Melihat Benteng Indra Patra Sebuah Riwayat Patriotik Inong Balee

in Indonesia3 years ago

Kali ini saya akan menulis tentang meudiwana ke Benteng Indra Patra atau lebih dikenal sebagai Benteng Inong Balee. Perjalanan saya ke sana sebenarnya sudah lama. Saya ke sana bersama Taufik Al Mubarak @acehpungo dan satu kawan lagi Jalaluddin asal Medan, Sumatera Utara.

Di siang yang cerah itu, sambil mencari bahan untuk keperluan penerbitan tabloid dan buku PNPM Kabupaten Aceh Besar, kami bertiga harus ke sana. Proyek pembangunan jembatan yang dilakukan swadaya oleh masyarakat menjadi objek kami. Dari sanalah kami kemudian menuju Benteng Indra Patra.

Jalal sangat ingin berkunjung ke benteng itu. Ia sudah lama membaca sejarah tentang kehebatan tentara perempuan Kerajaan Aceh tempo dulu, para janda yang tergabung dalam Laskar Inong Balee, kali ini Jalal ingin melihat benteng patriotik tempat pertahanan pasukan perempuan Kerajaan Aceh tersebut.

Nyak kaoey_benteng indrapatra.jpg
Pose di bagian dalam benteng Indra Patra [foto: dok pribadi]

Benteng Indra Patra ada di bibir pantai desa Lamdong, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Menuju ke lokasi benteng tidak lah begitu sulit, jika Anda berada di Banda Aceh, dapat mengendarai sepeda motor atau mobil kearah Krueng Raya melewati Ujong Batee, dan berhenti didesa Lamdong, selanjutnya papan penunjuk arah yang menjelaskan di mana lokasi benteng dapat memudahkan Anda ke sana.

Jalal yang menjadi sopir sangat hati-hati masuk ke lorong menuju benteng. Sampai di sana ia segera mencari tempat parkir yang agak rindang, lalu bagai diomandoi oleh satu keinginan yang sama, kami bertiga segera naik ke bangunan benteng melalui sebuah tangga kayu. Jalal segera mengambil foto dari beberapa sudut, angin laut yang mendesir sepoi membuat siang yang terik itu seolah tak terasa.

Dari beberapa literatus yang saya, salah satunya dari buku Prof Ali Hasjmy, Kebudayaan Aceh dalam Sejarah buku ini diterbitkan pada tahun 1983 di Jakarta oleh Penerbit Beuna. Di sana diceritakan bahwa Benteng Indra Patra dibangun oleh keturunan Raja Harsya pada tahun 604 Masehi.

Semula bangunan ini merupakan tempat tinggal keluarga raja dan digunakan untuk kegiatan ritual. Namun ketika Sultan Iskandar Muda merebutnya dari Portugis, peninggalan kerajaan Hindu tersebut berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan senjata, seperti meriam dan bedil, serta salah satu markas angkatan laut Kerajaan Aceh yang dipimpin Laksamana Malahayati.

nyak kaoey_indrapatra.jpg
Sebelum pulang pose lagi di atas dinding benteng Indra Patra [Foto: dok pribadi]

Ada juga yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dalam upaya menahan serangan Portugis. Karena menurut sejarah, benteng pertahanan yang terletak di pinggir pantai adalah pertahanan utama sebuah daerah atau kerajaan. Jika benteng di pinggir pantai sudah dikuasai musuh, otomatis daerah atau kerajaan tersebut dengan mudah dapat dikuasai oleh musuh.

Benteng Indra Patra terbuat dari semen dan batu sungai. Tinggi masing-masing sisi benteng sekitar enam meter. Didalam komplek benteng terdapat beberapa bangunan yang semuanya juga terbuat dari batu, diantaranya ada bangunan yang berupa persegi. Konon, bangunan tersebut digunakan sebagai tempat berunding atau rapat. Yang menarik, ada sebuah bangunan menyerupai kolam terletak persis di bawah sebuah pohon besar, bangunan tersebut menyerupai tempat pemandian yang ukurannya lebih rendah.

Akhirnya, setelah mengelili sisi benteng tersebut, kami merasa lelah juga. Cuaca terasa lebih terik, meski desir angina pantai masih begitu bersahabat. Sebelum turun dari tingginya susunan batu benteng itu, Jalal masih sempat mengambil beberapa foto dengan kamera digitalnya.

Tapi, Jalal belum puas sebelum sampai ke makam sang komandan yang pernah berkuasa di Benteng Indra Patra itu, Laksamana Malahayati. Kami kemudian keluar ke jalan raya, berbelok ke arah timur menuju pasar Krueng Raya. Jelang asar kami mendaki bukit bertangga membawa Jalal berziarah ke makam sang admiral perempuan pertama di dunia itu.[]

Sort:  

Bukti sejarah, Aceh punya cerita yang harus selalu dirawat agar generasi tidak lupa akan sejarahnya. Sukses terus bang.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 68021.51
ETH 3262.66
USDT 1.00
SBD 2.67