Planting Rice: Between Following Traditions and Experts

in #indo-stem7 years ago (edited)

IMG_20180102_091108.jpg

Hi buddy....

This time I want to share a little experience with you guys. This morning I followed a brother to the fields. Apparently he wanted to make "neuduek" we call him that. Neuduek is the middle of the rice field that will be used to sow the seeds of rice.

Neuduek will form a small paddy field. In each direction will be made the land boundary and irrigation.

The goal is that the water does not enter the neuduek. If the seeds are sown and the water enters, it will affect the growth of seeds that have been sown, even the average seed will die.

Make neuduek done traditionally, only with hoe only. Before making a neuduek, rice fields must be hijacked first using a tractor. In ancient times, prior to the tractor, the people of Aceh plowed the fields with ox or buffalo. In the ox or buffalo will then be tied lingai or large pieces of iron.source

Then the buffalo will be directed to surround the rice field plot. I'll go back to telling you about neuduek, making this neuduek also requires skill, if you're not used to it, then you're just tired and the results are not optimal. Plus a hot climate will make you dehydrated.

IMG_20180102_090940.jpg

After making neuduek, farmers will sow the seeds of rice. After rice tumbur several centimeters, rice will be revoked and planted evenly in the wide rice field area. The heavy work awaits after the farmers plant, the sparrows and other pests are waiting. These pests will eat the growing rice, this will make farmers lose money. Therefore, when rice starts to grow should be supervised in rotation.

Usually, farmers will look for ways to keep pests from approaching. For example, in order for birds not to approach rice, they will make "rice field people". The rice field is the name for the rice field puppets. Rice paddies made of wood stuck in rice fields made human-like, the head of the doll is made of coconut shells are plastic.

Rice fields are also dressed in clothes. The goal is to deceive the birds who want to approach the rice. Birds will think for a second time if you want to approach the rice that begins to bear fruit.

After 3 months, rice can be harvested, how to harvest rice in Aceh still using the traditional way. Usually farmers will help each other to cut rice. They cut rice using celurit. Then the rice that has been cut will be processed into rice using the machine. The rice produced from this farm will usually be sold or consumed by itself.

That's how to farm rice in my area, Aceh. I'm sure every region in Indonesia or the world has a different way of farming. After seeing how to farm in Aceh, I will describe the correct way of farming according to the botanist. Based on scientific studies, before planting rice seedlings should sow rice first.

IMG_20180102_090338.jpg

To sow rice seeds, then the soil should be plowed first and cleaned of garbage and straw-straw. Rice fields that will be used for seeding should also be close to the spring.

There are several conditions that must be met to determine the location of seeding seedlings include:

  1. The soil to be used for sowing the seedlings should be fertile, loose and contain lots of humus.

  2. The soil also does not block out the sun.

  3. Close to the water source

  4. Place seeding should also be made scattered. So it will save cost and effort. Source

After the above four conditions are met, then the next seed that has germinated. Then sown in the seeding place. After the seeds are sown, the seeding area must be watered, then after 24 hours the area should be dried so that the seeds of rice do not rot.

Wait until the rice plants are 25-40 days old. If it has been up to 40 days, then you can already pull the rice in the nursery and planted in a wider area. Good planting is 20 × 20 cm. To pull out the rice do very carefully. Try to keep the root of the rootsSource

Rice cultivation should also be done thoroughly. Hold the rice plant to be planted in the left hand, then the right hand begins to plant, each hole enter two rice stalks. Do it by walking backwards, this is so you do not step on the rice that has been planted and also for the planted rice more tidy. Try straight grown rice stems are not tilted for better growth.

After planting rice, you must also keep the water flowing in your rice field area. Make it a habit to use river water or mud-containing irrigation, because the muddy water makes the rice grow spontaneously, it is caused by the content contained in the mud.

Watering rice fields also have rules, there are some provisions that must be met in between;

  1. Waat plants aged 0-8 days, the depth of water that flowed just 5 cm only.

  2. If it is 8-45 days old water depth can reach 10-20 cm.

  3. If the rice has formed the grain and start yellowing, the water depth can reach 25 cm. Then reduced slowly.

  4. Most importantly, ten days before harvest, the paddy fields should be dried so that the rice can cook together Source

IMG_20180102_090039.jpg

** Rice Treatment **

After the rice is planted, do not forget to keep it away from pests, such as birds, mice, grasshoppers and so forth. To keep an eye on the pest, you can do it each way. .

The most important thing is not to disturb the growth of rice. Then do not forget to provide fertilizer, for rice tumbur lush. Make it a habit to give composts before planting rice or at the time of reconciliation for 7-10 days. Once planted you can use urea fertilizer.

*** Conclusions ***

Based on the reading I made reference to in writing this article, I came across similarities between farming in Aceh and scientifically.

