The Diary Game, Better Life “Perkenalan Diri” 18 Januari 2021

Assalamualaikum sahabat stemian.

Perkenalkan saya Yelli Sustarina, tapi sering dikenal dengan Yell Saints di jagat maya. Oleh kerena itu pula akun ini bernama @yellsaints24.

Saya bukan orang baru di steemit karena sudah bergabung di dunia virtual blockchain di akhir 2017 lalu. Teman dekat saya yang mendaftarkannya. Nama akun ini pun ia yang memilihkannya untuk saya, 24 adalah gabungan angka kesukaan saya dengannya. Penasaran siapa dia, langsung saja baca di sini

Lanjut lagi tentang perkenalan diri, jadi mulanya saya bergabung dengan steemit karena kecintaan saya dengan dunia tulis-menulis. Sebelumnya saya juga sudah punya blog dengan nama akun www.yellsaints.com. Di situlah tempat saya merangkai kata dari setiap pengalaman yang saya tapaki di dunia nyata. Tidak hanya itu, melalui blog tersebut saya memenangkan sejumlah lomba menulis dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah di sana.

Boleh dikata, profesi saya seorang blogger yang bila ditanya kantornya di mana, jawabnya di google dengan tempat kerja di mana pun boleh saja. Asalkan ada laptop yang terhubung dengan internet. Namun, terkadang bila saya jelaskan kepada mak-mak di kampung ia pun jadi mumang dan bertanya “emang kuliahnya apa?”

Ketika saya katakan lulusan keperawatan dan sudah menyandang gelar Ners serta mempunyai surat tanda registrasi (STR) perawat, jawab mereka “kasihan sekali kenapa tidak honor saja di rumah sakit atau Puskesmas atau ikut CPNS? Kuliah mahal-mahal, kok malah kerja nggak jelas.”

Saya hanya bisa tersenyum dan mempersilakan mereka berargumen tentang saya, karena yang menjalani hidup adalah saya maka yang menentukannya mau jadi apa dan bekerja sebagai apa ya saya.

“Jadilah orang bebas, jadilah majikan bagi dirimu sendiri, tapi jangan melanggar hak orang lain. Jangan sekali-kali meminta-minta pada orang lain.” Begitu kata Ibunya Pramodeya Toer.

Mulanya Menapaki Dunia Steemit

Di akhir tahun 2017 lalu, orang-orang pada heboh membicarakan steemit. Pasalnya platform yang satu ini bisa mendatangkan banyak pundi-pundi rupiah. Bahkan orang-orang yang mulanya tidak suka menulis malah beramai-ramai ikutan nulis, tujuannya tidak lain untuk mendapatkan uang.

Ya, boleh dikata saat itu steemit lagi masa jayanya, di mana harga 1 steem bisa mencapai ratusan ribu. Malah ada yang bisa beli motor, tanah, dan barang-barang mewah hasil bermain steemit. Siapa yang tak tergiur dengan itu semua?

Mulanya aku tidak percaya dengan itu semua, toh lagian aku sudah mempunyai blog sebagai tempat tulisan-tulisanku. Namun, saat salah seorang steemian diundang untuk mengisi kelas menulis yang aku kelola, yaitu Forum Aceh Menulis (FAMe), di situlah mulai muncul ketertarikan untuk bergabung dengan steemit.

@rismanrachman sedang menjelaskan tentang steemit di kelas FAMe; foto doc yellsaints 2017

Apalagi ada komunitasnya, yaitu Komunitas Steemit Indonesia (KSI) sering membuat berbagai pertemuan membahas tentang blockchain. Jadi, semakin semangat saja untuk mencoba menulis di steemit.

Setelah, satu dua tulisan saya posting di steemit rupanya ada yang meresponsnya. Berbagai komentar pun datang bermunculan yang membuat tulisan tersebut terasa hidup. Saat itu, saya menuliskan tentang permasalahan yang sedang dihadapi dan kebingungan dalam melunasi utang-utang orang tua saya ke pihak bank.

Rupanya Tuhan memberi bantuannya melalui postingan tulisan di steemit. Jadi, setiap kali tulisan yang saya tulis mendapatkan banyak komentar dan vote, hingga akhirnya dua bulan berkecimpung di steemit, saya berhasil melunasi utang orang tua.

