About Anthropology and Our Culture || Tentang Antropologi dan Budaya Kita

in #indo-stem7 years ago (edited)

ENGLISH

image

Sumber

About Anthropology

Perhaps, the science of Anthropology is still not well known in Indonesian society. He lost prestige with science and technology science. In fact, anthropology is one of the interesting science and needs to be studied.

Why? Because anthropology is the study of human beings and all kinds of culture. Hence, anthropology can also be called the science of you, your boyfriend and your ex. Because you are all human beings.

In the study of anthropology, there is one topic that is so important discussed, that is about Cultural Anthropology. Here's a little review.

Cultural Anthropology

Cultural anthropology is a branch
anthropology that focuses on research
cultural variations in humans. This discipline differs from the branch of social anthropology, which views cultural diversity as a subset of anthropology itself.

Various methods used in the study of cultural anthropology include participatory observation, interviews and surveys.

image

Sumber

Participatory observation methods are often referred to as "field research" because they require an anthropologist's dedication to stay for a long period of time at the site of his research.

Origin

One of the first notions of the term "culture" was interpreted by an English anthropologist named Sir Edward Burnett Tylor. He explained on the first page of his book, published in 1897.

He says that, culture, or civilization, is taken in its broad and ethnographic meaning. It is a complex whole that includes knowledge, belief, art, morals, laws, customs and other abilities and habits which human beings find as members of society.

The term "civilization" was later renamed by V. Gordon Childe, in which "culture" became the summation term and "civilization" into a special kind of culture.

The anthropological insight about "culture" reflects, among other things, reactions to previous discourses in the Western world, based on the opposition between "culture" and "nature", in which some humans are still alive in a "state of nature."

image

Sumber

Anthropologists claim that culture is precisely "human nature" and all human beings have the ability to make experience, translate this arrangement symbolically thanks to the ability to speak and teach it to other human beings.

Because humans discover culture through the process of learning enculturation and
socialization, people living in different places or different circumstances, will develop different cultures.

Anthropologists also point out that through culture, one can adapt to the environment in a non-genetic way, so that people living in different environments will often have different cultures.

The anthropological theory comes primarily from awareness and interest in disputes between local (global) and global (humanitarian in general terms, or a network of relationships between people in different places or circumstances).

The development of cultural anthropology occurred in the context of the late nineteenth century, when the question of which culture was "primitive" and which was "civilized", was not only in Marx and Freud's mind but also many others.

Colonialism and its process increasingly often led European thinkers to connect, directly or indirectly, to other "primitive" nations.

Different states between different groups of people, some with advanced and modern technologies such as machines and telegraphs, while others have nothing but face-to-face communication and are still living in the Paleolith style, attracting the attention of the first generation of cultural anthropologists.

Parallel to the development of cultural anthropology in the United States, in the UK of social anthropology, where "social" is a center-centered idea of ​​social position and role, groups, institutions and interrelationship, developing as a discipline academic.

An umbrella term, socio-cultural anthropology, refers both to cultural and social anthropology.
So many discussions about Anthropology and Cultural Anthropology. Hopefully useful for all of you.

Sumber bacaan

INDONESIA

image

Sumber

Barangkali, ilmu Antropologi masih belum terkenal pada masyarakat Indonesia. Ia kalah pamor dengan ilmu teknologi dan sains. Padahal, ilmu antropologi adalah salah satu ilmu yang menarik dan perlu dipelajari.

Kenapa? Karena antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan segala jenis kebudayaannya. Makanya, antropologi bisa disebut juga sebagai ilmu tentang kamu, pacarmu dan mantanmu. Karena kalian semua adalah manusia.

Dalam kajian antropologi, ada satu topik yang begitu penting dibahas, yaitu tentang Antropologi Budaya. Berikut sedikit ulasannya.

Antropologi Budaya

Mempelajari antropologi adalah mempelajari tentang budaya manusia. Keduanya tak bisa dipisahkan sat sama lain. Maka Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang fokus pada penelitian variasi kebudayaan pada manusia.

