Bantu Khatijah, Janda Mualaf Tak Lagi Harus Menahan Lapar
hallo sahabat wherein ,selamat siang semoga hari ini hari yang sangat bahagia bagi sahabat-sahabat sekalian yang ada disini.
pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang seorang ibu .
Namanya Khatijah (58) seorang janda mualaf asal Samosir, Sumatera Utara yang kini tinggal di di Desa Buni Reulieng, Padang Tiji, Pidie. Ia memeluk agama Islam tahun 2013.
Suaminya meninggal dunia juga tahun 2013 dan meninggalkan 8 orang anak, 5 di antaranya sudah hilang kontak dengan beliau karena masih di Samosir.
Rumah Bu Khatijah dibangun dengan dana seadanya. Dinding rumah yang sudah reot, dan penuh dengan lubang, serta begitu rapuh membuat keluarga ini ketakutan di malam hari jika hujan dan angin kencang terjadi. Atapnya dibuat dari seng bekas meunasah.
Rumah sering kebanjiran karena pondasi rumah yang terlalu rendah dan dibangun tidak dengan dana yang cukup, sehingga sering ketika rumah mereka kebanjiran. Keluarga ini pun terpaksa tidur di dapur yang juga dalam kondisi mengenaskan.
Di rumah reotnya, Bu Khatijah tinggal hanya dengan 3 orang anak perempuannya di rumah reot, tua, sehingga tidak layak huni. Anak yang yang tinggal bersamanya ada yang sudah putus pendidikan, dan ada yang masih menjalaninya.
Anaknya yang masih dalam pendidikan ada 2 orang sekarang, kelas 4 SD dan kelas 2 SMP. Keduanya perempuan. Setiap hari mereka jalan kaki ditempuh 1,5 kilometer pergi ke sekolah. Tanpa bekal makanan apalagi uang jajan. Ketika anak lain dapat menikmati hari-hari di sekolah dengan menyenangkan, ada kesedihan yang mereka rasakan dan membuat mereka menjauhi pergaulan dengan teman-teman seumurannya.
Bu Khatijah sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan tidak menentu. Terkadang, Bu Khatijah terpaksa menahan lapar beberapa hari karena kesulitan ekonomi. Jika sudah tidak kuat lagi menahan lapar, Bu Khatijah pergi ke rumah kepala desa meminta sedikit beras.
Beliau bercerita, tidak pernah ada tamu yang mengunjungi keluarga ini. Oleh karena itu beliau sangat bersyukur dan bahagia karena telah dikunjungi oleh Relawan MRI Pidie, serta terimakasih yang sangat besar beliau ucapkan atas sedikit bantuan yang disalurkan oleh para relawan.
Di balik kesusahan yang dirasakan Bu Khatijah, ia selalu bersyukur dan menjalani hidup dengan ceria. Itu terlihat dari cara beliau berinteraksi dengan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh yang berkunjung ke rumahnya untuk menyalurkan paket sembako.
Sebagai seorang muallaf, ia begitu semangat mendalami agama Islam. Setiap hari ketika magrib dan isya ia selalu menyempatkan diri mengikuti salat berjamaah di meunasah/musala. Setiap hari Jumat, walaupun dengan perut tak terisi makanan, ia tak pernah lupa menghadiri majelis taklim di meunasah.
Di balik kesusahan yang keluarga Bu Khatijah rasakan ia tetap selalu bersyukur dan menjalani hidup dengan ceria. Itu terlihat dari cara beliau berinteraksi dengan relawan MRI Pidie yang berkunjung ke rumah beliau.
Sebagai seorang muallaf, ia sangat semangat mendalami agama Islam. Setiap hari ketika Maghrib dan Isya beliau selalu menyempatkan diri untuk mengikuti shalat berjamaah di meunasah. Dan setiap hari hari Jum'at, walaupun dengan perut yang tak berisi, beliau tak pernah lupa untuk menghadiri majelis taklim di desanya.
Besar harapan beliau agar ada orang-orang yang lebih peduli terhadap nasib keluarga beliau, terutama anak-anak beliau yang sedang dalam masa pendidikan. Rumah yang reot dan usang juga sangat perlu bantuan sekiranya untuk di renovasi. Karena ketika hujan atap rumah beliau selalu kebocoran, itu disebabkan oleh atap yang merupakan seng bekas dari meunasah yang lama.
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, beliau berkeinginan berjualan bakso bakar, namun tidak dapat terealisasikan karena terbentur modal usaha, untuk makan sehari-hari saja sulit baginya.
Alangkah baiknya jika anaknya yang kelas 4 SD dan 2 SMP dapat pergi dan pulang sekolah dengan menaiki sepeda, sehingga dapat meringankan beban mereka. Dengan demikian, mereka dapat sampai kerumah lebih cepat untuk membantu pekerjaan rumah bersama.
sekian dari saya tentang ibukhatijah ,semoga bermanfaat bagi sahabat-sahabat sekalian . wasaalam @aalalqarna
[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)
This post has been rewarded by the Steem Community Curation Project #wherein
昨天明明把手机放在桌上,今天又找不到了 ( ˘︹˘ )
咦?你是谁?我又是谁?
加入我们微信群没?还没的话赶快加我们瓜子老板。很帅的 iguozi <(^,^)>
Ha recibido un voto a favor de la comunidad WHEREIN, impulsada por STEEMIT INC. Gracias por usar WHEREIN
Terimakasih Sudah Menggunakan WhereIn, Postingan Anda Terpilih Untuk Mendapatkan Upvote Dari WhereIn Dan Di Dukung Oleh Steemit.inc !