"Kontes Cerita Ramadhan Saya" Yoe-Yoe Han Festival Ramadhan

in Indonesia3 years ago

Di sini saya mau berbagi cerita pengalaman saya di bulan ramadhan tahun ini, ceritanya ini malam minggu udah hampir 20 hari puasa saya dan keluarga tidak keluar malam berhubung amunisi ( yang bisa di makan ) dirumah pun sudah tidak ada sepakat lah kami keluar rumah sehabis tarawih.
Jadi setelah duk pakat ( berembuk) ada beberapa tempat yang mau kami singgahi selain jalan - jalan liat suasana kota Banda Aceh mendekat lebaran.

Pertama yang mau kami kunjungi itu Festival Ramadhan yang di gagas oleh DISBUKPAR Kota Banda Aceh bertempat di Taman Budaya, karena ada beberapa kawan-kawan yang memposting dan mengajak untuk menyaksikan penampilan mereka di hajatan tersebut, awalnya saya yoe-yoehan kalo kami bilangnya dalam bahasa Aceh di artikan dalam bahasa indon itu suatu perasaan antara takut dan tidak takut, umpamanya kalau kita disuruh masuk kandang harimau yang di pintu masukknya bertulisan sudah jinak, nah begitula kiranya menurut saya sih.
Jadi karena rasa penasaran saya ditambah kurang hiburan mengalahkan rasa takut untuk berkumpul di keramaian, kami beranikan diri untuk datang.

Lanjut kami sedang berjalan dengan sepmor dari seberang jalan sudah terlihat pagar di Taman Budaya sudah berhias baner menutup sepanjang pagar dengan warna yang mencolok bertuliskan Festival Ramadhan, sebenglah kami kesitu dengan gayanya masker tak lupa kami semua.

Di gerbang masuk sudah ada dua antrian panjang yang mana laki-laki dan wanita di pisahkan saat masuk walau terlihat jelas dari luar di dalam sana bercampur baur lagi, satu persatu yang masuk mencuci tanagan terlehih dulu, melangkah kedalam cek suhu tubuh dan bagi siapa yang tidak memakai masker tidak terkecuali anak kecilpun akan di berikan masker berlogokan acara tersebut,kemudian registrasi nama alamat tempat tinggal dan no hp lalu di berikan kalung tanda masuk seperti ID Cart hanya orang dewasa baru bisa lolos masuk kedalam area acara tersebut.

DSC_1055.JPG

DSC_1057.JPG

Dua anak saya si Adam dan Zaren kegirangan nampak jelas di mukanya karena banyak lampu hias berbagai warna bergelantungan di tiap pohon dan tenda stand, dan yang paling ber kilau itu lampu surot di panggung utama, sontak mereka teriak lampuuuuuu..... dua sodara itu bergandeng tangan dan berlarian kesana kemari tampa menghiraukan saya dan istri.

DSC_1054.JPG

DSC_1066.JPG

Sebelum mencari tempat duduk untuk menyaksikan acara kesenian kami berkeliliing ke stand yang tersedia, sambil jalan istri bergumam jeeeh ini aja standnya engak ada stand produk kok stand kuliner cuma ini, kesalnya.
Dari begitu banyak stand yg berdiri yang kami lihat hanya beberapa stand kuliner yang menjajakan makanannya, kue lebaran ala emak - emak PKK, makanan jepang ntah apa namanya rame pulang yang beli apa karena yang jualan cewek cantik terlihat seperti mahasiswi atau betulan enak, es blend babang ganteng gak seberapa mana.

DSC_1048.JPG

DSC_1064.JPG

DSC_1047.JPG

Hati kecewa liat acara sebesar ini standnya kok banyak yang kosong tapi saya maklum di masa - masa covid seperti ini kita masyarakat di buat bingung satu sisi pemerintah melarang berkumpul di keramain, tapi daerah gencar dengan promo pariwisatanya. mungkin itu penyebab kurangnya partisipasi dari umkm dan masyarakat kurang berpartisipasi dalam meramaikan acara ini,karena di bandingkan dengan acara serupa di tahun sebelum covid sangat jauh berbeda antusias dan kemeriahanya.

Sudah kelilingg liat standnya saya melihat ada fotobooth kayaknya menarik, saya ajak keluarga untuk kesitu, sampai disitu saya di hampiri sepertinya ini orang panitia dan langsung nanyak mau di fotokan kemudian menawarkan fotonya bisa langsung di print dengan membayar seiklasnya, langsung saya ok kan sekeluarga pun mulai bergaya dengan arahan yang foto.
Selesai foto ternyata melang bisa langsung mengambil hasil fotonya baik itu foto print dan soft copynya.wow..

DSC_0152.JPG

20210501_215235_949_1x.jpg

Selesai dari foto booth kami nyarik lapak buat duduk untuk menyaksikan acara karena MC nya dah berkoar-koar tentang isi acara yang akan menampilkan tarian, stand up, musikalisasi puisi dan band lokal tidak lupa peraturan untuk para pengunjung untuk tidak melepas masker dan pengunjung akan di batasi hanya 250 orang saja dan bla.bla lain sebagainya.
dapat tempat duduk yang posisinya bisa liat panggung tanpa penghalang dan di meja sudah ada hand sanitizer, saya berpikirnya punya siapa ini kok ditinggal disi,hee ternyata memang setiap meja di sediakan satu meja satu.

DSC_1063.JPG

DSC_1052.JPG

DSC_0159.JPG

Acara masih panjang, karena perut sudah keroncongan dan dua bocah ini sudah hiper aktif berkeliaran di areal acara takut saya mengganggu pengunjung yang asik nikmati acara yang mana ternyata turut hadir bapak gubernur, wadueeh saya putuskan untuk sudahi saja tidak apalah sudah di suguhi beberapa hiburan kesenian.

Baiklah ayo anak-anak kita pulang, keluar lah kami dari tempat acara tersebut dan singgah ke kedai kopi tepi kali buat absen ngopi dan makan mie siap itu baru bergegas pulang.
tidak banyak yang kami lakukan tapi saya suka,karna sudah lama saya tidak melihat ekspresi bahagia anak-anak itu.

Sort:  

Luar biasa... Jadi kelen cuma foto2 aja?

iyaa kak, laen ngak tau mau ngapain

Setidaknya ada hiburan Dan kegiatan ya ikut prokes, nggak bahas yang tampil... Nggak ada yg keren?

yang tampil bagus kak cuma ngak fokus liatnya, fokus liat anak anak ntu dah berapakali jungker balek ...

Kee kalok nggak sukreb di pehtem nggak kelihatan Dan nggak bisa posting

ok, siaap...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 62151.48
ETH 2421.34
USDT 1.00
SBD 2.57