Cerita Tentang Kabupaten Bener Meriah
Hamparan kabut putih dan hembusan angin gunung yang sejuk, mejadi sambutan saat tiba di Desa Rembele, Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Dinginnya suasana tersebut membawa semangat untuk menjejak dan menjamah nirwana di dataran tinggi Gayo ini.
Rembele menawarkan keramahan alam, manusia dan budaya yang sangat luar biasa. Kekuatan wisata pegunungan dan kebun kopi merupakan andalannya, serta hutan yang luas membentang bagai hamparan permadani hijau.
Di desa denga luas wilayahnya sekitar 110,95 km² dan kepadatan penduduk mencapai 228,37 jiwa ini menyimpan berbagai cerita jarang muncuat ke publik, sehingga sangat layak untuk dijadikan pembelajaran.
Untuk diketahui saja, pada tahun 2005 sampai 2007, tercatat ada 47 kasus, baik Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pemerkosaan, hamil diluar nikah, pernikahan dini, nikah siri, pemerkosaan dibawah umur, kekerasan terhadap anak.
Sehingga salah seorang warga Desa Rembele, Yusdarita membentuk layanan berbasis komunitas pada tahun 2007, dengan harapan agar kasus-kasus tersebut tidak terulang kembali.
“Hati saya merasa tergerak dan tidak sanggup lagi melihat, banyak sekali kasus –kasus yang menimpa terhadap perempuan di desa ini. Maka saya dan beberapa anggota keluarga membentuk layan berbasis komunitas,” ujar yusdarita.
Selain mendirikan layanan berbasis komunitas, Yusdarita lebih dahulu mendirikan koperasi simpan pinjam yang diberi nama Ari Bandara (Ariba), anggota koperasi tersebut merupakan perempuan yang mengalami kekerasan.
Dalam melakukan aktivitasnya sebagai pendamping Yusdarita selalu merujuk kasus ke LBH APIK Aceh dan dirinya juga mendapat pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas perempuan oleh lembaga tersebut.
Para anggota komunitas juga sering melaksanakan berbagai kegiatan lainnya, seperti melakukan pengajian rutin setiap hari Jumat dan kegiatan wirid yang dilaksanakan di rumah-rumah anggota komunitas tersebut.
Salah seorang anggota komunitas Ema Susiyanti mengatakan, layanan berbasis komunitas tersebut membawa perubahan besar bagi dirinya. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2007 anaknya yang masi berumur 7 tahun diperkosa oleh pria yang sudah memiliki istri.
Sehingga dirinya merasa gagal menjadi orang tua, karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik. Bahkan dirinya mengalami trauma yang sangat mendalam, setiap kali melihat laki-laki maka timbul amarah dari dirinya.
Seiring perjalanan waktu, Ema mendapatkan pendampingan dari layanan berbasis komunitas di Desa Rembele. Dirinya serinng mengikuti pelatihan tentang penguatan kapasitas dan konsep diri.
Sehingga dirinya bangkit kembali dan melakukan aksi-aksi perlawanan terhadap budaya ptariakhi yang cukup kental di desa tersebut. Ema sangat optimis, suatu saat dirinya bisa menjadi sosok orang tua yang bisa dibanggakan oleh anak-anaknya.
Postingan yang sangat bagus Bg @agamsaia,,,
luar biasa, sangat dingin negeri di atas awan itu
Congratulations @agamsaia! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Seiring waktu akan banyak perubahan....
Alam yg sangat indah