Rise and Set The City of Petro Dollars

in #indonesia7 years ago

Lhokseumawe city is just a small town located on the east coast of Aceh Province, Indonesia. But the existence of this city, has been popular long before it was ratified into the municipality of Lhokseumawe through Law Number 2 Year 2001 signed by President Abdurrahman Wahid. Lhokseumawe used to be an administrative city. At the same time, Lhokseumawe is also the capital of North Aceh Regency.

The popularity of this city began on October 24, 1971 when the American oil company, Mobil Oil Corp. found huge gas reserves in the District of Syamtalira Aron, North Aceh. It is estimated that the amount of gas reserves found reaches 17.1 trillion cubic feet. No doubt, many claim that it belongs to one of the largest gas reserves in the world.

Post-discovery of these gases, Lhokseumawe increasingly widely known. Many immigrants from neighboring provinces stormed into the area to try their fortunes. Even many foreign workers are recruited to be employed in this oil and gas industry.

Following the discovery of gas, followed by the construction of a natural gas liquefaction plant named after PT Arun on March 16, 1974, the number of migrants increasingly jumped. The wheels of the economy are increasingly wriggling.

Lhokseumawe, which used to be a port city, as the export route for coffee and other agricultural products, instantly turned into an industrial zone. Lhokseumawe also got a new name as a city of petro dollars.

One by one large-scale companies grow in North Aceh. After the existence of Mobil Oil and PT Arun, the government then built PT Pupuk Iskandar Muda, PT Asean Aceh Fertilizer and cement bag manufacturer PT Kertas Kraft Aceh. Later followed by the emergence of PT Humpus Aromatic which is adjacent to PT Arun, owned by the son of the then President of Indonesia, Tomi Soeharto.

Imagine that at that time, sangking the amount of money circulating in this area, Bank Indonesia must open its representative office in Lhokseumawe. The only regency city that owns Bank Indonesia itself.

The city of Lhokseumawe experienced its heyday until the year 2000. After that Arun gas production continues to decline. Now the central government is trying to restore the glory by building the Special Economic Zone (KEK) Arun. Hopefully soon materialized, for Lhokseumawe back into the city of petro dollars with millions of lights that illuminate all the vital projects that exist.

Image Source: 1, 2, 3, 4

*INDONESIA*

Jatuh Bangunnya Kota Petro Dollar

Kota Lhokseumawe hanyalah sebuah kota kecil yang terletak di pesisir timur Provinsi Aceh, Indonesia. Namun keberadaan kota ini, telah populer jauh sebelum disahkan menjadi Kota Madya Lhokseumawe melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 yang ditandatangani oleh Presiden RI Abdurrahman Wahid. Dulu Lhokseumawe adalah sebuah kota administratrif. Pada saat yang sama, Lhokseumawe juga menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Utara.

Kepopuleran kota ini berawal pada 24 Oktober 1971 ketika perusahaan minyak Amerika, Mobil Oil menemukan cadangan gas yang sangat banyak di wilayah Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Diperkirakan jumlah cadangan gas yang ditemukan mencapai 17,1 trilyun kaki kubik. Tak ayal, banyak pihak mengklaim bahwa itu termasuk dalam salah satu cadangan gas terbesar di dunia.

Pasca-penemuan gas tersebut, Lhokseumawe semakin dikenal luas. Banyak pendatang dari provinsi tetangga menyerbu ke daerah ini untuk mengadu nasib. Bahkan banyak tenaga kerja asing yang direkrut untuk dipekerjakan di industri migas ini. 

Setelah penemuan gas, disusul dengan pembangunan kilang pencairan gas alam yang diberi nama dengan PT Arun pada 16 Maret 1974, jumlah pendatang kian melonjak. Roda perekonomian pun semakin bergeliat.

Lhokseumawe yang dulunya hanya menjadi kota pelabuhan, sebagai jalur ekspor kopi dan hasil pertanian lainnya, seketika berubah menjadi zona industri. Lhokseumawe pun mendapat nama baru sebagai kota petro dolar.

Satu persatu perusahaan berskala besar tumbuh di Aceh Utara. Setelah adanya Mobil Oil dan PT Arun, pemerintah kemudian membangun PT Pupuk Iskandar Muda, PT Asean Aceh Fertilizer dan perusahaan penghasil kantong semen PT Kertas Kraft Aceh. Belakangan disusul dengan munculnya PT Humpus Aromatic yang bersebelahan dengan PT Arun, milik putra Presiden Indonesia ketika itu, Tomi Soeharto.

Bayangkan saat itu, sangking banyaknya uang yang beredar di daerah ini, Bank Indonesia harus membuka kantor perwakilannya di Lhokseumawe. Satu-satunya kota kabupaten yang memiliki Bank Indonesia sendiri. 

Kota Lhokseumawe mengalami masa kejayaan hingga tahun 2000. Setelah itu produksi gas Arun terus menurun. Kini pemerintah pusat sedang berupaya mengembalikan kejayaan tersebut dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. Semoga segera terwujud, agar Lhokseumawe kembali menjadi kota petro dolar dengan jutaan lampu yang menerangi seluruh proyek vital yang ada.

Sort:  

Sebrat groun bg lage di gampong los anjel. Haha

Postingan yang luar biasa sekali Bang @aiqabrago, Kondisi kota Lhokseumawe tumbuh kita pesat jika di bandingkan dengan 65 tahun yang lalu.

Photo koleksi sejarah di bawah ini saya ambil di Kantor Geuchik Gampong Kota Lhokseumawe dengan menggunakan kamera Canon A3200 IS

Luar biasa...
Layak disebut bingkai sejarah kota Lhokseumawe

Terima kasih bang @dodiaceh :)
Lhokseumawe memiliki sejarah sebagai kota pelabuhan ke dua setelah Banda Aceh :)

kota kecil yang menakjubkan..

keren banget bang. yah semoga saja KEK nya berjalan dengan baik untuk kemajuan perekonomian kotanya bang.

Deskripsinya sangat baik, moga Aceh berjaga seperti yang kita harapkan kembali.

Selamat! Posting anda masuk peringkat 10 kategori Tulisan Dengan Bayaran Terbanyak, di 10 Besar Tulisan Hari Ini di https://steemit.com/peringkat/@puncakbukit/10-besar-tulisan-hari-ini-sabtu-2-desember-2017 ..

love indonesia coz its world largest muslim country. i, also muslim

salam @aiqabrago

Penjelasan yang sangat sempurna dari Kurator Indonesia @aiqabrago
Ringkas , Padat dan Jelas

Inilah Kota Lhokseumawe, kota yang selalu dipandang sebagai Kota Petro Dolar, yang berada di Titik Koordinat " 5°7′0″LU 97°2′0″BT " seperti anda katakan.

bersama- sama kita mendokan, semoga melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe kembali menjadi Kota Petro Dolar , segera terwujud.

salam @sultan-aceh

Dulu kota lhokseumawe paling maju diantara kota2 yang ada di Aceh, tahun 2000an sperti ditelan bumi nama petro dolar. Skr dengan adanya KEK ARUN menjadi lagi kota terdepan di aceh, pendapatan penduduknya pun bertambah.. Amiin

Memang nan petro dolar na lon deungoe dari apa basyah wate uronyan.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 60115.56
ETH 3203.28
USDT 1.00
SBD 2.46