I think farmers in Aceh have planted rice well in accordance with expert advice. So that the rice crops in Aceh abundant and good quality.

Although people in Aceh are still practicing the traditional way inherited by their predecessors, the way they farm is in line with what the experts say. This means that long ago, the people of Aceh have been smart in farming.

Bahasa Indonesia

IMG_20180102_090756.jpg

Halo sahabat....

Kali ini aku ingin berbagi sedikit pengalaman dengan kalian. Tadi pagi aku mengikuti seorang saudara ke sawah. Ternyata dia ingin membuat "neuduek" kami menyebutnya begitu. Neuduek adalah bagian tengah sawah yang yang akan dimanfaatkan untuk menabur benih padi.

Neuduek akan membentuk petakan sawah yang kecil. Di setiap arah akan dibuat tanah pembatas dan irigasi. Tujuannya agar air tidak masuk ke neuduek. Jika benih sudah ditabur dan air masuk, maka akan mempengaruhi pertumbuhan benih yang sudah ditabur, bahkan rata-rata bibit akan mati.

Membuat neuduek dilakukan secara tradisional, hanya bermodalkan cangkul saja. Sebelum membuat neuduek, sawah harus dibajak terlebih dahulu menggunakan traktor. Pada zaman dahulu, sebelum adanya traktor, masyarakat Aceh membajak sawah dengan lembu atau kerbau. Pada lembu atau kerbau tersebut kemudian akan diikatkan lingai atau potongan besi besar. Kemudian kerbau itu akan diarahkan untuk mengelilingi petak sawah.Source

Aku akan kembali bercerita tentang neuduek, membuat neuduek ini juga membutuhkan keterampilan, jika anda tidak terbiasa, maka anda hanya kelelahan dan hasilnya tidak optimal. Ditambah lagi iklim yang panas akan membuat anda dehidrasi.

Setelah membuat neuduek, petani akan menabur benih padi. Setelah padi tumbur beberapa centimeter, padi akan dicabut dan ditanam secara merata di areal sawah yang luas. Pekerjaan berat menanti setelah para petani menanam, burung-burung pipit dan hama lainnya telah menunggu. Hama-hama ini akan memakan padi yang tumbuh, hal ini akan membuat petani merugi. Sebab itu saat padi mulai tumbuh harus diawasi secara bergilir.

IMG_20180102_090132.jpg

Biasanya, para petani akan mencari cara agar hama tidak mendekat. Contohnya, agar burung tidak mendekati padi, mereka akan membuat "orang sawah". Orang sawah adalah sebutan bagi boneka sawah. Boneka sawah terbuat dari kayu yang ditancap di areal persawahan yang dibuat menyerupai manusia, kepala boneka tersebut dibuat dari batok kelapa yang dipakaikan plastik.

Orang sawah juga dipakaikan baju. Tujuannya adalah untuk menipu burung yang ingin mendekati padi. Burung akan berpikir untuk kedua kalinya jika ingin mendekati padi yang mulai berbuah.

Setelah 3 bulan lamanya, padi sudah bisa dipanen, cara memanen padi di Aceh masih menggunakan cara tradisional. Biasanya para petani akan saling membantu untuk memotong padi. Mereka memotong padi menggunakan celurit. Kemudian padi yang sudah dipotong akan diolah menjadi beras menggunakan mesin. Beras yang dihasilkan dari pertanian ini biasanya akan dijual atau dikonsumsi sendiri.

Begitulah cara bertani padi di daerahku, Aceh. Aku yakin setiap daerah di Indonesia atau dunia punya cara bertani yang berbeda-beda.

Setelah melihat cara bertani di Aceh, aku akan memaparkan cara bertani yang benar menurut ahli botani.

IMG_20180102_091308.jpg

Berdasarkan kajian ilmiah, sebelum menanam padi bibit padi harus disemai terlebih dahulu. Untuk menyemai bibit padi, maka tanah harus dibajak terlebih dahulu dan dibersihkan dari sampah dan jerami-jerami. Sawah yang akan dimanfaatkan untuk penyemaian juga harus dekat dengan sumber mata air.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan lokasi penyemaian bibit di antaranya:

  1. Tanah yang akan dimanfaatkan untuk menyemai bibit harus subur, gembur dan banyak mengandung humus.

  2. Tanah tersebut juga tidak menghalangi sinar matahari.

3 . Dekat dengan sumber air

  1. Tempat penyemaian juga harus dibuat memencar. Sehingga akan menghemat biaya dan tenaga. Source

Setelah 4 syarat di atas terpenuhi, maka selanjutnya biji yang sudah berkecambah. Kemudian ditaburkan di tempat penyemaian. Setelah biji ditabur, maka kawasan penyemaian itu harus dialiri air, kemudian setelah 24 jam area tersebut harus dikeringkan agar biji padi tidak membusuk.

