SEC-S12W4: "Decide, Act And Release"

Suatu kebahagiaan bagi saya bisa kembali berpartisipasi di "Steemit Engagement Challenge S12-W4" dalam sebuah tema "Decide, act and release" yang mencuri perhatian saya untuk dapat meramaikan topik kali ini. Dan dengan senang hati, saya mengundang beberapa teman lainnya agar dapat bergabung bersama saya di sini! @harferri @irawandedy dan @ridwant tamu spesial saya supaya bisa berpartisipasi dalam subtema menarik Minggu ini.

Menurut saya, pengampunan adalah tindakan atau proses memberikan maaf dengan menghilangkan hukuman terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan maupun pelanggaran bagi seseorang dan sebagai bentuk perdamaian atau penyelesaian konflik antar individu yang kerap terjadi kesalahpahaman satu sama lain dan diantaranya ada beberapa faktor berkaitan dengan sisi Negatif. Ya, diantara kasus kesalahpahaman/ bermain Fisik sehingga di berikan hukuman oleh pemerintah atau otoritas hukum Negara meskipun pengampunan bisa datang berbagai bentuk ia salah satu pengampunan secara pribadi jika langkah tersebut berisi sifat atau berkaitan permasalahan individu yang umumnya terjadi.

Bernostalgia membuat saya kembali mengingatkan pada masa kanak-kanak yang penuh dengan warna tanpa memikirkan beban hidup dan segala kebutuhan finansial dapat terpenuhi dengan menyampaikan kepada orang tua. Seiring berjalannya waktu usia yang mulai tumbuh dewasa seperti sekarang tidak luput peranan utama dari sosok kedua orang tua dengan memberikan nasehat dan beberapa edukasi untuk saya jalankan di masa depan.

Namun, sebagai seorang anak-anak lazimnya pasti memiliki berbagai kenakalan seperti remaja pada umumnya dan diantaranya pernah saya alami walaupun tidak begitu nakal seperti generasi-generasi sekarang ini yang banyak terjerumus di luar nalar orang tua kita. Mungkin dari banyaknya kesalahan yang saya lakukan dan paling berat adalah, bolos sekolah berawal mengundang kemarahan dari orang tua saya. Itupun diajak oleh teman sebangku sekolah sisi lain faktor aturan dari rumah sekolah "setiap murid yang datang terlambat akan mendapatkan hukuman" hingga pada hari itu, saya terjebak razia polisi sampai di berhentikan, dengan raut wajah takut, gemetar sudah bercampur aduk.

Karena saya tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dengan terpaksa menerima surat tilang pertama kalinya dan membuat saya terlambat sampai ke sekolah. Namun entah mengapa! Dalam perjalanan menuju sekolah bertemu dengan teman sebangku sekolah hingga beliau menegur saya agar tidak masuk sekolah karena sudah terlambat...

Rayuan pun maupun tiba...ala-ala anak nakal pada umumnya pun keluar dari mulut manisnya sehingga saya mengiyakan untuk bolos sekolah dan nongkrong di tepi pantai dengan membeli beberapa Snack makanan dan apesnya lagi, saat bolos bertemu seorang yang tak lain tentagga saya sehingga beliau memberi tahukan hal ini kepada orang tua saya dan dalam hitungan menit saya menerima panggilan telepon dari ibuku untuk segera pulang ke rumah.

Berbagai ceramah saya dengarkan walaupun tidak ada kekerasan fisik, tetapi sebagai seorang anak tentu saja sangat menakutkan ketika mendapatkan teguran keras dari orang tua hingga berakhir saya tidak mendapatkan kendaraan plus uang jajan ia efek kenakalan saya sendiri dan ini adalah mutlak salah dan sudah sepatutnya saya meminta maaf kepada orang tua yang membuat mereka kecewa atas kejadian ini.

Tidak, saya bukanlah karakter orang-orang yang mempunyai sifat pendendam karena orang tua selalu memperingatkan tentang hal ini agar menjadi orang yang selalu memberikan maaf kepada siapapun walaupun itu kesalahan besar. Karena menjadi orang dendam tidak menemukan kebahagiaan kelak akan menjadi hidup tidak terasa nyaman dan saya sangat percayai hal tersebut sebagai mana yang telah diajarkan dalam agama saya Islam seperti hadist tersebut.

وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ

Artinya: surat, An-Nahl ayat 126. Dan jika kamu membalas, maka balas lah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. _Sumber

Hal ini sering terjadi pada hari-hari lebaran Idul Fitri yang menjadi budaya kami sebagai umat muslim untuk saling bermaafan baik itu kesalahan sengaja ataupun tidak di sengaja yang kerapkali terjadi pada individu. Terkadang ada perkataan kata kurang menyenangkan membuat seseorang merasa sakit hati meskipun itu, bukanlah unsur kesengajaan dan sebagai insan biasa pastinya kita memiliki berbagai kesalahan yang tidak pernah kita sadari. Jadi kami pada moments lebaran kami melakukan hal itu untuk tidak saling benci antar umat muslim dan selalu hargai satu sama lain sebagai mana Allah SWT menyukai umatnya untuk saling bermaafan dan saling menghargai satu sama lain.