Buku Pulang Karya Tere Leye, Tuntas Baca Dalam Sehari Semalam

Sebelumnya saya pernah menulis postingan untuk membaca di bulan Ramadhan ini. Ada 3 buku yang pernah saya tulis sebelumnya. Namun baru satu buku berjudul Pulang karya Tere Leye yang sudah saya baca. Membaca buku dibulan puasa apalagi diwaktu senggang (tidak banyak aktivitas maklum bukan pegawai sipil) membuat kita lebih fokus untuk menuntaskannya.

Saya tidak akan me-review buku yang berjudul Pulang yang memiliki 400 halaman. Setelah shalat tarawih malam pertama, saya langsung mengambil buku tersebut dari dalam tas. Buku yang nampak tebal itu saya baca satu persatu. Pada awalnya saya mengira buku ini bercerita tentang kisah romantis tapi nyatanya buku ini bergenre action sebuah genre yang sangat saya sukai apalagi kalau difilmkan pasti terlihat keren.

Buku ini mengisahkan tentang perjalanan seorang anak yang tinggal bersama orang tuanya di perkampungan Rimba hutan Sumatera diantara gunung Bukit Barisan. Bujang merupakan seorang anak yang akan dikisahkan perjalanannya dalam buku ini. Dimulai dari perburuan babi hutan bersama Tauke Besar di dalam hutan. Dari perburuan itu Tauke bisa melihat keahlian dan keberanian yang dimiliki Bujang. Bujang yang saat itu masih berumur 15 tahun yang tinggal di hutan pedalaman yang tidak bersekolah namun dia sangat berterima kasih kepada mamaknya yang selalu mengajari setiap hari dari membaca, berhitung hingga secara diam-diam tanpa sepengetahuan bapaknya juga diajari ilmu agama.

Bujang yang dibawa ke kota Provinsi tanpa mengenakan alas kaki dengan badan dipenuhi luka akibat bertarung dengan babi hutan raksasa saat akan menyelamatkan Tauke, akhirnya diobati oleh dokter keluarga Tauke Besar. Selain berani Bujang juga memiliki kecerdasan yang tinggi sehingga Tauke Besar menginginkan Bujang melanjutkan pendidikannya bergelar master dikampus terkenal di luar negeri.

Bujang yang dulunya merupakan anak berasal dari hutan rimba setelah dua puluh tahun kemudian menjadi seorang tukang pukul keluarga Tong yang sangat ditakuti seluruh dunia hitam. Bujang yang dijuluki “Si Babi Hitam” memiliki banyak ide dalam membunuh.

Hingga akhirnya si Bujang harus menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh sahabatnya sendiri di keluarga Tong. Dia harus berusaha sekuat tenaga untuk mengambil alih peninggalan kekuasaan Tauke yang telah meninggal dan telah diwarisi kepadanya.

Dari buku ini kita akan mengenal bagaimana dunia mafia yang menurut penulis diistilahkan dengan Shadow Economy. Kita juga bisa melihat bagaimana para mafia yang mencoba mencuci uangnya, bagaimana pedagangan seni di dunia hitam dan juga bagaimana mereka mengembangkan bisnis perbankan.

Buku yang memiliki 400 halaman ini habis tuntas saya baca dalam waktu satu hari. Hal ini bukan dikarenakan tidak ada kerja lain yang bisa saya kerjakan selama berada di kampung istri tapi kisah seru yang diperlihatkan dari lembar perlembar membuat kita semakin penasaran sehingga kita akan dibuat terus untuk membaca kisah selanjutnya. Hingga tidak terasa dalam sehari semalam saya pun tuntas membaca buku Pulang ini.

Regards,

@albertjester