Silaturahmi Kepalangmerahan

Senin 23 Mei 2022 kami TSR PMI Kota Banda Aceh bertemu Ketua PMI Kota Banda Aceh di Markas PMI Kota Banda Aceh. Ini untuk menyikapi kasus distribusi darah yang sempat bikin heboh.

Peserta:
• Dedy Sumardi Nurdin (Ketua PMI Kota Banda Aceh)
• Khairul Halim (Pengurus PMI Kota Banda Aceh)
• TSR PMI Kota Banda Aceh (Mundzir, Munawardi, Husnawati, Ulil, Dahriani, Dede Marhamah, Intan, Marwan, Muslim, Nazaruddin, Rainiral)

Agenda
Pertemuan membahas (1) pertanyaan sukarelawan terhadap Ketua, (2) tanggapan sukarelawan TSR.

Kondisi terkini dan rencana tindak lanjut berdasarkan dialog dengan Ketua PMI:

1. Masalah “isu” jual darah ini sangat menyakitkan masyarakat, para pendonor, serta para sukarelawan PMI. Yang sangat disayangkan, isu tersebut malah dihembus oleh pengurus PMI Banda Aceh itu sendiri.
2. Pemeriksaan oleh polisi masih berlangsung. Personil Polresta Banda Aceh sudah menemui Ketua PMI dan menanyakan beberapa informasi. Ketua PMI Kota Banda Aceh berharap agar proses dan hasil pemeriksaan bisa dipercepat sehingga bisa jadi dasar untuk langkah selanjutnya supaya masalah ini cepat tuntas dan kepercayaan masyarakat kepada PMI dapat kembali.
3. PMI Provinsi Aceh telah mempertemukan pengurus PMI Kota Banda Aceh minggu lalu. Akan tetapi, wacana pembekuan PMI Kota Banda Aceh masih terus berjalan.
4. PMI Banda Aceh sudah melapor ke Dewan Kehormatan PMI Kota Banda Aceh untuk membuat rapat pengurus lengkap. Rapat tersebut yang direncanakan minggu lalu belum terlaksana. Rapat bersama Dewan Kehormatan akan segera dijadwalkan ulang untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
5. Ketua PMI Kota Banda Aceh berharap momen ini bisa mempersatukan sukarelawan dan titik untuk membuat PMI semakin maju. Ketua sampaikan bahwa sebuah organisasi kadang harus terpuruk dulu untuk dapat berjaya.

Tanggapan TSR:

1. TSR siap bekerja bersama pengurus dan sukarelawan untuk memulihkan kembali citra PMI di masyarakat melalui berbagai kegiatan.
2. Sebagai pertanggungjawaban dan mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang, TSR menuntut pengurus yang telah melanggar AD/ART dan melakukan kesalahan berat yang memperburuk nama baik organisasi agar diberhentikan.

[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)