Melihat Matahari
Matahari dalam bahasa Acehnya Mata uroe.
Mari kita melihat sejenak matahari atau mata uroe yang ada pada perhiasan dan nisan Aceh berikut ini.
Mengapa wanita dihiasi matahari?
Dan Mengapa Nisan Aceh untuk gender wanita juga diberikan bungong mata uroe??
Matahari itu taat kepada Sang Penciptanya
Matahari itu penuh keikhlasan, semua mahluk hidup memanfaatkan sinarnya dan matahari tak meminta balasan apapun.
Matahari itu setia, dia terbit dan tenggelam sesuai janjinya dikala fajar dan dikala senja.
Jika matahari itu diibaratkan kebaikan maka pada waktu yang tepat kebaikan itu akan terlihat terang.
Jika matahari itu diibaratkan kejahatan maka tepat pada waktunya kejahatan itu akan terlihat bahkan bumi hanya mampu menutupinya setengah hari karena satu hari itu setengah hari malam dan setengah hari siang.
Jika kehidupan manusia diibaratkan matahari, maka semenjak lahirnya hingga matinya manusia memiliki siklusnya tersendiri, manusia akan menapaki fase fase kehidupan seperti bungong mata uroe pada nisan Aceh yang terbit dari peraduannya kemudian menapaki undakan undakan hingga ke puncak nisan kemudian sesampai dipuncak mata uroe itu turun sampai peraduanya lagi, bergerak dari sisi timur ke sisi barat.
Demikian halnya kecantikan wanita juga ada siklusnya dan ada batasnya, lalu mengapa mereka tak mengejar kecantikan yang abadi?
Dan aku heran jika terangnya matahari itu adalah kebaikan mengapa banyak lelaki yang menghindarinya kemudian mencari tempat yang teduh?