Politik Indonesia memanas, Tagar #2019 Ganti Presiden virall (Bilingual)

adiza (54)in #indonesia • 6 years ago

Pemelihan umum semakin dekat karena priode presiden sebelumnya akan habis di tahun 2019 mendatang. Dengan demikian banyak spekulasi antara dua kubu calon presiden dan wakil presiden di pemilihan umum 2019. Sekarang di media sosail para politikus saling menyindir seakan indoensia ini tidak pernah aman dengan banyaknya fitnah dari para elit politik. Para kubu pertahanan yang ingin mempertahakan dua priode terus menebar hoax untuk menyakini masyarakat, mereka seakan tidak pernah berhenti membuat masyarakat bingung, dengan kinerja prisiden selama 4 tahun yang banyak janji yang dilupakan dan bahan bakar minyak terus naik. Mereka seakan lupa dengan kenyataan ini, kalo mereka ingat fakta yang terjadi di indonesia saya yakin mereka pasti malu dengan mereka sendiri karrn yang mereka pertahankan itu adalah kubu yang salah, yang akan membuat negri terus hancur dan masyarakat susah.

Inggris

Public selection is getting closer because the previous presidential period will expire in 2019. Thus there is a lot of speculation between the two camps of the presidential and vice presidential candidates in the 2019 general election. Now in the social media the politicians quip each other as if this india had never been safe with the many slanders of the political elite. The strongholds who want to keep the two periods constantly spreading hoaxes to believe in the community, they seem to never stop making people confused, with the performance of the prisiden for 4 years that many promises are forgotten and fuel continues to rise. They seem to forget this fact, if they remember the facts that happened in Indonesia, I am sure they must be ashamed of themselves because what they are defending is a wrong camp, which will keep the country from being destroyed and the community is difficult.

Image Source

Kubu oposisi terus bekerja dengan seksama demi mewujudkan perubahan negri dengan menyakini masyarakat akan hancurnya negri dimasa pemerintahan sekarang. Di indonesia seakan hukum tidak berlaku bagi pihak sebelah, banyak keslahan yang mereka perbuat tanpa mendapatkan hukum yang adil. Berlawanan dengan yang kejadian di kubu ganti presiden, mereka terus mencari kesalahan demi membuat fitnah baru kepada publik, sekarang ulama di indonesia seakan tidak ada harganya bagi mereka, mereka terus mencari kesalahan ulama dan mengatur langkah ulama untuk tidak bisa maju kuat dalam pimelihan 2019 ini. Ualama dan manyoritas masyarakat islam indonesia menginginkan perubahan dalam negri, mereka menginginkam presiden yang kuat dan pintar seperti Prabowo-Sandi. Ualam meilih pasangn ini sebagai kekuatan untuk melawan rwzim-rezim yang jahat di negri ini.

Yang lebih mengherankan lagi, sebelum kubu oposisi mengumumkan akan calon wakil presiden yang akan mendapingi prabowo, pihak pertahanan seolah berubah pikiran memilih ulama sebagai wakil presiden, ini tentu sangat mengejutkan, secara langsung mereka ingin suara umat islam memilih mereka, tapi orang di indoneaia sudah pintar dalam politik, mereka tau semua itu hanya pendorong yang akan di tinggalkan saat mobil akan maju dan melaju cepat.

Inggris

Opposition camps continue to work carefully in order to bring about change in the country by believing the people will be destroyed in the present government. In Indonesia, as if the law does not apply to the other side, there are many mistakes they make without getting a fair law. Contrary to the events in the presidential change camp, they continue to look for mistakes in order to make new slander to the public, now scholars in Indonesia seem to have no price for them, they continue to look for clerical mistakes and regulate the clerics to not be able to advance strongly in this 2019 election. Ualama and the majority of Indonesian Islamic communities want change in the country, they want strong and smart presidents like Prabowo-Sandi. The world chooses to install this as a force to fight the evil regimes in this country.

Even more astonishing, before the opposition camp announced that the vice presidential candidate would accompany Prabowo, the defense seemed to change their mind to choose the ulama as vice president, this was very surprising, they wanted the votes of the Muslims to vote for them, but people in Indonesia were smart in politics, they know all that is just the driver that will be left behind when the car will go forward and go fast.