EXPLORING MY HOMETOWN || WOX TRAVEL CONTEST-WEEK 11

in WORLD OF XPILAR10 months ago (edited)

"Tidak perlu berkelana jauh mencari keindahan, cukup berhenti sejenak dan mulai melihat yang ada di sekitar kita".

Saya lahir di Suatu Kota Kecil yang berada di sebuah lembah, dikelilingi perbukitan dan Gunung Berapi Aktif. Sebuah Kota Bernama Kotamobagu. Kota yang berada Provinsi Sulawesi Utara, Kota yang memiliki sejarah cukup panjang bahkan sebelum Penjajahan Belanda. Namun kita tidak akan membahas mengenai sejarah dari Kotamobagu. Hanya sekedar Pembuka dari sebuah latar cerita yang akan saya bagikan selanjutnya.

Di Kota ini saya lahir namun bisa dikatakan sebagian hidup saya tidak tumbuh disini. Ketika umur 11 tahun saya "merantau" ke sebuah kota di Jawa Barat, Kota Bandung. Sehingga attachment terhadap Kotamobagu hanya sebatas tanah air saja, dimana keluarga saya berada. Sedangkan pergaulan dan pertemanan saya berada jauh dari sini.

Hari itu ketika libur yang cukup panjang, saya menghabiskan banyak waktu saya di Kotamobagu, di rumah kelahiran saya. Setelah Melepas rindu bersama Ibu Saya dan adik-adik serta keponakan saya. Saya mengutarakan niat untuk mencari tempat-tempat wisata yang berada dekat dengan kota ini. Saya masih cukup penasaran dengan Spot-spot untuk landscape apa saja yang bisa saya abadikan.

Saya memilih untuk mengexplore keindahan air terjun yang cukup banyak di Kotamobagu. Spot pertama yang kami kunjungi adalah air Terjun Kobo Kecil. Sebuah kecamatan yang berada di Kotamobagu dimana lokasi air terjun berada di kaki bukit dengan hutan yang masih sangat alami. Jelas lokasi ini tidak terdapat di Peta Google maps.

Referensi yang saya jumpai hanya pada sebuah artikel lama berusia 10 tahun di muat oleh media lokal yang mengatakan bahwa terdapat cukup banyak air terjun dalam satu kompleks area hutan di Kobo Kecil.

Kami pun bersiap pergi memulai petualangan. 2 sepeda motor, 4 orang yang terdiri dari Saya, adik perempuan saya, adik bungsu laki-laki , dan keponakan laki-laki saya yang masih berumur 9 tahun.

Perjalanan cukup singkat saat kami tiba di jalan desa Kobo kecil, jalanan lumayan mulus setidaknya sampai pada sebuah jembatan kayu yang membelah sungai yang cukup besar.
Dengan perlahan kami menyebrangi jembatan tersebut satu persatu karena memang hanya muat untuk satu sepeda motor saja.

Kami melanjutkan perjalanan sampai pada sebuah bukit dengan sungai kecil tanpa jembatan dan jalan setapak kecil dimana sepeda motor kami tidak bisa melewatinya. Kami melanjutkan berjalan kaki menaiki bukit yang cukup curam kemudian turun dan kembali naik lagi. Namun jejak air terjun masih belum juga kami jumpai, cukup lama kami berjalan sampai akhirnya kami menyerah, mengurungkan niat untuk mencari air terjun utama yang berada di hutan.

Kami pun kembali ke parkiran motor, melewati sungai kecil tadi. Ternyata di dekat parkiran motor kami terdapat air terjun kecil tidak bernama. Air terjun yang kecil ini tidak terlalu tinggi namun airnya cukup deras. Terdapat 2 jatuhan air. Kami memutuskan berhenti sejenak di air terjun itu, sembari mengambil beberapa foto.

1602233125650.jpg

IMG_9986.jpg

IMG_0292.jpg

Cukup lama kami berada di air terjun tak bernama ini. Ketika adik perempuan saya menyarankan satu lagi lokasi air terjun yang memiliki akses cukup mudah dan berada tidak jauh dari desa Kobo kecil. Tepatnya di desa Lolayan sekitar 40-50 menit dari Pusat Kota Kotamobagu.

Kami pun kembali ke jalan utama melewati jembatan kayu yang sebelumnya kami lewati. Dari Desa Kobo kecil perjalanan kami lanjutkan sekitar 30 menit, kamipun tiba di sebuah jalan yang cukup lebar untuk di lewati 1 mobil, melewati perkebunan warga, kemudian menanjak cukup tajam sampai kami tiba pada sebuah badan jalan yang sengaja dibuat cukup lebar. Kami berhenti disitu memarkirkan sepeda motor kami.

Dari pinggir jalan itu saya mendengar suara deru air yang cukup deras, ternyata air terjunnya berada persis di tepi badan jalan itu. Tidak perlu capek-capek tracking. Hanya dengan menyebrang saluran air yang kering kami sudah berhadapan langsung dengan air terjun Lolayan. Ya oleh warga sekitar air terjun ini dikenal sebagai air terjun Lolayan. Diambil dari nama desa tempat Air terjun ini berada.

Tanpa membuang banyak waktu, sayapun menyiapkan kamera, tripod dan filter untuuk mengambil foto di air terjun ini. Cukup banyak foto dengan berbagai macam angle di air terjun ini saya dapatkan.

