Kontes Cerita Ramadhan Saya : Berburu Rujak Air

in Indonesia3 years ago

IMG_20210505_192835.JPG

Salam, Sahabat Stemian,..

Dibulan ramadhan, setiap sore sekitar jam lima, aku dan anakku yang kecil mempunyai tugas rutin yang agak berat. Yaitu berbelanja penganan untuk berbuka.
Sementara istriku tugasnya hanya memasak nasi dan lauk saja.
Aku katakan berat karena banyak sekali suka dukanya, padahal yang akan beli juga tidak banyak. Penjual yang berjubel dengan aneka makanan yang hampir sama membuat kita bingung untuk berhenti dilapak siapa. Apalagi orang yang jual adalah teman atau saudara. Mereka akan memanggil saat kita lewat.Kalau tidak kita beli rasanya tidak enak hati. Setelah dibeli terkadang rasa makanannya menyakiti.
Tapi biasanya aku tidak akan berhenti lagi di lapak yang makanannya asal jadi. Semangat berbuka jadi buyar karena makanan yang dibuat tidak sepenuh hati. Kalo di buat dengan sepenuh hati rasanya pasti akan enak karena banyak pertimbangan di sana sini. Belajar dari kejadian itu, aku jadi selektif memilih tempat-tempat untuk belanja penganan berbuka.
Namun ada satu minuman spesial berbuka yang membuatku selalu penasaran. Dari hari pertama hingga kesepuluh ramadhan tidak ada satupun tempat yang menjualnya seenak yang kami mau. "Rujak Air". Hanya minuman sederhana kan....tapi cek manfaatnya.

Seperti ramadhan tahun lalu, setiap hari rujak air mesti ada saat berbuka, karena rasanya sangat nikmat dan segar. Manfaatnya juga sangat besar sebagai pengganti berbagai macam buah-buahan untuk tubuh selama berpuasa. Yang membuat aku penasaran, dari beberapa tempat yang sudah aku beli rasanya belum ada yang pas di mulut. Ramadhan tahun lalu ada yang jual dan enak sekali. Apa yang menjualnya sudah meninggal atau tidak mau berjualan lagi.

Jadi setiap sore aku berburu rujak air. Selalu membeli di tempat yang berbeda dengan harapan akan menemukan cita rasa seperti dulu. Tapi aku sering kecewa. Rasa, bentuk dan warnanya beti emang (beda-beda tipis) tapi tidak ada yang senikmat itu. Bahkan ada rasanya yang membuat kami tidak sanggup untuk meminumnya sama sekali.
Walau sering kecewa tapi aku tidak putus asa.

Kira-kira ramadhan ke sebelas, selepas dhuhur aku kekota untuk menemui seorang teman. Jam 4 sore baru pulang. Diperjalanan, tepatnya di jalan ilak pandangan ku tertuju pada seorang laki-laki setengah baya yang menjajakan rujak air di atas meja. Serta merta aku membelokkan motor ketempat penjual rujak itu. Setelah membeli dua bungkus aku lanjutkan perjalanan untuk pulang.
Saat tiba waktu berbuka, aku, istri dan anak tidak terlalu open dengan rujak air yang aku beli tadi. Istri pun sudah membuat susu milo. Setelah sholat magrib kami kembali ke meja makan.
" Waahhh...enak banget rujak ini". Kata istriku sambil menyeruput rujak air.
" Teksturnya tidak keras, lembut, enak kali bang, coba nih". Istriku menyodorkan segelas rujak air itu untukku.

Benar. Rujak airnya sangat enak. Rasanya sama persis seperti ramadhan tahun lalu.
" Bikin saya gak bisa berhenti ni bang. Rasanya candu banget". Sambung istriku lagi. Anak-anak juga tidak sabar. Alhamdulillah mereka sangat suka...

IMG_20210505_192713.JPG

IMG_20210505_192835.JPG

IMG_20210505_193341.JPG

Keesokan harinya aku pergi lagi ke jalan ilak untuk membeli rujak air itu. Aku meluangkan sedikit waktu untuk mengobrol dengan bapak itu. Ternyata dia menjual rujak sudah sejak tahun 2015. Jika ramadhan tiba dia tidak pernah absen ikut menjual rujak. Saat membuat dan meracik bumbu rujak dia dibantu oleh istri dan dua orang anaknya yang sudah beranjak dewasa.

Sejak hari itu aku tidak bereksperimen lagi dalam berburu rujak air. Sudah ada di jalan ilak.

Bagi anak-anak berpuasa memang identik dengan makanan yang enak-enak. Namanya anak-anak pasti sukanya makan. Apalagi dibulan puasa, hayalan mereka saat berbuka ya makanan enak. Menyediakan penganan yang disukai akan menyemangati mereka berpuasa. Tidak perlu yang mahal. Penganan sederhana saja, namun rasanya mestilah enak.

Makanan yang dijual berjejer disore hari menjelang berbuka merupakan penganan sederhana yang layak untuk dibeli walau sedikit, sesuai dengan kebutuhan saja. Sepuluh ribu saja sudah dapat beberapa potong kue enak yang berbeda-beda. Kalau dibuat sendiri, udah repot, habis waktu, uangpun akan lebih banyak lagi habis. Jadi lebih baik beli saja hitung-hitung untuk berbagi juga dengan mereka yang sedang berjuang mencari rezeki menjelang berbuka. Berpahala juga tanpa harus capek kan..

Selamat menunaikan ibadah puasa....

Sort:  

Jadi ingat berpuasa di rumah istri di Lhokseumawe, tiap sore mamak bikin rujak manis ini, tapi sekarang istri nggak mau bikin krn saya dilarang mengkonsumsi yang ada buah asam seperti buah kumbang.

Selamat menikmati

Rujak air itu kan campurannya banyak bang, gak asam lagi. Minum sedikit tak apa kan, dari pada ingat-ingat terus...he..he..

Nggak apa2, udah dibelikan buah yang manis. Beda rasa rujak buatan istri dengan buatan bunda mertua...

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70884.24
ETH 3570.27
USDT 1.00
SBD 4.76