Namun ketidaksabaran penulis novel seringkali datang. Terutama para penulis yang tidak serius mendedikasikan dirinya untuk menulis novel hingga selesai. Mereka akan berhenti di tengah jalan dan bilang "Tokoh di buku itu, sebenarnya namanya sudah mau aku gunakan di novelku," atau "Ini sebenarnya ide cerita yang ingin saya tulis!" dan lain sebagainya.

Pada akhirnya penulis hanya bisa melakukan pembelaan-pembelaan yang tidak menimbulkan efek baik. Mereka hanya menyalahkan sesuatu yang tidak bisa memarahinya balik. Jika tidak, mereka hanya akan merasa tidak berdaya dan tidak bangga dengan dirinya sendiri.

Apakah penulis novel yang gagal menyelesaikan naskahnya hingga selesai bisa disebut penulis novel? Bukankah penulis novel harus menerbitkan novelnya?

Menghargai proses

Sebuah cara yang membuat kita bisa berhasil dalam menulis novel adalah jika kita menghargai prosesnya. Dengan menghargai proses seorang penulis akan menjalankan tugasnya hingga selesai.

Mungkin penulis bisa saja berhenti di tengah jalan ketika menemui kebuntuan ide. Namun dia akan melanjutkan tulisannya lagi ketika ide yang dia cari sudah berhasil didapatkan. Karena orang-orang seperti ini adalah mereka yang menghargai proses.

Itulah opini yang bisa saya berikan untuk kontes kali ini. Saya juga mengajak @lil.albab, @yuliadi, dan juga @arroise mengikuti kontes ini. Siapa tau tema yang dihadirkan cocok dengan ketertarikanmu.