[Film Education] #4 - Sharing Masalah Audio Dalam Pembuatan Film Bersama Komunitas DSLR Cinematography Indonesia
Postingan kali ini masih lanjutan dari postingan sebelumnya, yaitu apa yang saya bisa ingat dari acara Sharing Cinematography bersama Benny Kadarhariarto, Founder DSLR Cinematography Indonesia.
Hal yang sering kita abaikan dalam proses membuat sebuah film adalah masalah audionya. Memang film pertama dibuat itu tanpa suara, seperti Nanook of The North. Tetapi sekarang audio adalah hal terpenting dalam sebuah produk video. Itulah kenapa audio disebutkan pertama sebelum visual, audio visual. Kenyamanan pendengaran sangat membuat penonton betah menonton film kita. Disamping cerita yang bagus dan visual yang cantik. Bagi filmmaker, ada banyak cara utuk merekam suara, entah itu dialog atau ambeyen, serta atmosfir suara di sekitar. Kemarin Om Benny Kadarhariarto, founder komunitas DSLR Cinematography Indonesia berbagi banyak tentang audio dalam filmmaking. Beliau menjelaskan jenis-jenis microphone, yang antara lain:
1. Dinamic Microphone
Microphone ini biasa digunakan untuk acara-acara yang bersifat memerlukan suara yang keras dari satu objek. Misalnya dari seorang pembicara. Dinamic Microphone bekerja dengan magnet. Dynamic michrophone sifatnya meredam suara desis. Suara yang tajam untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam,jadi bukan menghilangkan suara-suara bising.
2. Condenser Microphone
Microphone ini sangat sensitif terhadap suara-suara kecil. Lebih dapat menangkap suara detail dibandingkan dinamic microphone. Microphone ini sering digunakan untuk membuat film dokumenter dengan memasangnya diatas kamera DSLR. Kelemahannya, condenser microphone ini akan merekam setiap gerakan kamera dengan bunyi bis..bis..bis di setiap pergerakan kamera dan tidak mungkin untuk mengisolasi desingan angin.
3. Shot Gun
Microphone shotgun ini jauh lebih baik dari condenser mic tadi. Shotgun bekerja mereka suara dengan hypercardioid. Keadaan mic yang mereka suara lebih banyak ke depan dibandingkan suara dibelakang microphone.
Diantara mic diatas, yang paling banyak digunakan oleh filmmaker adalah shotgun microphone. Karena paling bisa menangkap suara dialog dengan jelas juga suara ambeyen disampingnya. Om Benny juga menjelaskan penggunaan shotgun yang bagus untuk hasil audio yang jelas dan nyaman.
Note : Ilustrasi diatas saya buat manual di situs snappa.com
Congratulations @akbarrafs! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP