The Diary Game, Better Life, “Full Time Mom” 1 Februari 2021

in Indonesia3 years ago

P_20201207_171815.jpg

Pascamelahirkan dan berstatus sebagai mom, aku memutuskan untuk menjadi full time mom. Itu artinya dalam pengasuhan anakku, Cahya semuanya aku yang handle. Memang dulu sempat dibantu oleh ibuku saat aku masih tinggal bersama orang tuaku selama 9 bulan setelah Cahya lahir, tapi semenjak kami pindah ke Banda Aceh semua tanggung jawab itu berada pada kami berdua, yaitu aku dan suami.

Inilah aktivitas harianku yang tidak jauh dari kasur, dapur, dan sumur. Eits, tunggu dulu jangan remehkan full time mom ini, biar pun aktivitasku di rumah tapi aku juga produktif membuat konten kreatif, di antaranya menulis di blog pribadiku dan juga nyemit di sini. Alhamdulillah dari situ aku juga mendapatkan penghasilan, ya cukuplah beli popok dan perlengkapan bayiku.

Selain itu, aku juga ikut serta lomba video pendek. Alhamdulillah selama menjadi full time mom ini sudah tiga lomba yang aku menangkan, di antaranya juara 2 lomba membuat video MPASI Sehat yang diadakan oleh Aceh Peduli ASI (APA), Juara 2 lomba membuat video kreatif dan inovatif MPASI yang diadakan oleh Unicef, dan juara terbaik lomba video pendek perempuan berdaya di tengah Covid-19 yang dibuat oleh Kementerian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan.

P_20201205_122816_1.jpg
Piagam penghargaan dari menang lomba video

Nah, pada Senin, 1 Februari 2021 ini aku ingin berbagi cerita tentang aktivitasku. Hari ini aku telat bangun karena semalam keasyikan baca novel hingga jam setengah tiga pagi. Untungnya aku sedang libur salat, jadi tidak masalah bangun agak kesiangan.

Ternyata Cahya dan abahnya juga masih terlelap dalam mimpi indahnya. Tidak seperti biasanya dia bangun subuh sehingga memaksa diriku dan abahnya juga bangun di pagi buta. Mungkin dia kecapekan karena semalam diajak makan malam di luar, kemudian lanjut berbelanja keperluan rumah tangga di Suzuya hinga pulangnya jam setengah sebelas malam.

P_20210201_075759.jpg
Belanjaan semalam

Mumpung dia lagi tidur, maka aku pun berkreasi di dapur menyiapkan sarapan pagi. Aku membuat nasi goreng campur sawi samhong untuk sarapan pagi kami. Sedangkan untuk MPASI Cahya, aku membuat nasi lembek kuah telur puyuh dan bunga kol.

Aku pun mengambil bahan-bahannya dari kebun di perkarangan rumah, seperti cabe, tomat, sawi samhong, bunga kol, dan seledri. Itulah enaknya punya kebun sendiri, jadi saat mau masak petik seperlunya yang tentunya masih dalam keadaan segar.

P_20210201_074120.jpg

Baca juga tentang Kebun Organik Ala Rumahan.

Setelah semua bahan terkumpul, aku pun mulai memasak nasi goreng. Sebelum itu aku memasak telu dadar terlebih dahulu sebagai kawan santap sarapan. Prosesnya cukup mudah, yaitu dengan menumis semua bahan seperti, bawang, cabe, tomat, seledri, dan sawi samhong, kemudian ditambahkan sedikit garam, kecap, dan saos, lalu masukkan nasinya. Jadi deh nasi goreng samhongnya.

P_20210201_083252.jpg

Untuk MPASI Cahya, aku membuat kauh sop bunga kol dengan telur puyuh dan ditambahkan sedikit kecap manis. Cahya yang usianya belum genap satu tahun, belum bisa memakan dengan tekstur keras karena giginya masih dua. Jadi, nasinya aku buat benyek sehingga mudah ditelah olehnya. Inilah tampilan makanan Cahya.

i.jpg

Aku pun langsung sarapan pagi terlebih dahulu karena kalau Cahya sudah bangun sudah dipastikan ia ingin memakan makanan di piringku, terlebih tampilannya lebih bewarna dibandingkan makananya.

Setelah selesai semuanya Cahya pun bangun, aku mengucapkan selamat pagi padanya. Seperti biasa senyum indahnya terukir saat melihatku, aku pun bercengkrama dengannya sebentar dan kemudian memberikan ASI untuknya.