Disiplin ini berbeda dengan cabang antropologi sosial, yang memandang keragaman budaya sebagai sub bagian dari antropologi itu sendiri.

image

Sumber

Berbagai metode yang digunakan dalam studi antropologi budaya antara lain pengamatan partisipatif, wawancara dan survei.

Metode pengamatan partisipatif sering disebut juga sebagai "penelitian lapangan" karena memerlukan dedikasi antropolog untuk menetap dalam kurun waktu yang cukup lama di lokasi penelitiannya.

Asal Usul

Salah satu pengertian pertama tentang istilah "kebudayaan" ditafsirkan oleh seorang antropolog Inggris bernama Sir Edward Burnett Tylor. Ia menjelaskan pada halaman pertama bukunya yang terbit tahun 1897.

Dia mengatakan bahwa, kebudayaan, atau peradaban, diambil dalam artinya yang luas dan etnografis. Ia adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan dan kebiasaan lain mana pun yang didapati manusia sebagai anggota masyarakat.

Istilah "peradaban" kemudian diganti definisinya oleh V. Gordon Childe, di mana "kebudayaan" menjadi istilah perangkum dan "peradaban" menjadi satu jenis khusus kebudayaan.

Wawasan antropologis tentang "kebudayaan" antara lain mencerminkan reaksi terhadap wacana sebelumnya di dunia Barat, yang berdasarkan pada perlawanan antara "budaya" dan "alam ", di mana sejumlah manusia dianggap masih hidup dalam "keadaan alamiah".

image

Sumber

Para antropolog menyatakan bahwa kebudayaan justru merupakan "alam manusia" dan semua manusia memiliki kemampuan untuk menyusun pengalaman, menerjemahkan penyusunan ini secara simbolis berkat kemampuan berbicara dan mengajarkan paham tersebut ke manusia lainnya.

Karena manusia mendapati kebudayaan melalui proses belajar enculturation dan
sosialisasi , orang yang tinggal di tempat yang berbeda atau keadaan yang berbeda, akan mengembangkan kebudayaan yang berbeda.

Para antropolog juga mengemukakan bahwa melalui kebudayaan, orang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara non- genetik, sehingga orang yang tinggal di lingkungan yang berbeda sering akan memiliki kebudayaan yang berbeda.

Teori antropologi terutama berasal dari kesadaran dan minat akan perselisihan antara segi lokal (kebudayaan tertentu) dan global (kemanusiaan secara umum, atau jaringan hubungan antara orang di tempat atau keadaan yang berbeda).

Perkembangan antropologi budaya terjadi dalam konteks akhir abad ke-19, saat pertanyaan tentang kebudayaan manakah yang "primitif " dan yang mana yang "beradab ", tidak hanya ada dalam benak Marx dan Freud tetapi juga banyak orang lainnya.

Kolonialisme dan prosesnya semakin sering membuat pemikir asal Eropa berhubungan, secara langsung atau tidak langsung, dengan bangsa lain yang "primitif".

Keadaan yang berbeda antara berbagai kelompok manusia, yang sebagian memiliki teknologi modern dan maju seperti mesin dan telegraf, sedangkan sebagian lain tidak memiliki apa-apa kecuali komunikasi tatap muka dan masih hidup dengan gaya Paleoliti, menarik perhatian angkatan pertama antropolog budaya.

Sejajar dengan perkembangan antropologi budaya di Amerika Serikat , di Inggris antropologi sosial, di mana "kesosialan" merupakan paham inti yang berpusat pada penelitian mengenai kedudukan dan peranan sosial, kelompok, lembaga dan hubungan antaranya, berkembang sebagai disiplin akademis.

Suatu istilah perangkum, yaitu antropologi sosial-budaya, mengacu baik ke antropologi budaya maupun sosial. Sekian dulu pembahasan tentang Antropologi dan Antropologi Budaya. Semoga bermanfaat untuk semua.

Sumber bacaan

Regards

@samymubarraq

Sort:  

Hi, please do not just copy/paste Google translated articles from Indonesian wikipedia. I understand that you provided the source link at the bottom, but this is still not cool. Consider this a friendly piece of advice. You will end up getting flagged for this sooner or later if you keep it up

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.026
BTC 57213.13
ETH 2415.72
USDT 1.00
SBD 2.40