. Ternyata tidak hanya terhadap manusia saja, Nabi juga menyeru kepada kita untuk menyayangi semua makhluk, termasuk tumbuhan dan juga binatang.

"Bertakwalah kepada Tuhan..." Kata Nabi, baru kemudian beliau melanjutkan, "jangan sakiti binatang...dst." Hadits tersebut menegaskan, barangsiapa yang suka menyakiti binatang, menyiksanya, tidak memberinya makan, apalagi membunuhnya, berarti sama dengan tidak bertaqwa kepada Tuhan.

Bunta gajah baik, saat masih hidup. (Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia)

Masih teringat kita akan si Bunta (gajah) yang malang, dibunuh dengan sangat kejam oleh manusia tak berperasaan yang sampai dengan saat ini pembunuhnya belum tertangkap.

Bunta bukan gajah biasa, ia layak disebut pahlawan perdamaian. Bunta bersama gajah-gajah jinak lain telah banyak berjasa melakoni peran sebagai "juru damai" yang menengahi konflik antara manusia dengan satwa liar, khususnya gajah liar. Sampai suatu ketika, tangan jahat oknum manusia biadab telah merenggut nyawanya.

Semoga Tuhan memberi balasan yang setimpal atas kejahatan yang telah diperbuat oleh manusia keji itu!