Sedangkan abahnya langsung menuju ke kamar mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Ia harus datang ke kantor lebih cepat di hari Senin, berbeda di hari-hari lainnya ia masih bisa membawa Cahya jalan-jalan dengan sepeda motor sebentar. Setelah itu, ia pun langsung sarapan nasi goreng yang kumasak.

“Enak banget nasi gorengnya, bumbunya pakai cinta ya Nyak?” ucapnya kepadaku sambil mengecup keningku.

Senyumku pun merekah mendengar pujian itu, aku pun memeluk erat Pak suami sambil tersipu malu. Adegan itu membuat Cahya merasa diabaikan karena dia tidak ikut dipeluk, kami pun memeluknya bersama.

Bagiku pujian itu mengganti lelahku jadi semangat, capekku jadi tawa, dan bosanku jadi bahagia. Aku bersyukur bisa menjadi full time mom karena bisa menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilku ini.

Setelah adegan romatis itu, aku pun memandikan Cahya lalu mengganti bajunya. Setelah cantik, ia pun memanggil-manggi abahnya karena biasanya akan dibawa jalan-jalan dulu, tapi tidak untuk pagi ini karena abah harus cepat masuk kantor.

P_20210110_080919.jpg
Biasanya Cahya dibawa dulu jalan-jalan kayak gini

Akhirnya kami pun cuma mengantar abah di depan pintu sambil mendadah kepergiannya. Cahya menoleh padaku dan berkata “abah” seakan bertanya kenapa hari ini dia tidak dibawa jalan-jalan? Aku pun menjelaskan bahwa pagi ini kita bangunnya kesiangan, jadi tidak ada waktu untuk jalan-jalan pagi.

Seperti mengerti apa yang kujelaskan, Cahya pun mengangguk sambil berkata “abah.” Ya, itulah kata pertama dan yang sering diucapkannya.

Kemudian, aku pun menyuapinya makan. Rupanya Cahya menyukai masakanku itu, sampai-sampai ia habis memakannya. Tidak seperti biasa, makanannya yang selalu bersisa, kali ini dia makan dengan lahap. Wah, betapa senangnya diriku saat melihatnya menghabiskan makannya.

Bagiku ini adalah momen yang membahagiakan, bisa menyuapinya makan dan menemani hari-harinya. Sebab, momen ini tidak bisa terulang lagi, terlebih ketika ia sudah mulai beranjak dewasa. Oleh karena itulah, aku memilih menjadi full time mom agar bisa membersamainya sehingga akan ada kenangan yang bisa kuingat nanti di masa tuaku.

Setelah aktivitas sarapan, aku pun mengajaknya berjalan-jalan di sekitar perkarangan rumah sambil melihat-lihat kebun sayur kami. Sampai akhirnya Cahya pun mulai mengantuk dan waktunya tidur di pukul 10.00 WIB.

Di waktu Cahya tidur, saat itulah aku mulai beres-beres rumah, mencuci piring, menyapu, mengempel, membereskan tempat tidur dan mainannya yang berserakan, dan mandi pagi. Untungnya hari ini, tidurnya agak sedikit lama sehingga aku bisa membuat tulisan ini.

Pukul 12.13 WIB, Cahya bangun. Aku pun mencuci mukanya dan kemudian pergi membeli lauk dan buah untuk makan siang. Ya, karena kami cuma berdua aku lebih membeli makanan siap saji dibandingkan memasak sendiri, kecuali di akhir pekan saat abah Cahya libur barulah aku memasak sendiri makanan untuk makan siang.

Kami pun makan siang, sedangkan abah tidak pulang untuk makan siang karena ada sesuatu hal yang harus diselesaikan di kantor. Hanya aku dan Cahya yang makan siang bersama. Biasanya abah pulang sebentar untuk bergantian memegang Cahya saat kami hendak makan siang, tapi kali ini aku dan Cahya makan siang dengan satu piring bersama.

Baginnya aku sisihkan di tepi piring supaya tidak tercampur dengan laukku yang agak pedas. Aku menyuapinya terlebih dahulu, rupanya Cahya lebih lahap makan sepiring denganku. Setiap kali aku suapi, selalu ia buka mulutnya. Padahalnya ia selalu melakukan gerakan tutup mulut (GTM) saat diberi makan.

