Ramadan’s Fire (Bilingual)
Ramadan shines on the top of the sky
not relieve the flames on earth
for the eyes of the heart are covered in mist
the sturdy walls of the devils,
stand behind the ocean of hearts
unable to push the waves
get to the edge
to deliver garbage
towards his destiny
Fire still flares up in the political season
it won't be extinguished until the victory drum is beaten
above the carcasses that are a party meal
they eating their own hearts
sacrifice for a piece of ragged flag
which fluttered with a sigh
the last breath
Ramadan 1440 H.
*INDONESIA*
Api Ramadan
Ramadan bersinar di puncak langit
tak meredakan kobaran api di bumi
sebab mata hati telah diselimuti kabut
dinding kokoh para iblis,
tegak berdiri di balik samudra hati
tak mampu mendorong ombak
sampai ke tepian
untuk mengantar sampah
menuju takdirnya
Api masih berkobar di musim politik
takkan padam sampai genderang kemenangan ditabuh
di atas bangkai-bangkai yang menjadi santapan pesta
mereka menyantap hati sendiri
tumbal bagi sepotong bendera rombeng
yang berkibar dengan desahan napas
napas terakhir
Ramadan 1440 H.
Ramathan) adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam,[2] dan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa (saum) dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat Muslim.[3][4] Perayaan tahunan ini dihormati sebagai salah satu dari rukun Islam.[5] Bulan Ramadan akan berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal, menurut beberapa aturan yang tertulis dalam
Sinar bulan begitu indah..
tak ada seindah bulan ramadan..
suara merdu dari mikropon desa..
membacakan kitab suci Al-Quran..
Oh Bulan Suci,, Semoga kami manusia yang bertaqwa setelah engkau berlalu..
Mungkin ramadhan nanti kami tak dapat menemuimu lagi..
Tapi kami semua selalu menantimu dengan penuh harapan..
Ramadhan bulan penuh ampunan.