Lewat Steemit, Komunitas dapat Sosialisasi Pemilu

Ada dua pesta demokrasi besar di depan mata, Pilkada serentak 2018 dan Pemilu serentak untuk memilih anggota Legislatif, anggota DPD dan Presiden pada 2019 mendatang. Komunitas dan warga umumnya dapat mengambil peran memantau dan sosialisasi melalui media sosial, steemit salah satunya.

[Pembekalan materi Pemilu untuk komunitas | Foto sendiri]

Ajakan ini disampaikan oleh Komisoner KIP Aceh Hendra Fauzi, saat memberikan materi kepada 50 peserta yang tergabung dalam Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KPPD), pada Jumat lalu di Aula KIP Aceh. Dalam setiap kesempatan, Hendra pemilik akun @hendrafauzi selalu kampanye tentang #steemit. Langkah yang patut ditiru steemians.

Saat itu, sedang berlangsung acara “Pembekalan Komunitas Dalam Rangka Mewujudkan Pilkada Berintegritas” yang diinisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan KIP Aceh. Selain Hendra ada dua pemateri lainnya dari unsur KPK.

Hendra mengatakan Pemilu pada dasarnya bukan hanya tanggung jawab penyelenggara. Sukses tidaknya pesta demokrasi itu juga ditentukan masyarakat secara umum. Di sinilah peran semua pihak untuk saling menjaga, berbagi dan mengingatkan agar Pemilu yang dihasilkan berkualitas dengan pemimpin berintegritas.

Source

Peran komunitas harus optimal, karena mereka punya bekal ilmu tentang ke-Pemilu-an. Partisipasi dapat dilakukan dengan mengawasi, memantau, kampanye pendidikan dan sosiasilasi kepada pemilih. Media sosial dapat dipakai untuk tujuan itu. “Seperti Instagram, facebook, twitter dan satu lagi yang lagi ngetrend itu…,” pancing Hendra. Sebagian peserta menjawab “steemit.”

“Ya… steemit,” sambung Hendra tersenyum. Dari belakang, aku ikut tersenyum melihat sandiwaranya. Sebagian mereka tak asing lagi dengan #steemit, kesempatan yang baik untuk mengumpulkan anak-anak komunitas itu agar saling mendukung di sini.

Kampanye dan memberikan pendidikan kepada Pemilih menjelang Pilkada 2018, Pilpres dan Pileg 2019 merupakan hal baru dan patut di coba di Indonesia. Kalau lewat media sosial lainnya yang lebih tua sudah sering. Lagi pula pengguna steemit semakin meningkat.

Steemit punya nilai plus jika dipakai dalam menyukseskan pesta demokrasi, di antaranya: media sosial ini antihoax dan antiplagiasi. Memungkinkan kontrol semua steemians menjaga konten positif dan tak saling adu domba. Jika ada yang sengaja melakukan kerusuhan, flag ramai-ramai juga mudah untuk menurunkan reputasi. Tak tertutup kemungkinan, steemit juga bakal dipakai oleh para calon dalam menjaring pemilih.

Salah satu model kampanye pendidikan bagi pemilih, misalnya saya coba sampaikan sebagai berikut, untuk mengenal gelar Pilkada ke depan.

Komunitas Peduli Demokrasi dan Pemilu

Pilkada serentak 2018 diikuti oleh 171 daerah di seluruh Indonesia. Daerah itu terdiri dari 13 Provinsi, 115 Kabupaten dan 39 Kota. Pemungutan suara dilakukan pada 27 Juni 2018. source

Di Aceh, Pilkada 2018 diikuti oleh tiga kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.

PASANGAN CALON
 Jumlah calon di Pidie Jaya = 4 pasangan
 Jumlah calon di Aceh Selatan = 7 pasangan
 Jumlah calon di Subulussalam = 5 pasangan

PEMILIH DATA 2017
 Pemilih Pidie Jaya = 107.555
 Pemilih Aceh Selatan = 155.080
 Pemilih Subulussalam = 52.194

Begitulah kiranya salah satu informasi yang dapat disampaikan untuk mengenalkan Pilkada 2018 di steemit. Simpel kan, ayo mulai berbagi sambil menciptakan demokrasi yang lebih baik. []

@abuarkan