Masak Segitu, Harga Kawan Lah Ya

Harga Kawan

Nggak asing kedengerannya kan?
Pernah ngalamin?

Harga kawan adalah istilah yang tiba-tiba muncul pada situasi dimana 2 orang sekawan minta dibuatin sesuatu. Permintaan tersebut bisa berbentuk produk atau jasa, bisa job apa aja. Contohnya; karya tulis, logo, iklan di medsos, potong rumput, pasang palfon, ngisi acara di kondangan dan macam-macam bentuk lainnya.

Sebut saja mereka siJono dan siJoni.

"Wak, ko pernah buat ini kan, buatin lah buat aku?"
"Bisa…"
"Mantap, emang ko mampu wak! ngga lama kan siapnya? Harga kawan bisa kan, ma kawan aja pun?"
(lagi asah pisau, kebetulan)
"Kawan sih kawan, jangan ganggu kawan carik makan lah"

Lantas, apa yang melatarbelakangi harga kawan muncul ke permukaan. Biar aku breakdown menurut pengamatanku.

siJono

Harga kawan identik dengan harga yang lebih murah. Namanya aja juga kawan, susah-senang bareng. Kemana-mana minta dikawanin. Siap antar-jemput sana sini dibawah terik matahari dan hujan badai. Dengan lapang dada dan tangan terbuka membantu tanpa pamrih.
"Hmm..., manis sekali lidahmu, anak muda"

Dalam beberapa kasus sih iya. But let's talk about business. Business is business. Everything has a price, innit!?

Alasan siJono minta harga kawan biasanya:

• Kenal akrab, bukan temen dari temennya temen.
• Produk atau jasa yang diminta dianggap dilakukan oleh ahli nya, paling tidak mumpuni dibidangnya sehingga mampu dikerjaan dengan mudah, cepat selesai. Kasarnya dianggap remeh.
• Person to person, permintaan tanpa perantara. Tidak terafiliasi dengan instansi atau korporasi terkait.
• Tidak ada patokan harga (sepengetahuan siJono), bisa dinegosiasikan.
• Minim budget. Tidak mau keluar duit banyak. Memang bawaannya pelit sih. Dilain pihak,

siJoni

"Pasti, ada aja kawan kek gini...".
Namanya aja juga kawan, sebagai seorang entrepreneur atau freelancer yang ingin memajukan bisnisnya, Alangkah baiknya siJoni mampu untuk menghadapi segala macam situasi dan bermacam-macam tingkah customer nya. Sikap siJoni sebagai kawan menampung dulu permintaan yang datang, cari tahu apa maunya siJono, sedetail mungkin agar hasilnya sesuai request dan diberi tahu gambaran teknis pengerjaannya.

Nah, siJono pasti maunya kualitas terbaik dengan harga serendah-rendahnya dong, begitu pula dengan siJoni, pemberi jasa, ingin menghasilkan produk atau jasa dengan harga tertinggi sesuai p/j yang ditawarkan.

Kedua hal diatas barusan bakalan ngga ketemu di tarif "Harga Kawan". siJoni mempetimbangkan, usaha yang baik itu portofolio nya harus bagus, maksudnya adalah historis dari hasil kreasi siJoni berkualitas baik dari tanggapan puasnya pelanggan dan dapat direkomendasikan dari mulut ke mulut ke banyak calon pelanggan lainnya.

Jika siJono kekeh minta harga kawan, Namanya aja juga kawan, siJoni harus menurunkan kualitasnya produk atau jasanya agar sesuai bayaran. Yang ujung-ujungnya bisa berdampak negatif atau terkesan murahan.

Lantas, gimana...?
Namanya aja juga kawan, seyogyanyalah kawan yang baik nan budiman masih memiliki secuil rasa simpati, paham akan kerja keras kawannya dalam membangun usaha yang di rintisnya. Seyogya pula lah kawan menghargai dan memberi nilai hasil cipta p/j kawannya itu lebih tinggi dari orang lain yang tidak mereka kenal.

Namanya aja juga kawan, terkadang kita berharap banyak dari mereka. Kalian lah target pelanggan pertama yang bisa digapai. Apa salahnya juga ikut andil sebagai Brand Ambassador untuk memajukan bisnis ini.

"Klen kawan aku bukan sih?. Bantuin napa iklanin"
"iya iya..."
"Kukasih persenan ko, tenang aja"
"Cius!? Berapa? Jangan tanggong-tanggong ngasinya"
"Harga kawan tapi ya"
(balik kanan, bubar jalan!)