Duka Indonesia

in #indonesia6 years ago

HARI-hari ini kita menyaksikan rangkaian aksi teror bom di tanah air. Mulai dari kisruh di Markas Komando, Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat hingga insiden terakhir di Mapolda Riau, sebelumnya di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur. Sejumlah orang tewas, baik pelaku dan korban, dalam insiden memilukan itu.

Bagi siapa pun, kematian tentu sebuah kesedihan. Sebuah kepiluan nan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Tentu, seburuk apa pun manusia, mereka ada yang mencintainya, menyayanginya, dan berharap padanya. 

Hal ini pula yang membuat kita meneteskan air mata ketika ada kerabat yang meninggal dunia. Itu pula yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini. Baik korban dan pelaku, mereka memiliki orang yang mencintainya. Karena itu, tak sepatutnya kita menghujat kematian. 

Bayangkan jika kematian keluarga kita yang dihujat di jagat digital maupun jagat maya. Saya tidak bermaksud mendukung teror itu. Namun, saya hanya bermaksud ingin mengajak kita semua berpikir lebih arif. Bukankah bagi mereka meninggal dunia-do’a-adalah sebuah keniscayaan.

Berdoa untuk kebaikan mereka di alam sana. Dan, berdoa pula untuk kebaikan negeri ini.  Hari-hari ini, di jagat maya sungguh membuat kita miris. Ketika kematian menjadi hujatan dan melahirkan pro-kontra. Sebagian mengutuk kematian itu. Ah, saya rasa, janganlah kita sampai mengutuk kematian. Sang pencipta sudah menakdirkan bahwa kematian itu akan datang kapan saja, dimana saja, dengan cara berbeda bagi setiap orang.

Tentu, kita menyesalkan, geram, marah atas aksi teror itu. Saya juga begitu. Namun, kita harusnya berdoa untuk kebaikan korban. Sembari mengajak semua pihak, berbuat santun, baik, dan welas asih.

Bangsa ini terlahir dengan beragam suku dan agama. Menjadi keniscayaan saling menahan diri. Saling menghormati dan menyayangi. Itu pula yang diinginkan oleh para pendiri Indonesia. Kita tahu, pendiri bangsa, ingin agar seluruh anak bangsa rukun dalam satu bendera Merah-Putih. 

Janganlah hanya karena beda dukungan politik, beda pekerjaan, yang satu di pemerintah yang lainnya di swasta, lalu saling beradu argumen plus caki dan maki. Apalagi mengklaim telah berbuat banyak untuk negeri ini. Kita tahu, seluruh anak bangsa memiliki sumbangsih untuk kemajuan negeri ini. Hanya saja kadarnya berbeda. Misalnya, kadar seorang berusia 60 tahun, dengan berusia 20 tahun, tentu akan berbeda perbuatannya untuk kebaikan negeri.

Jangan sampai kita abai, bahwa negeri ini beragam. Karena itulah, keberagamanan adalah sebuah berkah, maka di situlah titik fokus kita. Mari saling menghormati. Dan berdoa untuk kebaikan negeri ini, hari ini, nanti, esok, lusa dan seterusnya.

Image source: 1, 2, 3, 4

Sort:  

Kematian itu menakutkan, dan lebih menakutkan lagi jika mati dalam kekonyolan. 😓

Iya bang @myaceh, kejadian yang menyedihkan. Sungguh suatu kejadian yang melukai kemanusiaan.

Akibat olah dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.

Orang-orang ini sungguh biadap. Bahkan membawa anak yang masih memiliki masa depan untuk ikut kebiadapan mereka.

wajib hidup waji mati...hanya Allah yang tau kapan kita mati...dan bagaimana kita mati...itu pasti..tiada yang paling dekat dengan kita kecuali kematian maka persiapkanlah...postingan yang sangat menarik yang menguggah serta mengingatkan kita pada kematian dan arti kematian dan bagaimana cara kita mati.

Semoga kita dapat hidup dwngan damai,walaupun banyak perbedaan

Kedamaian yang benar-benar damai ya bang.

Iya bang, kita semua berduka atas kejadian ini. Sebuah pengalaman pahit bagi Indonesia.

Memang itu di ajarkan dalam Islam bang @aiqabrago, saling menghormati antar sesama lain, sukses buat bang, dan jangan lupa bahagia 😁🙏

Bhinneka tunggal Ika, walaupun kita berbeda tetap satu jua. Saling menghormati, menghargai dan sama-sama kita menjaga negeri ini.

Kebhinekaan adalah karunia terindah. Sesungguhnya perbedaan adalah alat pemersatu.

Teror, bom bunuh diri dsb. Tidak dibenarkan atas nama apapun. Ketentraman dan kedamaian adalah cita-cita bersama sebagai sebuah bangsa yang majemuk.

Semoga pemerintah bisa mencari muara masalah dan menyelesaikan masalah ini sampai ke hulu.

Begitu banyak berita, dan berkomentar saja ditangkap, saya jadi takut. Namun kebenaran tetap kebenaran meski itu pahit, dan saling menghargao antar umat beragama itu pilihan yang sangay bijak. Best post.

Iya bang, saya juga merasa gentar. Sedikit goyah. Tetapi, kita harus yakin, masa depan lebih baik lagi. #kitakuat #indonesiakuat

saya rasa yang berkomentar miring saja yang diangkut. hanya manusia yang tak punya empati yang membut komentar seakan bom dan teror hanya setting. Karena disana ada nyawa manusia yang melayang. Hanya orang yang tak punya hati yang bisa berkomentar demikian.

Iya om, yang berkomentar menyangkut sara, dan lain sebagainya, kayaknya om sangat mengikuti berita itu ya om...

Iya setuju dengan oendapat om, mereka yang tak punya hati hanya menambah semarawut perkara.
Ops, cukup ah om gak berani panjang2 kepeleset pulak nanti... :)

ega juga om, cuman syaa enek aja. Coba singkirkan sebentar masalah agama dan politik unutk itu, mari kita kembali menjadi manusia, dan bertanya apakah kita benar-benar menjadi manusia sehingga bisa berkomentar demikian saat ada manusia lainnya yang kehilangan nyawa?

semoga damai Indonesia bang.
biar kita bisa tenang mengambil foto. heheh

Semoga keluarga yang tertimpa musibah dapat menerima dengan ikhlas dan jangan sampai terjadi dendam yang berkepanjangan

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58986.04
ETH 2580.24
USDT 1.00
SBD 2.53