Percakapan Ayah Dan Anak dalam Lagu Cat Stevens

in Indonesia3 years ago (edited)

Salam bahagia teman semua. Aku sedang mendengar lagu" Father and Son", milik Cat Stevens, ketika menulis tentang ini. Aku sudah mendengar lagu tersebut dalam keadaan apapun. Menonton video live di channel youtube, atau dalam versi mp3, sambil rebahan di kasur, sedang di atas kereta dan sedang lainnya. Aku selalu puas dalam keadaan bagaimanapun setelah mendengarnya. Lagu yang sederhana tapi membuat telinga betah mendengarnya lama-lama. Dulu saat masih kuliah, aku menyangka lagu tersebut adalah monolog tentang etika kehidupan, dari seorang Ayah untuk Anaknya. Sebuah petuah untuk mengontrol jiwa muda sang anak yang sedang meronta-ronta. Ternyata lagu tersebut adalah percakapan sederhana yang bijak antara Ayah dan Anak.

Ketika Amerika sedang melakukan perlawanan perang dengan vietnam, banyak lelaki muda yang meminta izin pada keluarganya untuk menjadi tentara. Hasrat lelaki muda yang kerab panas, dan tergesa-gesa dalam memilih warna kehidupan, telah mengundang kecemasan yang berat bagi orang tua. Di sela-sela keadaan begitulah lagu ini kemudian lahir dari seorang Cat Steven yang kemudian mengadopsi namanya dengan Yusuf Islam.

images.jpeg
Sumber photo

Mari simak penggalan lirik lagu tersebut di bawah👇👇

"It's not time to make a change
(Ini Bukan waktu yang tepat untuk berubah)

Just relax, take it easy
(Santai saja, nikmatilah)

You're still young, that's your fault
(Kau masih muda, itu saja salahmu)

There's so much you have to know
(Masih banyak yang harus kau tahu)

Find a girl, settle down
(Temukanlah seorang gadis, tinggallah)

If you want you can marry
(Jika kau mau kau boleh menikah)

Look at me, I am old
(Lihatlah aku, aku tua)

But I'm happy
(Tapi aku bahagia)

father-4498291_1280.jpg
Sumber photo

Sangat jelas dalam lirik lagu tersebut, Cat Steven menggambarkan karakter seorang ayah yang awalnya ortodok. Yang menginginkan anaknya menempuh jejak hidup yang biasa-biasa saja, dan tidak jauh dengannya. Lantas sianak dalam bait selanjutnya membuka suara dengan penuh pengharapan, tentang apa yang tidak kesampaian pada telinga sang Ayah. Cat steven menggambarkan kekesalan seorang anak yang merasa dirinya sudah punya pikiran yang dewasa dalam mengambil langkah kehidupan dalam lirik seperti di bawah ini:

How can I try to explain
(Bagaimana aku harus menjelaskan)

When I do he turns away again
(Saat kulakukan, dia berpaling lagi)

And it's always been the same
(Dan selalu saja begitu)

Same old story
(Kisah usang yang sama)

From the moment I could talk
(Dari saat aku bisa bicara)

I was ordered to listen
(Aku disuruh untuk mendengarnya saja)

Teman-teman yang sudah menjadi Ayah, betapa lagu tersebut adalah gambaran kecil dalam rumah tangga untuk saling berbicara dengan sikap yang baik dan penuh dalam kebijaksanaan. Aku teringat kata-kata Tgk. Miswar ibrahim njong tadi siang, ketika sedang mengikuti google meet tentang pendidikan Konstektual. Bahwa orang tua atau guru tidak harus "MENUNTUT" sang anak. Orang tua diharapkan "MENUNTUN" saja demi keberlangsungan hidup yang lebih baik. Kata-kata tersebut hanya beda satu huruf pada akhirnya. Namun perbedaan itu sangatlah luar biasa sekali.

Ada beberapa lagu lain sebenarnya yang menjadi dialog antara anak dan orang tuanya. Dan itu menjadi pelajaran penting dalam mengarahkan kehidupan di jalan yang benar. Diantaranya ada lagu Godbless, yang berjudul "Anakku", yang liriknya hampir sama dengan puisi Kahlil Gibran, "Anakmu, bukan Anakmu". Kawan-kawan boleh mencari membaca kembali puisi tersebut, sebagai rangsangan batin dalam menumbuhkan pertumbuhan anak dalam keluarga.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63315.23
ETH 2545.47
USDT 1.00
SBD 2.67