A Steemian friend in Lhokseumawe, Aceh, told of a broker who tried to seduce him to invest in mining Bitcoin worth Rp50 million. Later in each month, the friend was promised to get IDR 5 million to break even point (BEP) or return the capital. Then, profits will be obtained according to the price of Bitcoin in the future.

Thankfully, our friend was not interested because he understood the risks. Behind challenging the candidate by using the reverse thinking flow. "Tell you what, what if you give me Rp50 million in capital and every month I will return Rp5 million?"

A smart reaction. Evidently, today many people are deceived by investing in Bitcoin. There are also those who do Minning cloud with other Bitcoin or cryptocurrency capital. In the first few weeks, investors got profits smoothly. When he felt confident and increased capital, suddenly Minning Cloud stopped. Scamming with this mode still exists today.

 The world of cryptocurrency is indeed full of risks, uncertainties and fraud. If you do not understand correctly, you should not invest here. It's better to join first with certain communities to get adequate knowledge. Like the advice of Anthony Robbins in _Money's Master The Game_ book, we must be insiders before investing in a field. That is, we must understand the rules of the game so as not to become victims and to get profit.

Apart from the community, learning from books that are now widely circulating in the market, both in Indonesian and English as well as various other languages. Apart from books, news about cryptocurrency investments is now on many well-known news sites. If you do not understand correctly, it is better if the mainstream media is used as a reference, not from an unclear site that actually plunges us into a fraudulent hole.

So, learn about cryptocurrency investment before investing. There are many victims, don't let us be a part because you are tempted to get profits in an instant. 

*****

Image source: 1, 2, 3, 4 

*INDONESIA*

Pentingnya Edukasi Cryptocurrency untuk Mencegah Penipuan

Seorang kawan Steemian di Lhokseumawe, bercerita tentang seorang calo yang mencoba merayunya untuk berinvestasi di mining Bitcoin senilai Rp50 juta. Nanti dalam setiap bulan, kawan itu dijanjikan akan mendapatkan uang Rp5 juta sampai _break even point_ (BEP) atau balik modal. Kemudian, keuntungan akan diperoleh sesuai dengan harga Bitcoin di masa depan.

Syukurlah, kawan kita itu tidak tertarik karena sudah paham risikonya. Di balik menantang sang calon dengan menggunakan alur berpikir terbalik. “Begini saja, bagaimana kalau kamu yang memberikan modal kepadaku Rp50 juta dan setiap bulan aku akan mengembalikan Rp5 juta?”

Sebuah reaksi yang cerdas. Terbukti, sekarang ini banyak orang yang tertipu dengan investasi di Bitcoin tersebut. Ada juga yang melakukan minning cloud  dengan modal Bitcoin atau cryptocurrency lain. Pada pekan-pekan pertama, investor mendapatkan profits dengan lancar. Ketika ia sudah merasa yakin dan menambah modal, tiba-tiba minning cloud itu berhenti. Scamming atau penipuan dengan modus seperti ini masih ada sampai sekarang.

Dunia bisnis cryptocurrency memang penuh dengan risiko, ketidakpastian, dan penipuan. Kalau belum paham benar, sebaiknya tidak berinvestasi di sini. Lebih baik bergabung dulu dengan komunitas tertentu untuk mendapatkan pengetahuan yang memadai. Seperti nasihat Anthony Robbins dalam buku _Money Master The Game_, kita harus menjadi orang dalam sebelum berinvestasi di suatu bidang. Maksudnya, kita harus paham aturan mainnya agar tidak menjadi korban dan agar mendapatkan profit.

Selain dari komunitas, belajarnya dari buku yang kini banyak beredar di pasaran, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris serta berbagai bahasa lainnya. Selain dari buku, berita-berita tentang investasi cryptocurrency sekarang banyak di situs-situs berita ternama. Kalau belum paham benar, sebaiknya media arus utama yang dijadikan referensi, jangan dari situs yang tidak jelas yang justru menjerumuskan kita ke lubang penipuan.

Jadi, pelajari tentang investasi cryptocurrency sebelum berinvestasi. Korban sudah banyak, jangan sampai kita juga menjadi bagian karena tergoda mendapatkan keuntungan dalam waktu sekejap.

*****