Pelita Kripto Terangi Jiwa

in Indonesia3 years ago

20210621_193414.jpgIstana Anton&Keluarga

Raungan angin lebur kan mega, dingin nya hujan, rindukan kasih yang telah usang. Anton terus merampungkan istana nya, tergusur dari ibu kota, membuat anton dan keluarga terpaksa hijrah ke desa. Ibu nya yang sakit-sakitan, membuat anton terpaksa harus berbuat banyak, berkerja sebagai kuli bangunan, untuk membiayai makan dan sekolah adik nya, belum lagi biaya pengobatan untuk ibu nya, yang sakit-sakitan. Mandor yang galak, cuaca mendung mendadak panas, semua pekerja dimarahi tanpa sebab, lalu tertawa beramai ramai "hahahaha", saat mandor meninggal kan tempat kerja. Dari kejauhan terlihat Doni, sepupu Anton yang tinggal di Bandung, sudah lama tidak bertemu, akhirnya mereka saling berjabat tangan dan berpelukan, saling menanyakan kabar "gimana keadaan mu di selama disini ton?" " Ya beginilah, kehidupan di desa don, susah cari objekan, dari pada ga makan! Aku terpaksa nguli bangunan, kalau kamu sendiri gimana don kabar nya?" "Aku sih sekarang sudah agak lumayan sih ton, sebab aku sekarang sudah ada penghasilan sampingan, tapi kudu rajin juga, dan Istiqomah".

Anton tampak penasaran, lalu bertanya kembali "apa itu don! Bagaimana caranya?" Doni menjelaskan semua nya, tentang cara memainkan mata uang digital (Cryptocurrency). Sangat tertarik dengan ide Doni, anton mulai membuat akun, untuk memainkan Crypto. Ibu nya terus terbatuk-batuk dari semalam, Anton membawa ibu ke Puskesmas, melewati jalan yang baru saja selesai pengerasan, membuat motor butut nya seakan mau terjatuh. Pulang dari ibu berobat, anton pergi bekerja, sampai disana mandor "Anton, kamu kalo kerja datang nya pagi, bukan siang hari" Anton dengan tertunduk "iya bos", terus merepet "pokoknya nanti gaji kamu akan saya potong", Anton dengan melas "iya bos".
Pagi minggu terasa sangat cerah, Anton menikmati sarapan dan teh manis bikinan ibu nya, lalu duduk menyendiri, sangat serius memainkan android nya, anton telah melewat kan janji, kencan dengan pacar nya, menikmati suasana pantai yang syahdu. Anton menelpon Doni, menanyakan tentang memainkan kripto "Don, aku kemarin baru gajian, rencanaku, mau power up di kripto, tolong tuntun aku dong" Doni pun menuntun Anton untuk Power Up, hingga lancar.

Seorang wanita berparas ayu, menyapa "apakabar mas Anto? Sibuk ya?" Dengan gugup "eh ada kamu, maaf beb aku keasikan main handphone" pacar Anton menagih janji di ajak jalan-jalan kelaut "jadi jam berapa kita ke pantai beb?" Dengan semangat Anton "sekarang bebeb ku". Sepeda motor butut, meluncur dengan pasti ke Anyer, lambaian nyiur sejuk kan suasana, Anton dan Titin berjalan, menyusuri bibir pantai, terjangan ombak, basah kan gaun Titin. Mentari tinggal kan hari, Anton dan Titin tinggalkan pantai, bulan semangka terangi malam, di tujuan mereka berpisah. Aroma dadar hasratkan lapar, yang menggelegar, di dalam raga, suapan itu tenangkan jiwa, tersenyum wajah ingat kan asa. Notifikasi di akun kripto, tergambar jelas di wajah Anton, dan damai dalam jiwa yang haus. Wajah mandor kacau kan semangat, Anton pun memilih berdiam diri, di istana gubahan nya.

Sekian...

Sort:  

Alhamdulillah

Apakah Anton dan Titin sempat berguling bergerak bebas di atas pasir?

Apalah daya, birahi sudah dikandung badan, Anton dan Titin melilit bagaikan sanca🥂

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 62151.48
ETH 2421.34
USDT 1.00
SBD 2.57