Ketika Kita Merasa Keren!
Hai Steemian
Bagaimana cara Anda menggunakan waktu yang tersisa hari ini? Adakah setiap detik yang tersisa tergunakan dengan semestinya? Tapi apapun itu, tergunakan dengan baik atau tidak, waktu akan terus berlalu dan berputar pada lintasan yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa. Sudah demikian kudrah jalannya roda waktu yang terus melaju tanpa menoleh ke kanan dan kirinya. Kita hanya bisa mengikuti dengan ragam aktivitas yang menjadi kewajiban. Kewajiban yang musti dituntaskan sebagai bentuk rasa syukur dan pengabdian kita kepada Tuhan yang telah memberikan kita semuanya. Semua yang kita butuhkan sudah dijanjikanNYA akan selalu tersedia. Waktu yang ada juga bisa kita manfaatkan untuk melakukan hal-hal yang memberikan sedikit hiburan. Terutama ditengah krisis pandemi yang berkelanjutan tak tentu masa redanya. Masa sulit seperti sekarang ini, keberadaan platform dunia digital yang bisa memberikan penghasilan sangatlah berguna. Waktu yang ada bisa kita luangkan untuk terus melakukan hal-hal positif di platform ini. Platform yang sejak awal kemunculannya telah merangsang banyak orang yang terafiliasi didalamnya untuk terus berkreasi dengan segala bentuk karya kreatif yang dikuasainya. Tentu ada rambu-rambunya yang harus dipatuhi. Contoh, plagiarisme adalah musuh bersama kita semua di platform ini. Bagus tidaknya karya yang dihasilkan akan tentatif sekali sifatnya. Tak ada standar kompetensi khusus untuk sebuah karya akan mendapatkan kurasi upvoted yang aduhai dari penguasa jagad Steemit ini.
Terus Berkembang
Sebagai makhluk sosial yang seharusnya terus terbaharui, kita dibekali dengan akal pikiran untuk terus memperbarui diri. Ini adalah syarat utama untuk bisa seimbang dalam menjaga eksistensi. Demikian pula dengan cara kita untuk bisa tumbuh dan berkembang di platform ini. Kita tidak bisa terus-terusan terkungkung dengan pemikiran untuk selalu jadi pusat perhatian. Viral, itu istilah umum yang digunakan sebagai ungkapan untuk sebuah trend di platform digital. Kalau hanya mengejar trending belaka, saya pribadi kadang merasa tidak respek pada banyak konten kreator yang memodifikasi karya orang lain tanpa izin si empunya karya. Tapi kembali lagi ke aturan platform tersebut sih. Makanya, saya merasa platform ini masih menjaga marwah orisinalitas sebuah karya. Itulah yang mustinya membuat kita para konten kreator yang tersalurkan ide kreativitasnya harus bersyukur bahwa platform ini masih ada dan akan terus ada nantinya. Tentunya keberlangsungan platform ini akan bergantung pada kita para penghuninya. Kita harus bergiat lebih dan lebih lagi untuk meningkatkan kreativitas. Banyaknya komunitas yang memberikan kita ruang kreasi harus termanfaatkan dengan baik dan benar. Rajin-rajinlah bergerak menjelajahi setiang ruang komunitas di platform ini. Mustahil untuk berkembang jika terlalu asik sendiri tanpa peduli dengan apa yang sedang berlaku dan happening di platform Steemit ini.
Jangan Sok Keren
Itu adalah penyakit kita kebanyakan. Merasa bahwa kita selalu yang terbaik. Maunya terus diberikan apresiasi tanpa mau memberikan apresiasi balik kepada teman Steemian lainnya. Percayalah, akan beda sekali rasanya bila saling apresiasi ini bisa digalakkan. Kita harus belajar banyak dari orang luar untuk itu. Terkadang iri melihat bagaimana karya juga talenta yang dihargai dengan sedemikian tingginya di negeri orang. Sementara di tempat kita, kerja nyata sebuah talenta hanya dapat cengiran kuda dan cibiran semata. Kita harus belajar untuk lebih saling menghargai kawan-kawan yang masih tetap dengan idealisme tinggi dalam berkarya. Sejujurnya ini adalah tulisan motivasi untuk saya sendiri. Selama ini, ada banyak hal yang terlupakan. Waktu banyak tersita untuk hal private yang sumpah gak penting kalau diingat kembali. Namun saya orang yang senantiasa percaya bahwa setiap detik yang tersisa bisa dijadikan momentum perubahan untuk menjadi lebih baik. Lebih baik dalam menyikapi banyak hal yang terjadi. Banyak hal yang terkadang sulit diterima nalar. Kita juga butuh untuk melakukan penyesuaian terhadap aneka ragam polah dari berbagai kalangan. Tidak mudah tentunya Steemian. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk terus melakukan hal-hal yang memberikan kita ruang untuk mengepakkan sayap masing-masing di koridor yang kita suka.
Saya masih ingat kata-kata yang sering diulang salah seorang senior di Aceh, Bakti Siahaan
"kalau tak mau bantu, ya jangan ganggu"
begitulah kira-kira yang disampaikannya ketika ada banyak upaya advokasi yang dilakukan pada saat itu malah mendapat banyak komentar negatif dari kalangan internal, sedangkan mereka sama sekali tidak punya solusi atau ikut turun tangan mencari solusi.
sama seperti di steemit ini sepertinya, masing-masing orang dan komunitas punya gaya dan caranya masing-masing termasuk dalam mempromosikan konten, membangun jaringan dan sebagainya sehingga terkadang "kualitas konten" bukanlah hal penting lagi. Namun siapa yang bisa menentukn sebuah postingan adalah "konten berkualitas?" kecuali banyaknya vote dan reaksi dari orang lain?
akhiranya saya ambil saja pesan salah satu mentor saya di steemit yang sudah almarhum, selangkah-selangkah, kalau belum bisa tulis sesuatu yang bemanfaat bagi orang lain dan komunitas, minimal menghibur diri sendiri.
Kerja Bagus kawan, semoga tetap konsisten!
-cicisaja-
Yomariee kakakku...