Setelah selesai makan, kami pun main bersama sambil berguling-guling di Kasur. Setelah merasa capek dan Cahya pun mulai menguap, aku menidurkannya tepat pukul 15.00 WIB. Aku pun juga ikut tertidur dengannya, hingga tidak tersa sudah menunjukan pukul stengah lima.

Kemudian aku pun memandikan Cahya dan mengenakan pakaian cantik. Setiap sore, aku selalu membiasakan Cahya dalam keadaan bersih dan rapi agar saat abahnya pulang senang melihatnya. Benar saja, ketika Cahya sudah rapi dan cantik, abahnya pulang dan Cahya langsung menyambutnya dengan senyum bahagia.

Abahnya langsung menunju ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu baru menggendong Cahya dan membawanya jalan-jalan sore di sekitar rumah. Sedangkan aku, segera menuju ke kamar mandi untuk mandi sore dan mengenakan pakaian bagus. Jadi, kalau nnti dicium sama abahnya sudah wangi dan enak dipandang, hehehe. Jadi, walaupun full time mom dan kegiatannya di rumah juga harus tetap cantikkan di depan suami, supaya dia tiak berpaling nantinya.

Setelah rapi, aku melihat Bude (tetanggaku) sedang menyiram sayur di sekitar perkarangan kami dengan selang panjang. Aku pun menawarkan bantuan sembari menyirami sayuran di halaman rumahku. Ya, supaya nanti malam aku tidak perlu susah payah membawa air dengan tiba untuk menyirami tanaman itu.

Selesai itu, aku, Cahya, dan abahnya pun pergi jalan-jalan sore dan singgah ke warung mi untuk membeli mi sop ayam kesukaanku. Kami tidak makan di situ, tapi membawanya pulang karena hari sudah mulai gelap dan latunan azan sudah mulai terdengar.

Sesampainya di rumah, aku memakan mi sop ayam itu dengan Cahya sedangkan abahnya menunaikan salat maghrib. Setelah itu, aku pun membawa Cahya keluar sebentar untuk melihat anak-anak mengaji. Kebetulah di depan rumahku ada tempat pengajian untuk anak-anak belajar membaca iqra dan Alquran, jadi setiap malam aku membawa Cahya berdiri di depan rumah sambil mendengar anak-anak tersebut belajar membaca iqra dan Alquran.

Cahya pun sangat senang dibawa ke situ, walaupun ia belum paham tentang bacaan itu tapi ia ingin selalu mendengarkannya hingga akhirnya ia mulai mengantuk. Tepat pukul 09.00 WIB, Cahya pun tertidur di dalam ayunan sambil mendengarkan salawat dari Asywa Nahla.

Aku pun segera bergegas mencuci piring-piring kotor tadi siang, lalu duduk standby di depan lapotop untuk melanjutkan tulisan ini yang sempat sedikit kutulis tadi siang. Inilah ceritaku di hari ini, bagaimana dengan kamu?

Silakan berbagi di kolom komentar ya.

Oia, terima kasih buat @ernaerningsih yang sudah memberikan saran dalam penulisan the diary game ini sehingga aku bisa menceritakan panjang lebar ceritaku pada hari ini. :)

Terima kasih juga buat @steemcurator08 yang telah menghargai tulisanku sebelumnya dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Bila teman-teman steemian punya saran dan masukan terkait tulisan-tulisanku, silakan ya tuliskan di kolom komentar.

P_20201207_171710.jpg
Cahya Putroe Semesta

Sort:  

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

Salam @ernaerningsih.

Terima kasih akan dukungannya. Semakin semangat saya menulis melalui penghargaan seperti ini. Curhatan saya tentang kegiatan harian terangkum di steemit dan bisa dibaca banyak orang. Sekali lagi terima kasih ya atas dukungan dan penghargaannya.🙏

Hai sobat tulisan anda sangat luar biasa, yaah saya juga ingin melihat karya anda di bidang Motivasi, Philosophy, pengetahuan & kebijaksanaan, jangan lupa datang ke komunitas kami !!

Sampai jumpa di MSC

https://steemit.com/trending/hive-107252

Terima kasih juga sudah berkunjung ke lapak tulisan steemit saya. Terima kasih sarannya, insyaallah akan saya coba menulis tentang itu.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 67275.57
ETH 3480.50
USDT 1.00
SBD 2.67