Kontes Cerita Ramadhan : Ketika Anakku Bersimpuh

in Indonesia3 years ago

IMG_20210505_085113.JPG

Assalamu'alaikum,.

Hai sahabat stemian semua, semoga semuanya sehat dan tetap semangat ya.

Dalam kontes cerita ramadhan ini, saya ingin berbagi kisah keseharian kami bersama anak-anak. Hakikatnya semua hari-hari selama bulan ramadhan adalah hari-hari terbaik untuk kita. Bulan penuh berkah dan keampunan. Dan seperti di hari-hari yang lain tentu sangat banyak kesan yang kita lalui dalam keseharian, baik suka maupun duka.

Masing-masing sahabat stemian tentu memiliki kesan-kesan tersendiri. Begitu juga dengan saya, walaupun keberadaan saya hanya ibu rumah tangga biasa, yang sehari-hari rutinitasnya itu-itu saja dari pagi hingga malam, tetapi ada saja hal-hal yang terjadi yang membuat kita terkesan, apakah itu sifatnya biasa atau luar biasa. Namun dari beberapa kejadian yang berkesan, dalam kontes ini akan saya ceritakan kesan yang benar-benar membuat saya terharu tentang anak saya.

Saya mempunyai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Karakter dan sifat mereka sangat jauuuuuhhh sekali berbeda. Anak saya yang perempuan, Bilqis, masya Allah sangat baik, sabar dan sangaaaat pengertian. Cara berfikirnya terkadang seperti orang dewasa.
Sementara yang laki-laki, Muhammad Adam, dari bayi sudah nampak hiperaktif dan nakal, berlanjut hingga sekarang diumur yang hampir sepuluh tahun. Kesabaran yang saya pakai dalam mendidiknya luar biasa kencang. Ibarat tali pinggang, benar-benar saya ikat agar tidak terlepas. Tapi pernah juga kebablasan hingga beberapa kali karena saking geram, marah dan tidak tau harus berkata apa, darah benar-benar sudah di ubun-ubun, pernah saya berteriak dan memukul dinding sekuat tenaga untuk melampiaskan amarah itu. Tapi setelah itu, sama saja. Anak itu tetap menjadi dirinya sendiri. Saya yang kesakitan..

IMG_20210505_093937.JPG

IMG_20210505_102022.JPG

Hobinya hanya mengganggu adeknya, dirumah selaluuuu ribut karena ulahnya, saban hari adeknya di buat menangis. Tidak ada satu orangpun anggota keluarga lain yang menyukainya karena saking nakalnya. Sampai-sampai almarhum bapak saya pernah mengatakan " Untung anakmu ada sedikit diwajahnya, kalau tidak jeleklah semua". Kata beliau waktu itu sambil tersenyum.
Saya hanya pasrah menerima sindiran dan cemoohan orang-orang. Tidak bisa saya bantah karena kenyataan memang seperti itu.

Walau lelah tapi saya bahagia memilikinya, tidak ada rasa putus asa, saya terus mendidiknya hari demi hari, tahun demi tahun, menjaga dan merawatnya.
Dengan segala bujuk rayu saya selalu menyuruhnya sholat agar hatinya menjadi lunak.

Saya dan suami sangat menyayanginya. Kami sama-sama punya keyakinan, suatu saat nanti dia akan menjadi anak yang sangat baik. Tak henti-hentinya saya berdoa dan berharap agar Adam bisa berubah.

Saat akan memasuki ramadhan, saya sudah merasa khawatir dia tidak mau berpuasa dengan berbagai alasan yang membuat saya naik pitam. Satu hari menjelang puasa, saat hendak tidur, sengaja saya ajak anak-anak bicara sambil bercanda, kemudian saya membahas tentang puasa dengan bahasa yang dapat mereka mengerti.

Diluar dugaan ternyata mereka sangat antusias ingin berpuasa. Mereka tidak sabar untuk segera makan sahur dan berpuasa,..he..he..tak terkata rasa bahagia saya saat itu. Respon mereka terutama abangnya tidak terbayangkan sebelumnya sama sekali..

