Kontes Cerita Ramadhan Saya | Rutinitas Jalan-Jalan Sore
Ramadhan 1442 Hijriyah yang bertepatan pada tahun 2021 merupakan Ramadhan yang tidak begitu beruntung bagi saya dalam hal keimanan. Saya sendiri merasakan betapa lemahnya imannya saya di Ramadhan ini. Di tahun lalu, bukan sombong dan mudah-mudahan Allah tidak menghapus catatan kebaikan saya, saya sangat giat melakukan hal-hal yang berbau ibadah. Tarawih pada tahun Ramadhan tahun lalu tidak pernah saya tinggalkan, sekalipun saya tidak sempat Tarawih berjamaah di surau, saya akan tetap melaksanakannya di rumah. Bahkan di surau juga saya sangat sering menjadi imam Tarawih dan hampir setiap malamnya menjadi Bilal.
Tahun ini, seakan-akan berbalik 180 derajat. Bulan Ramadhan hampir selesai, tapi saya hanya melaksanakan tarawih satu malam saja, dan itupun bisa dikatakan setengah terpaksa. Ya Allah maafkanlah hamba. Saya melaksanakan tarawih tepatnya malam ketiga ramadhan tatkala saya berkunjung ke rumah teman yang meninggal di Kabupaten tetangga. Setelah pulang dari rumah duka, oleh ustadz-ustadz saya mengajak silaturahmi dan berbuka puasa di desa yang dulu kami menuntut ilmu di pesantren. Dan disitulah saya melaksanakan sholat tarawih, karena argumen saya kalah ketika langsung mengajak pulang setelah berbuka puasa.
Selain malasnya saya melaksanakan sholat tarawih, hal lainnya yang sia-sia saya lakukan selama bulan puasa ini adalah tidur. Hampir setiap hari selama bulan Ramadhan ini saya banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Hal itu bukan tanpa alasan, karena saya selalu tidur ketika hari hampir menjelang siang. Jika ada pertanyaan kenapa waktu tersebut malah baru tidur? Jawabannya kuno, saya tidak bisa tidur ketika malam. Keseringannya saya tidur selama bulan puasa, tidak jarang saya sering terlewatkan waktu sholat, baik itu Zuhur atau Ashar.
Jika di atas saya menceritakan hal-hal yang membuat saya tidak merasa tertarik pada Ramadhan kali ini bukan berarti saya tidak punya pengalaman-pengalaman yang sangat menarik. Tentu sekian hari sudah saya berpuasa, pastinya banyak juga pengalaman yang menarik bagi saya. Pada postingan kali ini saya akan menceritakan satu pengalalaman menarik dulu ya? Nanti pengalaman menarik lainnya akan saya ceritakan pada postingan saya berikutnya.
Pengalaman menarik pertama yang saya ceritakan adalah pengalaman sore hari menjelang berbuka puasa. Jika hari-hari sebelum Ramadhan, saya sering membawa anak jalan-jalan tapi tidak rutin. Biasanya anak-anak ngajak ke laut jika hari Minggu -walau tidak setiap minggu-, tapi selama Ramadhan saya rutin membawa mereka jalan-jalan setiap sorenya. Pantai jadi tempat pavorit, karena beberapa alasan. Pertama dekat dari rumah, Suasananya dingin, banyak yang bisa dilakukan anak-anak, dan yang pasti jika sudah di pantai anak-anak tidak merasa bosan.
Kebiasaannya, ketika sudah waktu ashar saya menyuruh anak-anak untuk langsung mandi dan sholat. Setelah sholat ashar saya mengajak tiga orang anak laki-laki masing-masing berusia 11 tahun, 10 tahun, 8 tahun, dan seorang anak perempuan berusia 4 tahun. Jika persediaan bensin di dalam sepeda Motor lumayan banyak, maka saya akan bawa mereka berkeliling terlebih dahulu. Jalan yang kupilih untuk membawa mereka tidaklah jalan besar. Saya selalu membawa mereka menyusuri jalan kampung, bahkan tak jarang melewati jalan yang sepi dari orang-orang.
Yang menjadi objek menyenangkan ketika jalan-jalan seperti itu adalah melihat suasana-suasana perkampungan, sawah, kolam, burung-burung, atau melihat awan-awan.
Ketika itu terlihat kegembiraan pada anak-anakku, sepanjang jalan mereka bercerita banyak tentang apa yang mereka lihat. Jika yang menjadi objek penglihatan sawah maka cerita yang mengalir dari mulut mereka adalah sawah. Lucu juga ketika terjadi pembahasan sawah di antara mereka. Ada yang bercerita pengalaman ketika ke sawah bersama neneknya, ada yang juga yang bertanya pada saya tentang proses penanaman hingga penjualan padi, bahkan ada yang memberi tebak-tebakan tentang sawah. Begitu juga jika objek pandangannya hal yang lain, pokoknya ada saja yang bisa di bahas oleh mereka.
Jalan-jalan bersama anak-anak memberikan banyak hal yang menarik bagi saya pribadi. Saya bisa menyenangkan hati anak-anak, saya bisa membuat mereka tidak terlalu merasa berat ketika berpuasa, memberikan edukasi Ke mereka tentang alam, dan yang pasti saya sendiri memang hobi jalan-jalan dari dulu.
Itulah kisah yang menarik bagi saya selama bulan Ramadhan ini. Dalam postingan ini saya tidak mengambil satu hari yang berkesan, tetapi peristiwa yang berkesan meskipun peristiwa itu terjadi hampir setiap hari. Salam hormat untuk Professor saya mister L
Jalan2 menyenangkan bersama keluarga
Iya, yang penting bahagiakan anak-anak
banyak ya bg hahhahahhhaha
Hahaha baru long kalon Nyoe.. Alhamdulillah that
Bek teuwo bagi bagi bg hahahaha
Siap....Adak Hana keunong Jai tetap ta bagi2 cit
bereh2 bg
Lon biok beh