_MG_0838.jpg

IMG_20200612_205653.jpg

2023-07-31-186.jpg

IMG_0314.jpg

IMG_0305.jpg

IMG_0350.jpg

IMG_0332.jpg

IMG_0336.jpg

IMG_0340.jpg

IMG_0343.jpg

Setelah puas mengambil banyak foto kami duduk sejenak menikmati suasana sore hari menjelang matahari terbenam. Perasaan saya campur aduk. Seperti menemukan sesuatu yang sangat berharga dan baru.

Air Terjun di desa Koba Kecil dan air terjun Lolayan adalah permata tersembunyi yang berada dekat dengan Kotamobagu. Masih sangat alami dan jelas belum di kelola dengan baik. Tidak ada penjaga tiket, menjual air minum dan makanan ditempat ini.

Menemukan sebuah lokasi yang indah tepat di "halaman" rumah tempat kelahiran saya sendiri tentunya membuat saya bangga dan menumbuhkan rasa keterikatan terhadap kota yang saya tinggalkan cukup lama.
Foto-foto landscape saya mengenai air terjun ini juga cukup mendapatkan banyak atensi, Sehingga menambah pamor dari wisata alam ini untuk semakin di kenal.

English Version

I was born in a Small City located in a valley, surrounded by hills and an active volcano. A city called Kotamobagu in the North Sulawesi Province. The city has a long history even before Dutch colonization, but we won't delve into its history. This is just an introduction to a story I'll share later.

I was born in this city, but I spent a part of my life elsewhere. When I was 11 years old, I "migrated" to a city in West Java, Bandung. So, my connection to Kotamobagu is limited to my homeland where my family resides. My social life and friendships were far from here.

One day, during a long holiday, I spent a lot of time in Kotamobagu at my birthplace. After reuniting with my mother, siblings, and nieces, I expressed my intention to explore nearby tourist spots. I was curious about what landscapes I could capture.

I chose to explore the many waterfalls in Kotamobagu. The first spot we visited was Kobo Kecil Waterfall, located at the foothills with a very natural forest. This location wasn't even on Google Maps. The only reference I found was from an old article, about 10 years old, published by a local media outlet, which mentioned several waterfalls in a forest area in Kobo Kecil.

We prepared for the adventure: 2 motorcycles, 4 people including me, my younger sister, my youngest brother, and my 9-year-old nephew. The journey was relatively short when we arrived at the Kobo Kecil village road, the road is smooth at least until we reached a wooden bridge that crossed a fairly large river. We crossed the bridge one by one since it could only accommodate one motorcycle at a time.

We continued the journey until we reached a hill with a small river and a narrow footpath that our motorcycles couldn't pass. We continued on foot, climbing steep hills, going down, and up again. However, we still hadn't found the waterfall, and after a while, we gave up, abandoning the search for the main waterfall in the forest.

We returned to the motorcycle parking area, crossing the small river. Surprisingly, near the motorcycle parking area, we found a small unnamed waterfall. It wasn't very high, but the water flow was quite strong. There were two cascades, and we decided to take a break there while taking some photos.

After spending quite a while at this unnamed waterfall, my younger sister suggested another waterfall location with easy access not far from Kobo Kecil village. It was in Lolayan village, about 40-50 minutes from the city center of Kotamobagu.

We returned to the main road, passing the wooden bridge we had crossed earlier. From Kobo Kecil village, our journey continued for about 30 minutes until we reached a wide enough road for a car, passing through residents' plantations, and then ascending quite steeply. We arrived at a purposely widened road where we parked our motorcycles. From the roadside, I heard the sound of rushing water, and it turned out the waterfall was right at the edge of the road. No need for a tiring hike. We only had to cross a dry channel to reach Lolayan Waterfall, as it was known by the locals.

Without wasting much time, I set up my camera, tripod, and filters to take photos of the waterfall from various angles. I captured numerous photos of this waterfall.

After taking many photos, we sat down for a while, enjoying the late afternoon as the sun was setting. My feelings were mixed, as if I had found something precious and new.

The waterfalls in Kobo Kecil and Lolayan villages are hidden gems near Kotamobagu. They are still very natural and haven't been properly managed. There are no ticket attendants, no water or food vendors at these places.

Discovering such beauty right in the "backyard" of my hometown made me proud and strengthened my connection to the city I had left for a long time. The landscape photos I took of these waterfalls also gained a lot of attention, increasing the recognition of this natural attraction.

It's true what wise people often say, "You don't need to travel far to find beauty; just pause for a moment and start looking at what's around you."

Greeting to you All Steemian Friend, Until Next Time ❤️


Regards @mytravelandscape

Makassar 25 Oktober 2023

| Travel Story| Thought| Tutorial|

Unless otherwise specified, text and photos are copyright



Sort:  

Wow my zing.

Thank you

This post has been upvoted through Steemcurator09


Team Newcomer- Curation Guidelines For October 2023
Curated by - @𝗁𝖾𝗋𝗂𝖺𝖽𝗂

Note:

We invite all newcomers from 0 to 3 months of existence in steemit to use hashtags #newcomer and #country.

 10 months ago (edited)

Terima kasih supportnya bang @heriadi

 10 months ago 

most of all we are drawn to the water and the sun )

Thank you @bambuka for your comment

 10 months ago 

🖐 😊👌

Your post is manually rewarded by the
World of Xpilar Community Curation Trail

STEEM AUTO OPERATED AND MAINTAINED BY XPILAR TEAM
https://steemit.com/~witnesses vote xpilar.witness

"Become successful with @wox-helpfund!"
If you want to know more click on the link
https://steemit.com/@wox-helpfund ❤️

Thanks for the support

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 59608.09
ETH 2475.05
USDT 1.00
SBD 2.46