Keesokan harinya, walau agak berat saat bangun sahur, mereka benar-benar kuat dan semangat berpuasa, tidak ada keluhan sama sekali hingga hari-hari berikutnya.
Akan tetapi kelakuan buruk Adam masih seperti biasa. Selalu membuat keributan. Mulut yang seharusnya saya pakai untuk berzikir selama ramadhan, terkadang sibuk mengomel karena kelakuannya. Hanya saat bermain game di hp dia terdiam, itupun masih nyolek-nyolek adeknya.Hingga suami menyarankan agar saya menyediakan kayu kecil untuk menakutinya atau melibasnya supaya jin jahat keluar dari badannya he..he..

Hingga suatu malam, di hari ke 13 ramadhan. Karena kelelahan, selesai sholat magrib saya langsung tertidur dikamar. Samar-samar saya mendengar anak-anak ribut dengan ayahnya diluar. Dalam hati saya mengatakan " itu pasti karena ulahnya Adam lagi". Karena ngantuk berat saya tidur lagi.

" Mak, bangun. Mamak belum sholat insya". Saya terkejut dan langsung membuka mata. Saya lihat Adam di hadapan saya.
" Jam berapa udah, Nak". Tanya saya.
" Tu,..jam 10 lewat". Jawabnya menunjuk ke jam dinding.
" Waduh, lama mamak tertidur ya, mana Ayah".
" Udah keluar habis marahin abang tadi".
" Adek mana".
" Main game".
" Kita sholat yuk, habis tu tidur, besok abang gak sanggup bangun sahur".
"Bentar lagilah mak, abang main game dulu". Katanya sambil keluar kamar.
Saya mengikutinya, membujuknya untuk sholat dan tidur.
" Adek udah sholat mak, waktu mamak tidur tadi, adek sholat sama ayah, abang gak mau". Kata Bilqis
" Abang ayolah sholat, Nak, mamak ambil hp nanti kalau gak mau dengar". Kata saya memaksa.
"Iya, mak. Mamak sholat terus, abang nyusul setelah mamak". Jawabnya lagi.

Setelah berwudhu saya ke kamar untuk sholat insya. Bilqis ikut saya ke kamar sambil main game.
" Tidur terus Nak, ya". Kata saya.
" Iya, Mak. Adek main sebentar lagi. Siap mamak sholat adek tidur, ya".

Selesai sholat saya duduk sebentar untuk berzikir. Tiba-tiba Adam datang dan salaman. Sudah biasa memang setiap selesai sholat dia akan menyalami saya sekejab kemudian beranjak. Bahkan terkadang belum terasa tangannya menyentuh tangan saya dia sudah berlalu.
" Mak, kenapa mamak selalu baik, abang kan selalu buat salah". Tanyanya saat menyalami dan duduk dihadapan saya.
Saya tertegun mendengar pertanyaannya.
" Karena mamak sayang sama abang". Jawab saya lirih.
" Abang juga sayang sama mamak, abang minta ma'af ya, mak". Sambungnya lagi, trenyuh hati saya seketika.

IMG_20210505_084911.JPG

IMG_20210505_085053.JPG

IMG_20210505_085113.JPG

IMG_20210505_084953.JPG

Dia menggenggam tangan saya dengan erat, menyalaminya lagi dengan serius dan bersimpuh.Tidak ada candaan seperti yang sering dilakukan. Bilqis mendekati kami dan tersenyum-senyum. Karena dia sedang memegang hp saya memberi isyarat agar dia memotret kami. Saya tak ingin moment baik ini hilang begitu saja.
" Ma'afkan mamak juga ya, Nak. Mamak sering marahin abang".
Dia bangun dan memeluk saya, saya merasakan tangan kecilnya hangat mengusap-ngusap punggung saya dengan kuat. Saya membiarkannya, tak ingin rasanya melepaskan pelukannya. Bilqis yang sibuk memotret mendekati kami. Saya peluk mereka berdua dengan erat sekali.
" Jangan pura-pura baik ya, bang". Ujar Bilqis tiba-tiba. Saya tersenyum mendengar celotehnya.

Setelah kejadian itu saya merasakan ada perubahan-perubahan kecil dari Adam. Dia mulai bisa mengendalikan diri. Saat ingin teriak misalnya, dia akan langsung teringat itu tidak boleh dilakukan dan segera menutup mulut dengan tangannya. Adeknya juga tidak dibuat lagi menangis. Dia mulai menyibukkan dirinya sendiri...

Mungkinkah do'a-do'a baik kami selama ini untuknya terijabah? Semoga....

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 67241.85
ETH 3492.89
USDT 1.00
SBD 2.68