Kedua Kali Traveling, Buat Paspor Lagi Sebagai Ganti yang Hilang (Chapter 1)

in #indonesia6 years ago (edited)

pesawat.jpeg

" Once a year, go some place you've never been before"


Kalimat yang saya temukan di sebuah buku Big Boss ini mendongkrak semangat untuk membuat paspor baru untuk mengganti paspor lama yang telah hilang. Saat itu tahun 2012. Setelah setahun kepulangan kami dari Malaysia yang menyisakan banyak kenangan, saya mencoba untuk mengajak kakak kembali membuat rencana perjalanan ke Malaysia. Ada suatu hal yang membuat saya begitu ingin kembali ke sana. Salah satunya adalah maskapai Air Asia yang menyediakan tiket murah.

Kami akhirnya pergi ke kantor Polisi Sektor Sigli untuk mengurus surat keterangan kehilangan paspor. Sebagai bukti, kami melampirkan surat keterangan kehilangan yang dikeluarkan oleh Balai Polis Bandara LCCT. Kami membayar biaya administrasi sebesar Rp 35.000,- . Proses selanjutnya adalah membuat paspor baru di kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh.

Banyak orang yang menyarankan untuk membuat paspor baru tanpa melaporkan bahwa paspor sebelumnya sudah hilang dengan cara memalsukan identitas. Sebagian besar warga Garot yang bolak-balik ke Malaysia mempunyai sekitar 5 paspor. Mereka membayar agen untuk mengurus pembuatan paspor tersebut. Bagi mereka, paspor hanya sebatas buku sebagai syarat untuk bisa meloloskan mereka ke Malaysia. Tetapi saya menolak. Biar saja saya harus membayar mahal sebagai akibat dari kelalaian.

Di kantor Imigrasi, saya menghubungi Dian. Dian adalah istri dari Budi Setiawan, sahabat Sekolah Dasar saya. Budi yang menyarankan saya untuk menemui Dian di kantor Imigrasi agar proses pembuatan paspor baru tidak menemui hambatan. Pagi itu, saya bersama kakak berangkat dari Sigli ke Banda Aceh tepat pukul 7 pagi. Kami membuat perkiraan jika lebih awal tiba di kantor imigrasi, maka lebih cepat proses untuk membuat paspor.

Pukul 10.00 WIB, Dian sudah berdiri di lobi kantor. Sebelumnya saya sudah menceritakan perihal kehilangan paspor kepadanya. Dian langsung mengajak kami ke lantai dua kantor. Di sana memang ada ruang khusus untuk pengaduan paspor yang hilang. Setelah wawancara, Dian memberitahu kami jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengurusan paspor baru dengan kasus kehilangan paspor. Prosesnya tidak serumit yang saya bayangkan. Saya sempat mencari informasi di mesin pencari internet tentang ini. Tapi proses yang saya jalani jauh lebih mudah dari yang saya baca.

Saya sudah melangkah satu langkah untuk mewujudkan kembali impian bertraveling ke luar negeri. Rencananya kami akan pergi tahun itu juga, tahun 2012. Tapi kakak harus menundanya karena tidak punya biaya yang cukup. Sebenarnya saya juga begitu. Semangat saya hilang. Namun saya terus menabung, jika suatu saat nanti kami akan kembali saat banyak uang. Setelah perjalanan pertama, saya terus mencari informasi tentang traveling di Facebook. Saya menemukan berbagai grup traveler. Diantaranya, Backpacker Muslim, Backpacker Dunia, Couchsurfing, dan Aceh Backpacker. Di Aceh Backpackerlah saya mengenal @kakilasak, @fahrijoely, @fararizky, @kemal13, @yasir.mogerz, @orcheva dan kawan-kawan yang lainnya. Sekarang saya bertemu kembali dengan mereka di Steemit ini.

Berteman dengan para traveler, berarti kamu sedang berproses untuk menjadi seorang yang berjiwa besar. Mereka tidak punya waktu untuk saling membenci. Setiap hari bahasannya adalah rencana perjalanan. Tidak salah memang kalimat yang saya tulis di atas. Perjalanan menjadi gurumu yang menjadikan dirimu seseorang yang lebih menghargai orang lain.

Akhir 2013, saya mendapat kabar baik. Saat itu saya sedang bermain sepak bola. Tiba-tiba kakak menelpon.

Ada tiket murah ni, tiga ratus ribu return, Air Asia.

Tanpa berfikir panjang, saya langsung mengiyakan. Memang untuk membeli tiket, saya punya cukup tabungan di Bank BRI. Untuk uang jajan, kami harus mengumpulkannya kembali. Kali ini saya ikut bersama Komunitas Pakaian Adat Aceh. Ada enam orang yang ikut memesan tiket saat itu, termasuk mama. Saya menanggung harga tiket untuk mama. Selama pergi ke Malaysia pada kali pertama, mama tidak harus mengkonsumsi obat stroke. Traveling memang menjadi obat untuk segala penyakit, termasuk penyakit hati hehe.

Kami akan berangkat bulan Desember 2013. Hari-hari menuju bulan Desember terasa sangat menyenangkan. Kali ini pasti punya kisah yang berbeda dengan tempat yang berbeda juga. Kami akan mengikuti dua acara yang diadakan Komunitas Melayu HIKMAH di sana. Mereka juga akan membawa kami mengunjungi tempat bersejarah bagi orang Aceh di Melaka.

Perjalanan pasti akan sangat menyenangkan. Akhirnya saya pergi lagi ke Malaysia.


Bersambung

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh dengan pembuatan paspor TKI dan lika-likunya, baca link di bawah ini

https://pjtkidantki.wordpress.com/2013/06/29/pembuatan-paspor-tki-dan-lika-likunya/

Sort:  

terima kasih

Perjalanan merupakan obat segala penyakit, termasuk penyakit hati hehe.. smg Allah sembuhkan segala penyakit,..

hhehe. jauh dari penyakit iri dan dengki

Ini kisah dari pengalaman yang sangat membantu semua orang. Banyak post yang sama tapi post yang diceritakan dari pengalaman jauh lebih dasyat.

Terima kasih bang Risman. Steemit ternyata bisa membuat saya menulis sebuah pengalaman dalam bentuk cerita yang panjang. Biasanya saya hanya sanggup menulis 500 kata sekali tulisa dan satu cerita habis. Tapi di Steemit saya seakan bisa menulis sebuah kisah bagaikan menulis novel.

Barakallahu fiik karena telah menyenangkan ibunda dengan travelling

Amin.. terima kasih doanya

Berarti ada Dian ya di sana...ok sipppp

tapi sekarang Dian sedang cuti hamil sepertinya

postingam yang sangat bagus
suksea terua bang @akbarrafs

terima kasih

sama sama bang salam kenal dari saya @lallana08

Kunci ke luar negeri, selain tiket tentunya paspor.
Menarik sekali cerita di atas, bg. Terima kasih

benar. Baca juga cerita sebelumnya yaa

Siap, insya Allah akan dilahap semua cerita-cerita terkait dengannya.
@akbarrafs

Wah, aku pernah juga berjumpa dengan komunitas melayu HIKMAH di Banda Aceh pada tahun 2016 lalu. Kak Noer dan suaminya sangat ramah dan pengen juga mengikuti kegiatan komunitas itu di Malaysia. Semoga aku bisa ke sana ya. Terima kasih sharing pengalamannya.

Iya Yelli. Sebelumnya kak Nor dan Bang Razi pernah berkunjung ke Aceh dalam rangka acara HIKMAH di Rumoh Aceh pada 2014

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 68799.09
ETH 3831.96
USDT 1.00
SBD 3.63