INI BAHAYANYA HOAX

Kebutuhan manusia akan informasi saat ini sudah semakin praktis, berbagai mesin pencari dan media sudah sangat familiar di sekitar lini kehidupan. Bisa dibilang interaksi dengan gadget malah lebih mendominasi dibanding dengan interaksi sosial sesama manusia tiap harinya. Era open access memberi kemudahan bagi siapapun untuk mencari dan mengetahui berbagai jenis informasi dari yang sifatnya publik sampai ke personal.

Berbagai kemudahan mengakses informasi ini tidak jarang dimanfaatkan pula oleh para ‘pelaku’ yang mencari perhatian netizen di dunia maya. Kecenderungan mencari dukungan masa ini biasanya sebagai keisengan semata untuk mengeluarkan uneg-uneg si ‘pelaku’, tapi bahayanya ada juga yang diidentifikasi sebagai tindakan ujaran kebencian sampai tindakan provokasi kejahatan cyber dari golongan atau oknum tertentu. Akibatnya otak kita bisa ‘tercuci’ dengan kepentingan dari ‘pelaku’ tersebut, bahkan menyebabkan kemunculan berbagai konflik dan kerusuhan fisik di beberapa lokasi.

Istilah hoax sering kali digunakan untuk menandai konten informasi yang diragukan kebenarannya. Istilah ini sudah beredar ratusan tahun lalu sebagai ‘hocus’ dari istilah mantra ‘hocus pocus’ yang biasa digunakan oleh para pesulap, seperti halnya frasa ‘sim salabim.’ Hoax pertama yang beredar adalah mengenai kiamat di bumi akibat ancaman hantaman dari asteroid, namun pada tahun 2015, NASA membantah keberadaan berita tersebut.

Di Indonesia sendiri berita hoax menjadi salah satu perhatian pemerintah karena banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan. Kominfo sudah memblokir setidaknya 773.097 situs negatif melalui Trust Postif. Sebagian besar merupakan situs pornogafi. Dari data CNNindonesia.com, sekitar 90% atau 767.888 situs pornografi sudah diblokir oleh Kominfo. Sementara konten perjudian, termasuk situs kedua paling banyak diblokir sejumlah 3.755, situs radikalisme sebanyak 87, konten SARA 51 situs dari kurun waktu Januari sampai pertengahan Desember 2016, dengan alamat email pengaduan [email protected]

Dikutip dari kompas.com dan fingerspot.com, terdapat ciri-ciri berita hoax yang dapat diidentifikasi langsung, seperti: Unsur berita yang bersifat provokatif dengan keterangan waktu peristiwa yang tidak jelas, berita fakta umumnya bersumber dengan alamat situs resmi, verifikasi sumber berita dan keaslian gambar dapat dilakukan melalui mesin pencari maupun di grup diskusi anti-hoax.

END

Naskah: Danti Nur/berbagai sumber, Foto: Istimewa