Baca juga Konsisten Menulis di Steemit dapat Bayar Utang

Saya sangat bersyukur karena bergabung dengan steemit menjumpai orang-orang baik yang mau membantu. Meskipun hanya lewat vote, tapi itu sangat berguna bagi saya. Terima kasih untuk semua yang telah memberi dukungan dan doa di masa-masa sulit saya saat itu.

Setelah Berakhirnya Kejayaan Steemit

Saat harga steem mulai turun dan orang-orang meninggalkan steemit, saya tetap menulis di steemit. Begitulah saya, kalau sudah cinta susah lepasnya. Akun steemit ini saya jadikan blog yang bersifat lebih privasi karena tulisan di sini lebih banyak berisi tentang curahan hati (curhat).

Termasuk curhat tentang si dia dan awal mulanya kami bertemu. Niatnya bila tulisan tersebut sudah banyak terkumpul, mau dijadikan buku degan judul #kitaberjalan.

Saya juga menuliskan tentang kehidupan di masa hamil anak pertama, berharap nantinya akan dibuat buku dengan judul #ceritabumil. Semoga bukunya bisa terbit di Desember 2021 ini, mohon doanya ya.

Saya tidak terlalu ambil pusing lagi dengan harga steem, atau steem dolar karena yang terpenting bagi saya adalah steemit adalah lapak curhat saya. Ternyata, ada juga yang memberikan votenya walau hanya nol koma dan memberikan komenter terhadap postingan saya.

Dari sekian banyak yang mundur rupanya ada juga yang bertahan, itulah orang-orang hasil seleksi alam. Mereka terus menulis di steemit tanpa harus di vote atau pun mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Menuju Kejayaan Steemit

Akhir-akhir ini, sepertinya sudah mulai ada titik terang menuju kejayaan steemit seperti di masa dulu. Pasalnya @levycore menyampaikan kabar gembira bagi para steemian, bahwa baru-baru ini KSI mendapatkan dukungan dari pihak steemit melalui project #steemexclusive.

Project tersebut bertujuan untuk mendukung atau mengkurasi konten-konten bagus yang dibuat oleh content creator di komunitasnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, silakan baca di sini.

Saya pun mencoba menulis di penghujung tahun 2020 dengan judul Cerita di Penghujung Tahun. Tak disangka saya mendapatkan vote hingga mencapai $8.30. Wow, saya pun kaget karena biasanya untuk mencapai angka satu pun susah. Rupanya inilah yang dimaksud @levycore dalam tulisannya tersebut.

Senangnya bisa dapat vote segitu

Dalam dua postingan terbaru saya dua minggu yang lalu, ada yang komentar, yaitu @radjasalman menyarankan untuk ikut The Diary Game yang didukung oleh @steemitblog melalui @steemcurator08.

Dikomentar berikutnya @nazarul juga menyarankan untuk ikut #betterlife. Penasaran dengan hal itu, saya menelusuri rekam jejak tulisannya di steemit. Rupanya dua orang dia atas ialah curator Diary Game yang merupakan proyek Better Life. Singkat cerita, saya pun ingin berbagi cerita melalui tulisan tentang kehidupan sehari-hari dalam proyek ini.

Semoga diterima dengan baik kehadiran saya. Mohon saran, masukan, dan komentarnya ya bagi yang sudah berpengalaman. Terima kasih untuk teman-teman steemian yang telah memberikan saran sebelumnya. Terima kasih juga buat @steemitblog, @steemcurator01, @steemcurator02, dan steemcurator08.

Kalau ingin mengenal lebih dekat tentang saya, ini biodata lengkapnya.

Nama : Yelli Sustarina
Tempat/Tgl Lahir : Air Sialang, 18-08-1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Lr. T. Ijoe, Peulanggahan, Kuta Radja, Banda Aceh
Alamat Asal : Dusun Menasah Air Sialang Hilir, Kec, Samadua Aceh Selatan
Agama : Islam
No. Hp : 085260080834
Email : [email protected]
Akun Facebook : Yell Saints
Akun Twitter : @yellisustarina
Akun Instagram : Yell Saints
Blog : http://yellsaints.com dan
http://perawattraveler.blogspot.com
Hobby : Jalan-jalan dan menulis
Penyuka warna biru dan pembeci asap rokok.