Tunggu hingga tanaman padi berumur 25-40 hari. Jika sudah sampai 40 hari, maka anda sudah bisa mencabut padi di area persemaian dan ditanam di area yang lebih luas. Penanaman yang baik berjarak 20×20 Cm. Untuk mencabut padi lakukan dengan sangat hati-hati. Usahakan agar akar padi tidak putusSource

Penanaman padi juga harus dilakukan dengan teliti. Pegang tanaman padi yang akan ditanam di tangan kiri, kemudian tangan kanan mulai menanam, setiap lubang masukkan dua batang padi. Lakukan dengan berjalan mundur, hal ini agar anda tidak menginjak padi yang sudah ditanam dan juga agar padi yang ditanam lebih rapi. Usahakan batang padi yang ditanam secara lurus tidak miring agar pertumbuhannya lebih baik.

Setelah menanam padi, anda juga harus menjaga agar air tetap mengalir di area sawah anda. Biasakan untuk menggunakan air sungai atau irigasi yang mengandung lumpur, karena air yang berlumpur membuat padi tumbuh sumbur, hal itu diakibatkan kandungan yang terkandung dalam lumpur itu.

Mengairi sawah juga ada aturannya, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi di antaranya;

  1. Waat tanaman berumur 0-8 hari , kedalaman air yang dialiri cukup 5 cm saja.

  2. Jika sudah berumur 8-45 hari kedalaman air bisa mencapai 10-20 cm.

  3. Jika padi sudah membentuk bulir dan mulai menguning , kedalaman air bisa mencapai 25 cm.
    Kemudian dikurangi secara perlahan.

  4. Yang terpenting, sepuluh hari menjelang panen, sawah harus dikeringkan agar padi dapat masak secara bersamaSource

IMG_20180102_085930.jpg

Perawatan Padi

Setelah padi ditanam, jangan lupa untuk menjauhkannya dari hama, seperti burung, tikus, belalang dan lain sebagainya. Untuk mengawasi hama, anda bisa melakukannya dengan cara masing-masing. Yang terpenting tidak pmengganggu pertumbuhan padi.

Kemudian jangan lupa untuk memberikan pupuk, agar padi tumbur subur. Biasakan untuk memberi pupu kompos sebelum menanam padi atau pada saat penyamaian selama 7-10 hari. Setelah ditanam anda bisa menggunakan pupuk urea.

*** Kesimpulan***

Berdasarkan bacaan yang aku jadikan rujukan dalam menulis artikel ini, aku menemukan kesamaan antara cara bertani di Aceh dan secara ilmiah.

Menurutku petani di Aceh telah menanam padi dengan baik sesuai dengan anjuran para ahli. Sehingga hasil panen padi di Aceh melimpah ruah dan mutunya bagus.

Meskipun masyarakat di Aceh masih mengamalkan cara tradisional yang diwariskan oleh para pendahulu mereka, namun cara mereka bertani sudah sesuai dengan apa yang disampaikan para ahli. Artinya sejak dulu, masyarakat Aceh sudah pintar dalam bertani.

Link reference

1.http://www.bestbudidayatanaman.com

  1. http://www.situnis.com
  2. http://www.wikipedia.org
  3. http://habaseuramoe.com
  4. http://www.mitalom.com

DQmNkymMtPPUtceEoszneFBmH5S5Y6tVm1aB88sX3sCQDkS.jpeg

Sort:  

We must follow the ancestors if true, and they are always right in terms of farming

Your comments prove that the old way is not bad. Sometimes they are more expert than we think. I appreciate your opinion. I also hope that constructive comments from you all so that we can share information. Thank you for your attention I thank you very much @malemdiwa @steemupvoters @annisaulya

In my village, farmers still use the traditional way of plowing the fields to harvest and the results are satisfactory. They have tried to use machines like tractors but reduced yields

I was once a farmer, I've tried both "custom way" and "method experts" I think there is no difference at all

sama2 @fadhilaceh, kita tidak boleh menutup mata bahwa metode yang diterapkan nenek moyang kita terdahulu dalam hal bertani. Bahkan di tempatku, para petani masih menggunakan tepung beras untuk membuat kue dan tepung tersebut dihasilkan dari beras yang mereka peroleh dari hasil panen mereka. Menurutku, itu sangat menarik dan patut ditiru oleh generasi muda seperti kita.... Maaf agak panjang

setiap daerah memiliki adat masing-masing. Adat juga membimbing kita untuk terus maju dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Dalam hal pertanian asal menghasilkan tanaman yang baik, tidak ada salahnya untuk mencoba...hehehe

semua komentar di postingan ini sangat membantu... Saya sangat tertarik dengan apa yang anda bahas, namun sayang syaa tidak punya ilmu dalam bidang pertanian...

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 65556.02
ETH 2660.30
USDT 1.00
SBD 2.91