[ PHOTOGRAPHY ] "cultural aceh wedding reception" Resepsi pernikahan budaya aceh. (Bilingual)

Hi the Steemian ,,
today I will try to give the knowledge of aceh culture through some photos that tell about the life of aceh wedding reception event,

Aceh is one of the provinces that is very thick with customs and culture,
well this time I will try to open your eyes through my camera lens and some procession delivery of bride (Preih Dara Baro) "aceh language" in the wedding reception which took place a few days ago in bireuen district of aceh province,

The row of queue of the "Dara baro" (aceh language) caregiver of the bride, who had just arrived at the throne residence of "Linto baro" (aceh language) of the groom,
while parking the car while giving news of the coming of the queen of the day is bride, by preparing a yellow umbrella for picking up the "Dara baro" (aceh language) bride ,,

the bride's family immediately prepare for the gate of the palace at the groom's residence, waiting for the preparation of the groom, and accompanied by some elders who participate in the delivery,

preparation of the groom had been completed to await the arrival of the queen a day is the bride with the entourage and the elderly in culture,,

See the welcome of the bride by the groom's representative, and they exchange for each other the "batee Ranub" (aceh language) of betel ornament and "bungoeng jaroe" (aceh language) gift / fruit hand brought by the bride,
they greet each other and embrace each other with a sense of happiness over the arrival of the entourage in the future on happy days ,,

Step by step through the bride's entourage to the throne hall of the bridegroom accompanied by Islamic chanting Nasyid collaboration with the aceh musical instrument "Serunei kalee and Rapa'i" (aceh language) wind instruments and musical instruments such as tambourines,

Seconds the bride of the family and the entourage entered the courtyard of the groom's palace, accompanied by the parents of the bride's parents dressed in laka Aceh,

After a few processions at the beginning of the journey to the palace, it was time for the "Linto baro" (aceh language) groom, welcome the arrival of "the putroe" (language aceh) bride, by greeting and kissing the hands of the groom is a culture of aceh tribe in the welcome of the bride and the bride directly in the accompaniment into the residence of the king's palace a day ,,

The second meeting of Insan in one bond is marriage, may be blessed and always awake in one soul to a happy family ,,

hopefully useful for the readers.
please leave your comment if this becomes lightening for you,

@sweetsssj @kingscrown @steempower @firepower @oflyhigh @teukukemalfasya @gavvet @joseph @catwomanteresa @sndbox @furion @dollarvigilante @timsaid @aiqabrago @levycore @a-alice

INDONESIA

Hai para Steemian,,
hari ini saya akan mencoba memberikan pengetahuan budaya aceh melalui beberapa foto yang menceritakan tentang perlangsungan acara resepsi pernikahan aceh,

Aceh adalah salah satu provinsi yang begitu kental dengan adat istiadat dan budaya,
nah kali ini saya akan coba membuka mata anda melalui lensa kamera saya dan memperlihatkan beberapa prosesi hantaran mempelai wanita (Preih Dara Baro) "bahasa aceh" dalam acara resepsi pernikahan yang berlangsung beberapa hari yang lalu di kabupaten bireuen provinsi aceh,

Deretan antrian mobil rombongan "dara baro" (bahasa aceh) mempelai wanita, yang baru tiba di kediaman singgasana "Linto baro" (bahasa aceh) mempelai pria,
sembari memarkirkan mobil sambil memberi kabar akan kedatangan sang ratu sehari yaitu mempelai wanita, dengan mempersiapkan payung kuning untuk penjemputan sang "Dara baro" (bahasa aceh) mempelai wanita,,

keluaga dari pihak mempelai wanita segera bersiap-siap menuju gerbang istana di kediaman mempelai pria, denga menunggu persiapan dari pihak mempelai pria, dan di dampingi oleh beberapa tetua adat yang ikut serta dalam hantaran tersebut,,

persiapan dari pihak mempelai pria pun sudah rampung untuk menanti kedatangan sang ratu sehari yaitu mempelai wanita dengan rombongan dan orang yang dituakan dalam budaya

lihatlah penyambutan mempelai wanita oleh perwakilan mempelai pria,, dan mereka saling menukarkan hantaran "batee Ranub" (bahasa aceh) ornamen tempat sirih dan "bungoeng jaroe" (bahasa aceh) bingkisan/buah tangan yang di bawa oleh pihak mempelai wanita,
mereka saling menyapa dan saling merangkul dengan rasa bahagia atas kedatangan rombongan yang di nanti-nanti pada hari bahagia,,

Langkah demi langkah yang di lalui oleh rombongan mempelai wanita menuju aula singgasana mempelai pria di iringi dengan sholawat Nasyid kolaborasi dengan alat musik aceh yaitu "Serunei kalee dan Rapa'i" (bahasa aceh) alat musik tiup dan alat musik pukul seperti rebana,

Detik-detik sang mempelai wanita besrta keluarga dan rombongan memasuki halaman istana sang mempelai pria, dengan di dampingi oleh kedua orang tua mempelai wanita dengan berpakaian laka Aceh,

setelah lelaui beberapa prosesi di awal perjalanan menuju Istana, tibalah saatnya sang "Linto baro" (bahasa aceh) mempelai pria, menyambut kedatangan "sang putroe" (bahasa aceh) mempelai wanita, dengan menyalami dan mencium tangan sang mempelai pria ini merupakan budaya suku aceh dalam penyambutan mempelai wanita dan mempelai wanita langsung di iring kedalam mahligai istana Raja sehari,,

Pertemuan kedua Insan dalam satu ikatan yaitu pernikahan, semoga diberkati dan selalu terjaga dalam satu jiwa menuju keluarga yang bahagia,,

semoga bermanfaat bagi para pembaca.
silahkan tinggalkan komentar anda apabila ini menjadi pencerah bagi anda,

@sweetsssj @kingscrown @steempower @firepower @oflyhigh @teukukemalfasya @gavvet @joseph @catwomanteresa @sndbox @furion @dollarvigilante @timsaid @aiqabrago @levycore @a-alice