Kesalahan Kecil saat Menulis, Hindarilah

in #indonesia6 years ago

“Kalau menemukan kesalahan penulisan “di” dan “ke” berulang kali, maka lempar saja naskah ke tong sampah,” kata seorang juri lomba karya tulis itu.

image
[Dok. Pribadi]

Kata itu masih terngiang hingga kini, diucapkan oleh penulis ternama di Aceh Azhari Aiyub, saat kami menjadi juri bersama menilai ratusan naskah berita dan opini, dalam lomba yang digelar sebuah lembaga negara, 2009 silam. Sayang, Azhari belum punya akun #steemit dan saya dengar kabar terakhirnya sibuk merampungkan novel “Kura-kura Berjanggut”.

“Kalau bagus bagaimana,” saya membantah. “Yakinlah, sebagus apapun juga tidak akan masuk nominasi,” sambung Azhari. Saya pikir benar juga, karena umumnya penilaian naskah akan dibagi beberapa bagian, seperti kesesuaian tema, aturan penulisan, keaslian ide, alur, sampai kepada gaya bahasa.

Kesalahan penulisan “di” dan “ke” masuk dalam aturan penulisan. Jika masih sering salah dalam satu naskah, maka bagian itu bernilai 0. Kendati lainnya bagus tetap saja sulit menang. Omongan Azhari, saya pegang sampai sekarang. Saat menjadi juri lomba karya tulis, trik tersebut memudahkan dalam pemisahan karya yang layak dan tidak.

Kerap menemukan kesalahan kecil dari kawan-kawan #steemians di sini, saya tak sepenuhnya tahu apakah karena terburu-buru atau memang tak paham soal itu. Saya hanya mencoba berbagi untuk mereka yang pemula dalam penulisan, bukan menggurui.

image
source

Penulisan "di" dan “ke” dapat ditemui pada dua bentuk, dipisah dan disambung. Perbedaannya, “di” atau “ke” yang dipisah adalah kata depan, sementara kalau disambung adalah imbuhan.

Contoh:
Para penyebar hoax ditangkap di rumahnya, Kamis lalu.

Lihat penggunaan “di” pada kalimat di atas. (ditangkap = imbuhan) (di rumahnya = kata depan)

Sebagai kata depan “di” dan “ke” digunakan untuk menunjukan tempat. Misalnya “di meja”, “di kursi”, “ke depan”, “ke rumah” dan lainnya.

Sementara penggunaan “di” dan “ke” sebagai imbuhan digunakan untuk menemani kata bentuk kerja. Misalnya “digarap”, “ditampar”, “diinjak”, “dinilai” dan lainnya.

Ada beberapa lainnya kesalahan kecil yang kerap ditemui dalam artikel. Paling sering saya temukan adalah pada pemakai kata sandang/penunjuk tempat. Misalnya saat menulis kata “desa” atau “haji”, kata itu harus ditulis dengan huruf besar di awalnya jika disertai dengan nama tempat/orang.

Contoh:
Saya seharian berada di Desa Jangka bersama Haji Karim.

Sementara kata “desa” dan “haji” ditulis dengan huruf kecil jika berdiri sendiri.
Contoh:
Sesampai di desa, kami dijamu oleh Karim yang baru pulang haji.

image
source

Ada beberapa lagi kesalahan penulisan yang tak sesuai Buku Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Karena dianggap kecil, kerap tak mendapat perhatian saat menulis. Perlu perhatian steemians mempelajarinya lebih lanjut di berbagai artikel.

Kesalahan kecil yang kita lakukan kadang membuat orang lain salah dalam membuat penilaian. Saya juga sering salah, dan cara ampuh mengatasinya adalah memperbaiki. []

@abuarkan

Sort:  

Kesalahan sekecil apa pun sejatinya akan mengganggu. Saya sendiri sering menemukan kekeliruan setelah memposting tulisan, dan buru-buru saya perbaiki. Biasanya kesalahan elementer, misal salah ketik huruf. Tapi satu hal: penulis wajib belajat tata bahasa. Tak cukup hanya belajar bahasa Indonesia di sekolah dulu.

Bang belajar, bukan belajat 😁😁😁

Mohon penjelasannya soal pemakaian kata "tapi" dan "namun".

Sambil ngopi besok kita bahas lagi bang Yus, hehehe

Siap...tapi akan leubeh get nyan jeut ke postingan berikut jih, karna warga steemit lain pingin teupu.😀

Smart sekali bg @abuarkan, semoga dgn artikel ini banyak perbaikan yg kami lakukan kedepannya.

Nah satu lagi dari artikel serius soal bahasa. Harus rutin nih biar menyaingi Yus Badudu

Tulisannya mantap, penuh gizi dan manfaat... Terima kasih atas ilmunya bang @abuarkan. 👍😊

Ringan tapi dalam

Kesalahan kecil yang kita lakukan kadang membuat orang lain salah dalam membuat penilaian. Saya juga sering salah, dan cara ampuh mengatasinya adalah memperbaiki.

Tentang waktu! Ini bagian terkecil pencerahan dari @abuarkan untuk para steemians. Trims

Ilmu ini harus langsung diamalkan,biar teringat terus.Postingan yang keren.

Izin komentar senior. Sekarang sudah ga pakai EYD lagi. Sekarang sudah ganti EBI sejak 2015. Trims 🙏🙏 tulisannya bermanfaat sebab selama ini msh bnyak yg salah kaprah

Thanks berat Puan telah diingatkan.

Keren sekali bang. Postingan berikutnya sangat dinantikan :)

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 57453.27
ETH 2928.75
USDT 1.00
SBD 3.67